Posts

Showing posts from August, 2019

Pembersihan Lapangan

Image
Sebelum pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan. Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama proyek ini dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data proyek antara lain nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dan lain-lain Pembersihan lahan adalah pekerjaan yang terdiri dari pembersihan lahan dari semua pohon,  halangan - halangan, semak – semak, sampah, dan bahan lainnya yang tidak dikehendaki atau menggangu keberadaannya sesuai dengan yang diperintahkan oleh direksi Pekerjaan. Adapun Tahapan pekerjaan pembersihan lahan tersebut adalah sebagai berikut: Tahap Pertama yaitu melakukan Pekerjaan Survey pengukuran, Pekerjaan Survey pengukuran dilakukan untuk menentukan batas-batas daerah yang akan dibersihkan menggunakan peralatan survey seperti pita ukur atau GPS.

Pemasangan benang pada papan bangunan (bouwplank)

Image
Pengukuran dan pematokan adalah pekerjaan”menggambar” di atas tanah yang akan dibangun . Gambar yang dibuat adalah berupa tarikan garis untuk pedoman as pondasi dan kerataan permukaan pasangan, kusen maupun kolom. Gambar yang akan dibuat dari tarikan benang berpedoman pada papan bangunan (bouwplank , berasal dari bahasa Belanda ”bouw” artinya bangunan dan ”plank” artinya papan). Bouwplank harus dibuat datar/waterpas, menggunakan selang. Bouwplank (papan duga) adalah papan yang dipasang pada patok-patok di sekeliling bangunan dengan tujuan untuk mendapatkan tinggi muka lantai dari bangunan, untuk menentukan lebar galian pondasi, dan menentukan bangunan. Bouwplank harus mempunyai dudukan yang kuat untuk jangka panjang dan harus bebas dari galian dan timbunan agar mudah terlihat. Pada saat pemasangan, harus diperhatikan bahwa papan bouwplank bagian atasnya harus sedatar mungkin dengan menggunakan waterpas dan dipaku pada patok-patok yang kuat. Papan bouwplank dip

Kontrak

Image
ISI KONTRAK A. Kontrak sekurang-kurangnya memuat ketentuan sebagai berikut: 1. Adanya para pihak yang menandatangani kontrak (nama,jabatan dan alamat);  2. Adanya pokok pekerjaan yang diperjanjikan (uraian mengenai  jenis dan jumlah barang/jasa yang diperjanjikan);  3. Adanya hak dan kewajiban para pihak yang terikat di dalam perjanjian;  4. Nilai atau harga kontrak pekerjaan serta syarat-syarat pembayaran.  5. Adanya persyaratan dan spesifikasi teknis yang jelas dan terperinci;  6. Penjelasan mengenai lokasi dari pekerjaan yang akan dilaksanakan;  7. Jangka waktu penyelesaian/penyerahan pekerjaan dengan disertai  Jadwal waktu penyelesaian/penyerahan yang pasti (time schedule).  8. Syarat-syarat umum dan syarat – syarat khusus kontrak;  9. Spesifikasi  umum dan spesifikasi  khusus pekerjan; 10) Jaminan – jamnan:  10. Ketentuan khusus mengenai:  a. Ketentuan mengenai pemutusan kontrak secara sepihak;  b. Ketentuan mengenai keadaan memaksa; 

Proses Manajemen Material

Image
Proses manajemen material secara umum terdiri dari 7 tahapan yaitu : 1. Pemilihan Material Untuk pemilihan material permanen pada suatu proyek konstruksi, harus sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam gambar kerja dan spesifikasi yang terdapat dalam kontrak. Namun ada beberapa material permanen dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi yang tidak memiliki spesifikasi yang tepat, sehingga pemilihan materialnya ditentukan berdasarkan kinerja yang harus diberikan. Sedangkan pemilihan untuk material sementara bebas dilaksanakan oleh pelaksana. 2. Pemilihan Pemasok Material Pemilihan pemasok material pada dasarnya ditentukan pada penawaran harga terendah, namun demikian ada beberapa faktor lain yang patut dan perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan, yaitu : • Kehandalan pemasok • Ukuran pemasok • Layanan purna jual yang ditawarkan pemasok • Syarat pembayaran yang diminta oleh pemasok • Kualitas material yang dipasok • Kemampuan pemasok untuk menyediakan ma

