Posts

Showing posts with the label Konstruksi Jalan

Peralatan Pekerjaan Jalan dan Fungsi Pengunaan

Image
Pekerjaan konstruksi jalan diperlukan analisis pengunaan material dan peralatan yang sesuai dengan fungsi agar mendapatkan pekerjaan yang baik dan terukur oleh karena itu diperlukan pemahaman dalam pengunaan alat bantu kerja hingga pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam kontrak kerja 1. Penebangan pohon & memberikan lapangan/clearing & grubbing a. Alat kecil/gergaji kayu, parang, dll : untuk  b. Buldozer, Motor Grader  Kegiatan yang dilaksanakan • memotong pohon besar • Mendorong tunggul-tunggul pohon-pohon yang sudah ditebang/potongannya 2. Pengupasan & pembuangan akar. Top soil – stripping a. Buldozer  b. Traxavator  Kegiatan yang dilaksanakan • Mengupas dan membuang kepinggir area pengerjaan  3. Galian/cut a. Buldozer  b. Pay Loader  c. Traxavator. d. Truk  Kegiatan yang dilaksanakan • Menggali & mendorong serta mengumpulkan hasil galian • Memuat ke

Fungsi Lapis Perkerasan Jalan

Image
Lapis susunan bahan perkerasan harus mempunyai daya dukung dan keawetan yang memadai, tetapi tetap ekonomis, maka perkerasan jalan raya dibuat berlapis-lapis.Lapis paling atas disebut sebagai lapis permukaan, merupakan lapisan yang paling baik mutunya. Di bawahnya terdapat lapis antara, pondasi base dan sub base, yang diletakkan di atas tanah dasar yang telah dipadatkan 1. Lapis Permukaan (LP) atau Surface Course : Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. 2.  Struktural : Ikut mendukung dan menyebarkan beban kendaraan yang diterima oleh perkerasan, baik beban vertikal maupun beban horizontal (gaya geser). Untuk persyaratan lapisan memiliki kuat, kokoh, dan stabil. 3.  Non Struktural , dalam hal ini mencakup : a. Lapis kedap air, mencegah masuknya air ke dalam lapisan perkerasan yang ada di bawahnya. b. Menyediakan permukaan yang tetap rata, agar kendaraan dapat berjalan dan memperoleh kenyamanan yang cukup. c. Membentuk permukaan yang tidak licin, sehing

Gambar Peningkatan Jalan (Jalan Paving Block)

Image

Gambar Rencana Pengaspalan Jalan

Image

Pekerjaan Pelengkap Jalan

Image
Pekerjaan pelengkap jalan terdiri dari antara lain pekerjaan guardrail (ketebalan plat sama ketebalan galvanized), marka jalan (glass bite yang terpenting daya pantul sinar), traffic sign (rambu pengarah, batas kilometer dll), reflector (daya pantul, diamond grade), MCB (Median Concrete Barier). Persiapan pekerjaan pelengkap jalan merupakan urutan pelaksanaan pekerjaan yang sangat penting didalam menentukan sukses tidaknya suatu pelaksana proyek. Apabila persiapan pekerjaan dilakukan tepat waktu, maka pekerjaan selanjutnya dapat diatur tepat waktu pula. Didalam melaksanakan pekerjaan dilapangan, pelaksana lapangan berpedoman pada gambar kerja dan spesifikasi teknik. Gambar kerja merupakan gambar detail yang dibuat berdasarkan gambar kontrak atau gambar tender dan sudah disesuaikan dengan kondisi lapangan serta hasil pengukuran pada Mutual Check Awal (MC-0). Spesifikasi teknik pekerjaan Pelengkap Jalan dapat dilihat pada dokumen kontrak dan mengikat untuk pelaksanaan pe

Koordinasi Alinemen

Image
1. Alinemen vertikal, alinemen  horizontal, dan  potongan  melintang  jalan  adalah elemen-elemen jalan sebagai keluaran perencanaan harus dikoordinasikan sedemikian sehingga menghasilkan suatu bentuk jalan yang baik dalam arti memudahkan pengemudi mengemudikan kendaraannya dengan aman dan nyaman. Bentuk kesatuan ketiga elemen jalan tersebut diharapkan dapat memberikan kesan atau petunjuk  kepada  pengemudi  akan  bentuk  jalan  yang  akan  dilalui  di  depannya sehingga pengemudi dapat melakukan antisipasi lebih awal. Ditinjau dari titik awal perencanaan, bagian landai vertikal dapat berupa landai positif (tanjakan), atau landai negatif (turunan), atau landai nol (datar). 2. Koordinasi alinemen vertikal dan alinemen horizontal harus  memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Alinemen horizontal sebaiknya berimpit dengan alinemen vertikal, dan secara ideal alinemen horizontal lebih panjang sedikit melingkupi alinemen vertikal; b. Tikungan yang tajam pada bagian bawah lengkung ver

