Lingkup Pengerjaan Perencanaan Geometrik

Pekerjaan perencanaan geometrik jalan antar kota meliputi 5 tahapan yang berurutan sebagai berikut:
1. Melengkapan data dasar;
2. Identifikasi lokasi jalan;
3. Penetapan kriteria perencanaan;
4. Penetapan alinemen jalan yang optimal; dan
5. Pengambaran detail perencanaan geometrik jalan dan pekerjaan tanah.


1. Data dasar

Data dasar yang perlu untuk suatu perencanaan geometrik adalah:
a. Peta topografi berkontur yang akan menjadi peta dasar perencanaan jalan, dengan skala tidak lebih kecil dari 1:10.000 (skala yang lain misalnya 1:2.500 dan 1:5.000). Perbedaan tinggi setiap garis kontur disarankan tidak lebih 5 meter.
b. Peta geologi yang memuat informasi daerah labil dan daerah stabil
c. Peta tata guna lahan yang memuat informasi ruang peruntukan jalan.
d. Peta jaringan jalan yang ada

2. Identifikasi lokasi jalan

Berdasarkan data tersebut pada data dasar, ditetapkan : 
a. Peta Kelas medan jalan;
b. Titik awal dan akhir perencanaan; dan
c. Pada  peta  dasar  perencanaan,  identifikasi  daerah-daerah  yang  layak  dilintasi  jalan berdasarkan struktur mekanik tanah, struktur geologi, dan pertimbangan pertimbangan lainnya yang dianggap perlu


3. Kriteria perencanaan
Tetapkan:
a. Untuk perencanaan geometrik, perlu ditetapkan klasifikasi menurut fungsi jalan
• Kendaraan Rencana 
• VLHR dan VJR dan 
• Kecepatan Rencana, VR
b. Kriteria perencanaan tersebut di atas ditetapkan berdasarkan pertimbangan kecenderungan perkembangan transportasi di masa yang akan datang sehingga jalan yang dibangun dapat memenuhi fungsinya selama umur rencana yang diinginkan.


4. Penetapan alinemen jalan

Alinemen jalan yang optimal diperoleh dari satu proses iterasi pemilihan alinemen.
a. Dengan menggunakan data dasar, dibuat beberapa alternatif alinemen horizontal (lebih dari satu) yang dipandang dapat memenuhi kriteria perencanaan.
b. Setiap alternatif alinemen horizontal dibuat alinemen vertikal dan potongan melintangnya.
c. Semua alternatif alinemen dievaluasi untuk memilih alternatif yang paling efisien.

5. Alinemen horisontal
Alinemen jalan yang optimal diperoleh dari satu proses iterasi pemilihan alinemen.
a. Berdasarkan kriteria perencanaan, ditetapkan :
• Jari jari minimum lengkung horizontal; 
• Kelandaian jalan maksimum;
• Panjang maksimum bagian jalan yang lurus; dan 
• Jarak pandang henti dan jarak pandang mendahului.
b. Dengan  memperhatikan kriteria  perencanaan dan  Damija,  pada  peta  dasar perencanaan, rencanakan alinemen horizontal jalan untuk beberapa alternatif lintasan 
c. Pada setiap gambar alternatif alinemen, bubuhkan "nomor station", disingkat Sta. dan ditulis Sta.XXX+YYY, di mana XXX adalah satuan kilometer dan YYY satuan meter. 
Penomoran Sta. ditetapkan sebagai berikut.
• Pada bagian jalan yang lurus Sta. dibubuhkan untuk setiap 50 meter;
• Pada bagian jalan yang lengkung Sta. dibubuhkan untuk setiap 20 meter;
• Penulisan Sta. pada gambar dilakukan disebelah kiri dari arah kilometer kecil ke kilometer besar.


6. Alinemen vertikal

a. Berdasarkan kriteria perencanaan, ditetapkan :
• Jari-jari lengkung vertikal minimum;; 
• Kelandaian jalan maksimum;
• Panjang jalan dengan kelandaian tertentu yang membutuhkan lajur pendakian; dan
• Jarak pandang henti dan jarak pandang mendahului.
b. Dengan  memperhatikan kriteria  perencanaan, rencanakan gambar  alinemen vertikal untuk semua alternatif alinemen horizontal. Gambar alinemen vertikal berskala panjang 1:1.000 dan skala vertikal 1:100
c. Setiap alinemen perlu diuji terhadap pemenuhan jarak pandang sesuai ketentuan.

7. Potongan melintang

a. Berdasarkan kriteria perencanaan, ditetapkan :
   • Lebar lajur, lebar jalur, dan lebar bahu jalan;
   • Pelebaran jalan di tikungan untuk setiap tikungan;
   • Damaja, Damija, dan Dawasja 
b. Rencanakan gambar potongan melintang jalan dengan skala horizontal 1:100 dan skala vertikal 1:10. 
c. Potongan   melintang   jalan   beserta   alinemen   horizontal   serta   alinemen   vertikal digunakan  untuk  menghitung  volume  galian,  timbunan, dan  pemindahan material galian dan timbunan.

8. Pemilihan alinemen yang optimal

a. Perencanaan untuk beberapa alternatif bertujuan mencari alinemen jalan yang paling efisien yaitu alinemen dengan kriteria sebagai berikut:
• Alinemen terpendek;
• Semua kriteria perencanaan harus dipenuhi. Jika tidak ada alternatif alinemen yang   memenuhi   kriteria   perencanaan,   maka   kriteria   perencanaan   harus dirubah;
• Memiliki pekerjaan tanah yang paling sedikit atau paling murah. Yang dimaksud pekerjaan  tanah  di  sini  melingkupi  volume  galian,  volume  timbunan,  dan volume perpindahan serta pengoperasian tanah galian dan timbunan; dan
• Memiliki jumlah dan panjang jembatan paling sedikit atau paling pendek atau paling murah
b. Pada  alternatif  yang  paling  efisien,  perlu  dievaluasi  koordinasi  antara  alinemen horizontal dan alinemen vertikal. Perubahan kecil pada alinemen terpilih ini dapat dilakukan, tetapi jika perubahan alinemen tersebut menyebabkan penambahan pekerjaan tanah yang besar maka proses seleksi alinemen perlu diulang

9. Penyajian rencana geometrik

Bagian-bagian perencanaan yang disajikan meliputi :
a. Gambar alinemen horizontal jalan yang digambar pada peta topografi berkontur; 
b. Gambar alinemen vertikal jalan;
c. Diagram superelevasi;
d. Gambar potongan melintang jalan untuk setiap titik Sta.; 
e. Diagram pekerjaan tanah (mass diagram); dan
f. Bagian bagian lain yang dianggap perlu.


Comments

Popular posts from this blog

Pengenalan Gambar Teknik

Simbol Bahan Bangunan

Peralatan dan Perlengkapan Gambar