Rencana Kerja dan Syarat (RKS) Proyek Konstruksi

Image
Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) adalah dokumen yang berisikan nama proyek berikut penjelasaannya berupa jenis, besar dan lokasinya, serta tata cara pelaksanaan, syarat-syarat pekerjaan, syarat mutu pekerjaan dan keterangan – keterangan lain yang hanya dapat dijelaskan dalam bentuk tulisan. RKS biasanya diberikan bersamaan dengan gambar yang semuanya menjelaskan mengenai proyek yang akan dilaksanakan. Sebagai kelengkapan dari dokumen tender, Rencana Kerja dan Syarat (RKS) ditempatkan sebagai dokumen penting selain gambar rencana. Keberadaannya sangat menentukan kepentingan dari berbagai pihak yang akan terlibat dalam realisasi pekerjaan, dimulai sejak tahap awal dari proses realisasi ide dari pemilik proyek (Owner). RKS ini diperlukan tidak hanya dalam proyek baru saja, namun juga diperlukan untuk pekerjaan perbaikan dan renovasi bangunan, pekerjaan pemeliharaan dan pekerjaan-pekerjaan lain yang spesifik seperti listrik, gas dan mesin. Umumnya isi dari RKS terdiri da

Penyusunan Dokumen Kontrak

Image
Pengertian Kontrak Kontrak adalah perjanjian atau persetujuan tertulis yang merupakan tindakan para pihak, dimana masing-masing pihak didalamnya dituntut untuk melakukan prestasi. Unsur Perjanjian/Kontrak. a) Adanya para pihak. b) Adanya persetujuan antara para pihak tersebut. c) Adanya tujuan yang akan dicapai. d) Adanya prestasi yang akan dilaksanakan. e) Adanya bentuk tertentu (bentuk kontrak) f) Adanya syarat-syarat tertentu. Jenis Kontrak A. A. Berdasarkan bentuk imbalan 1) Kontrak Lumpsum : (a) Batas waktu penyelesaian pekerjaan tertentu; (b) Besar biaya sudah pasti dan tetap; dan (c) Semua resiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan sepenuhnya  ditanggung oleh penyedia pekerjaan. 2) Kontrak harga satuan : (a) Penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu; (b) Harga satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan. Dengan spesifikasi teknis tertentu; (c) Volume p

Proyeksi Orthogonal

Image
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi disebut proyektor. Selain proyektor tegak lurus terhadap bidang proyeksinya juga proyektor-proyektor tersebut sejajar satu sama lain. Perpotongan di antara tiga bidang proyeksi akan membentuk sebuah ruangan yang disebut dengan ruang nyata. Bidang-bidang proyeksi tersebut adalah : 1. Bidang mendatar, disebut Bidang Proyeksi 1 (benda dilihat dari arah atas) 2. Bidang tegak, disebut Bidang Proyeksi 2 (benda dilihat dari arah depan) 3. Bidang samping, disebut Bidang Proyeksi 3 (benda dilihat dari arah samping) Perhatikan gambar berikut ini!  Selanjutnya, dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa perpotongan tiga bidang proyeksi tersebut membentuk tiga buah sumbu, masing-masing adalah : 1. Sumbu o-x, sebagai perpotongan bidang P1 dan P2. 2. Sumbu o-y, sebagai perpotongan bidang P1 dan P3.