Kontur

Image
              Salah satu unsur yang penting pada suatu peta topografi adalah informasi tentang tinggi suatu tempat terhadap rujukan tertentu. Untuk menyajikan variasi ketinggian suatu tempat pada peta topografi, umumnya digunakan garis kontur (contour-line). Garis kontur adalah garis yang menghubungkan  titik-titik  dengan  ketinggian  sama. Nama lain  garis  kontur  adalah  garis tranches, garis tinggi dan garis lengkung horisontal.     Garis kontur +25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama +25 m terhadap referensi tinggi tertentu. Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka bentuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.     Garis-garis kontur merupakan cara yang banyak dilakukan unutk melukiskan bentuk permukaan tanah dan ketinggian pada peta,

Lingkup Pengerjaan Perencanaan Geometrik

Pekerjaan perencanaan geometrik jalan antar kota meliputi 5 tahapan yang berurutan sebagai berikut: 1. Melengkapan data dasar; 2. Identifikasi lokasi jalan; 3. Penetapan kriteria perencanaan; 4. Penetapan alinemen jalan yang optimal; dan 5. Pengambaran detail perencanaan geometrik jalan dan pekerjaan tanah. 1. Data dasar Data dasar yang perlu untuk suatu perencanaan geometrik adalah: a. Peta topografi berkontur yang akan menjadi peta dasar perencanaan jalan, dengan skala tidak lebih kecil dari 1:10.000 (skala yang lain misalnya 1:2.500 dan 1:5.000). Perbedaan tinggi setiap garis kontur disarankan tidak lebih 5 meter. b. Peta geologi yang memuat informasi daerah labil dan daerah stabil c. Peta tata guna lahan yang memuat informasi ruang peruntukan jalan. d. Peta jaringan jalan yang ada 2. Identifikasi lokasi jalan Berdasarkan data tersebut pada data dasar, ditetapkan :  a. Peta Kelas medan jalan; b. Titik awal dan akhir perencanaan; dan c. P

Lapisan Perkerasan Jalan

Image
         Perkerasan  jalan  adalah  campuran antara agregat  dan  bahan  ikat  yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai antara lain adalah batu pecah, batu belah, batu kali dan hasil samping peleburan baja. Sedangkan bahan ikat yang dipakai antara lain adalah aspal, semen dan tanah liat. Berdasarkan bahan pengikatnya, konstruksi perkerasan jalan dapat dibedakan atas : 1. Konstruksi perkerasan lentur (Flexible Pavement), yaitu perkerasan yang menggunakan  aspal  sebagai  bahan  pengikatnya.  Lapisan-lapisan perkerasan bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar. 2. Konstruksi perkerasan kaku (Rigit Pavement), yaitu perkerasan yang menggunakan semen (Portland Cement) sebagai bahan pengikatnya. Pelat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan diatas tanah dasat dengan atau tanpa lapis pondasi bawah. Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh pelat beton. 3. Konstruksi perkerasan komposit (Composite Pavement), yaitu per

Drainase Jalan Raya

Image
         Drainase jalan mengandung pengertian membuang atau mengalirkan air (air hujan, air limbah, atau air tanah) ke tempat pembuangan yang telah ditentukan dengan cara gravitasi atau menggunakan sistem pemompaan. Secara umum dikenal adanya 2 (dua) sistem drainase yaitu : 1. Sistem drainase permukaan dan  2. Sistem drainase bawah permukaan .      Kedua sistem tersebut direncanakan dengan maksud untuk mengendalikan ”air” sebagai upaya memperkecil pengaruh buruk air terhadap perkerasan jalan maupun subgrade (tanah dasar)     Secara normatif yang disebut subgrade adalah lapisan tanah (yang dianggap mewakili subgrade adalah lapisan tanah setebal 1.00 m) yang disiapkan sebagai badan jalan, bisa berupa tanah asli yang sudah dipadatkan atau tanah timbunan yang didatangkan dari tempat lain kemudian dipadatkan atau tanah yang distabilisasi dengan kapur atau bahan lainnya     Dalam struktur perkerasan jalan, di atas subgrade ini kemudian diletakkan perkerasan jalan,

Alinemen

Image
Alinemen Horisontal Alinemen horizontal (horizontal alignment) adalah adalah proyeksi sumbu jalan untuk jalan tanpa median, atau proyeksi tepi perkerasan sebelah dalam untuk jalan dengan median. Alinemen horizontal sering disebut sebagai "situasi jalan" atau "trase jalan", terdiri dari garis lurus yang dihubungkan dengan garis-garis lengkung 1. Alinemen  horisontal  terdiri  atas  bagian  lurus  dan  bagian  lengkung  (disebut  juga tikungan). 2. Perencanaan geometri pada bagian lengkung dimaksudkan untuk mengimbangi gaya entrifugal yang diterima oleh kendaraan yang berjalan pada kecepatan VR. 3. Untuk keselamatan pemakai jalan, jarak pandang dan daerah bebas samping jalan harus diperhitungkan. 1. Panjang Bagian Lurus a. Dengan  mempertimbangkan  faktor  keselamatan  pemakai  jalan,  ditinjau  dari  segi kelelahan pengemudi, maka panjang maksimum bagian jalan yang lurus harus ditempuh dalam waktu tidak lebih dari 2,5 menit (sesuai VR). b. P

Macam-macam Peta

    Peta yang digunakan sangat banyak jenisnya, tergantung pada tujuan pembuatan peta, jenis simbol dan skala yang digunakan, atau kecenderungan penonjolan bentuk fenomena yang akan digambarkan. Dari sekian banyak jenis peta, pada dasarnya dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu berdasarkan isi peta dan skala peta. Menurut isi peta A. Peta umum     Peta umum adalah peta yang menggambarkan seluruh penampakan yang ada di permukaan bumi. Penampakan tersebut dapat bersifat alamiah misalnya sungai, maupun yang bersifat budaya atau buatan manusia, misalnya jalan raya. Termasuk ke dalam jenis peta umum adalah: 1. Peta Dunia, menyajikan informasi tentang bentuk dan letak wilayah setiap negara di dunia. 2. Peta Korografi, menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang bercorak umum dan berskala kecil, seperti atlas. 3. Peta Topografi, menyajikan informasi tentang permukaan bumi dan reliefnya, ditambah penampakan lain seperti pengairan, fisik dan budaya

Bagian-bagian Peta

1. Judul Peta , diambil dari bagian terbesar wilayah yang tercantum dalam satu sheet peta . Biasanya terletak di bagian atas peta atau di samping untuk peta buatan badan koordinasi survai dan pemetaan nasional (BAKOSURTANAL). 2. Legenda Peta , penjelasan dari simbul simbul yang tercantum dalam peta. Bagian ini adalah komponen yang sangat vital karena kita akan jadi buta dalam membaca peta jika tidak ada legendanya. Legenda pada peta menerangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat pada peta. Legenda itu harus dipahami oleh si pembaca peta, agar tujuan pembuatan peta itu mencapai sasaran. Legenda biasanya diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain itu legenda peta dapat juga diletakkan pada bagian lain peta, sepanjang tidak mengganggu ketampakan peta secara keseluruhan. 3. Skala Peta, bagian yang menunjukan ukuran dalam lembar peta dengan medan sebenarnya. Skala ini ada dua jenis yaitu skala garis dan skala angka. Dalam peta topografi biasanya dicantumkan keduanya. Rumus perhitun

Jalan

Image
    Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi darat yang berfungsi untuk melayani pergerakan manusia dan barang. Jalan dikatakan baik jika direncanakan sedemikian rupa sehingga unsur keselamatan dan kenyamanan pemakai jalan dapat terjamin dengan baik Setiap daerah memiliki kondisi wilayah dan karakteristik masing-masing yang dapat membedakan kebutuhan pembangunan jalan antara  daerah  yang satu  dengan  daerah  yang  lain.  Oleh  sebab  itu  setiap  akan melakukan pembangunan jalan perlu terlebih dahulu dilakukan studi yang berkaitan dengan rencana pembangunan jalan serta memperhatikan dasar-dasar pertimbangan yang mempengaruhi perencanaan jalan agar dapat mengantisipasi dampak yang timbul akibat adanya pembangunan jalan.     Jalan adalah. prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tana

Separator Jalan, Jalur Hijau & Fasilitas Parkir

Image
Separator     Separator jalan dibuat untuk memisahkan jalur lambat dengan jalur cepat. Separator terdiri atas bangunan fisik yang ditinggikan dengan kereb dan jalur tepian. Lebar minimum separator adalah 1,00 m. Jalur Hijau     Jalur hijau pada median dibuat dengan mempertimbangkan pengurangan silau cahaya lampu kendaraan dari arah yang berlawanan. Selain itu, jalur hijau juga berfungsi untuk pelestarian nilai estetis lingkungan dan usaha mereduksi polusi udara. Tanaman pada jalur hijau dapat juga berfungsi sebagai penghalang pejalan kaki. Pemilihan jenis tanaman dan cara penanamannya pada jalur hijau, agar mengacu kepada Standar Penataan Tanaman Untuk Jalan ( Pd. 035/T/BM/1999). Fasilitas Parkir     Jalur lalu lintas tidak direncanakan sebagai fasilitas parkir. Dalam keadaan mendesak fasilitas parkir sejajar jalur lalu lintas di badan jalan dapat disediakan, jika : a. Kebutuhan akan parkir tinggi; b. Fasilitas parkir di luar badan jalan tidak ters