Proyeksi Pandangan

Image
Di dalam teknik cara untuk menggambarkan suatu objek adalah dengan cara proyeksi. Jadi, di sini untuk menggambar suatu objek kita menempatkan bidang proyeksi atau bidang gambar di antara mata dan objek (cara Amerika). Ada pula yang membuat cara gambar dengan menempatkan bidang proyeksi di belakang objek (cara Eropa). Garis-garis proyeksi selalu I bidang proyeksi dan salah satu bidang benda diletakkan sejajar dengan bidang proyeksi. Hanya terlihat satu muka (dua dimensi) untuk setiap gambar proyeksi. Diperlukan minimal tiga gambar proyeksi untuk menggambarkan suatu objek/benda. Proyeksi tegak disebut juga gambar pandangan majemuk. Dalam teknik sipil, proyeksi ortogonal selalu dipakai untuk menggambarkan suatu objek, sedangkan proyeksi miring hanya digunakan untuk memperjelas suatu gambar. Gambar proyeksi ini memberikan informasi yang lengkap dan tepat dari suatu objek tiga dimensi karena bentuk dan ukurannya tepat seperti bendanya. Di sini objeknya diletakkan dengan bidan

Proyeksi Piktorial

Image
Untuk mendapatkan sedikit gambaran mengenai bentuk benda yang sebenarnya pada umumnya dibuat gambar isometri, dimetri dan trimetri, dari proyeksi aksonometrinya. Aksonometri adalah sebuah sebutan umum untuk pandangan yang dihasilkan oleh garis-garis proyeksi suatu benda. Dalam penggambaran ini garis-garis pemroyeksi ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi. Aksonometri merupakan salah satu modifikasi penggambaran satu bentuk yang berskala. Gambar aksonometri berguna untuk dapat lebih menjelaskan bentuk suatu bangunan, baik itu bentuk bangunan seutuhnya, potongan bangunan yang memperlihatkan struktur atau interiornya, detai bagian bangunan atau sampai menunjukkan skema utilitas suatu bangunan. Kelemahan dari gambar aksonometri adalah agak tidak enak dipandang dikarenakan bagian belakan benda terlihat seolah-olah lebih besar dari bagian depannya (terjadi distorsi). Pada proyeksi aksonometri tidak terdapat panjang sisi yang sebenarnya dari benda yang bersangkutan. Oleh ka

Pengenalan Gambar Proyeksi

Image
Untuk mengetahui arti proyeksi, ingat saja kata proyektor yaitu alat untuk memproyeksikan gambar pada suatu layar. Arti proyeksi adalah memindahkan suatu bentuk dari suatu pandangan tertentu pada suatu ruang gambar. Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Berdasarkan paparan diatas, dalam gambar teknik gambar proyeksi terdiri atas gambar tiga dimensi (piktorial) dan gambar dua dimensi (ortogonal). Secara umum proyeksi dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Proyeksi Orthogonal Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi disebut proyektor. Proyeksi Pandangan Di dalam teknik cara untuk menggambarkan suatu objek adalah dengan cara proyeksi. Jadi, di sini untuk menggambar suatu objek kita menempatkan bidang proyeksi atau bidang gambar di antara m

Menghitung volume pekerjaan urugan tanah kembali

Image
 

Pelaksanaan Keselamatan Kesehatan Kerja

Image
1. Penyiapan APD (Alat Pelindung Diri) Alat pelindung diri (APD) berfungsi untuk mencegah agar pekerja tidak mengalami cedera akibat kecelakaan kerja. Terdapat beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian sekaligus pemecahan masalahnya, seperti: 2. Mengenali kebutuhan APD Mencegah terjadinya kecelakaan kerja, perlu melakukan identikasi kebutuhan APD yang akan digunakan. Adapun kebutuhan APD yang perlu dikenali meliputi: 3. Pemakaian APD Memakai Alat Pelindung Diri (APD) sebelum memasuki area pekerjaan, untuk mempersiapkan diri dan menghindari kecelakaan pada saat berada dilokasi pekerjaan. 4. Pemilihan APD Memilih Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan kondisi seperti : a. Pemilihan sepatu kerja • Mengenali jenis pekerjaan yang akan dilakukan. • Memilih jenis sepatu kerja yang harus digunakan. • Memilih ukuran sepatu kerja yang sesuai/cocok. • Memeriksa kondisi sepatu. b. Pemilihan helm pengamanan : • Mengenali jenis pekerjaan yang akan dil

Menghitung Volume Pekerjaan Urugan Tanah Kembali

Image

Menghitung Volume Pekerjaan Pasangan Batu Kali

Image