Jalur dan Lajur Jalan

1 Jalur Jalan

Menurut Sukirman, 1994, Jalur lalu lintas adalah keseluruhan bagian perkerasan jalan yang diperuntukan untuk lalu lintas kendaraan.
Lebar  jalur  lalu  lintas  adalah  saluran perkerasan  jalan  yang  digunakan  untuk  lalu  lintas  kendaraan  yang  terdiri  dari beberapa jalur yaitu jalur lalu lintas yang khusus diperuntukkan untuk di lewati oleh kendaraan dalam satu arah. 
Pada jalur lalu lintas di jalan lurus dibuat miring, hal ini diperuntukkan terutama untuk kebutuhan drainase jalan dimana air yang jatuh di atas permukaan jalan akan cepat mengalir ke saluran-saluran pembuangan. Selain itu, kegunaan   kemiringan   melintang   jalur   lalu   lintas   adalah   untuk   kebutuhan keseimbangan gaya sentrifugal yang bekerja terutama pada tikungan.

a. Jalur lalu lintas adalah bagian jalan yang dipergunakan untuk lalu lintas kendaraan yang secara fisik berupa perkerasan jalan.
Batas jalur lalu lintas dapat berupa:
• Median; 
• Bahu; 
• Trotoar;
• Pulau jalan; dan
• Separator.
b. Jalur lalu lintas dapat terdiri atas beberapa lajur
c. Jalur lalu lintas dapat terdiri atas beberapa tipe  :
• 1 jalur-2 lajur-2 arah (2/2 TB)
• 1 jalur-2 lajur-l arah (2/1 TB)
• 2 jalur-4 1ajur-2 arah (4/2 B)
• 2 jalur-n lajur-2 arah (n12 B), di mana n = jumlah lajur. 

Keterangan :     TB = tidak terbagi   B   = terbagi





Lebar Jalur

a. Lebar jalur sangat ditentukan oleh jumlah dan lebar lajur peruntukannya. Tabel 2.3 menunjukkan lebar jalur dan bahu jalan sesuai VLHR-nya. (Volume Lalu lintas Harian Rencana)
b. Lebar jalur minimum adalah 4.5 meter, memungkinkan 2 kendaraan kecil saling berpapasan. Papasan  dua kendaraan besar yang  terjadi  sewaktu-waktu dapat menggunakan bahu jalan.



2 Lajur Jalan

Lajur adalah bagian jalur lalu lintas yang memanjang, dibatasi oleh marka lajur  jalan,  memiliki  lebar  yang  cukup  untuk  dilewati  suatu  kendaraan  bermotor sesuai kendaraan rencana. Lebar lajur tergantung pada kecepatan dan kendaraan rencana (Jotin Khisty, 2003).

Lebar lajur lalu lintas merupakan bagian yang paling menentukan lebar melintang jalan secara keseluruhan (Sukirman, 1994). Besarnya lebar lajur lalu lintas hanya dapat ditentukan dengan pengamatan langsung dilapangan karena :
a. Lintasan kendaraan yang satu tidak mungkin akan dapat diikuti oleh lintasan kendaraan lain dengan tepat.
b. Lajur lalu lintas mungkin tepat sama degan lebar kendaraan maksimum. Untuk keamanan dan kenyamanan setiap pengemudi membutuhkan ruang gerak antara kendaraan.
c. Lintasan kendaraan tidak mengkin dibuat tetap sejajar sumbu lajur lalu lintas, karena selama bergerak akan mengalami gaya – gaya samping seperti tidak ratanya permukaan, gaya sentritugal ditikungan, dan gaya angin akibat kendaraan lain yang menyiap.

Lebar lajur lalu lintas merupakan lebar kendaraan ditambah dengan ruang bebas  antara  kendaraan  yang  besarnya  sangat  ditentukan  oleh  keamanan  dan  kenyamanan  yang  diharapkan.  Pada  jalan  lokal  (kecepatan  rendah)  lebar  jalan minimum 5,50 m (2 x 2,75) cukup memadai untuk jalan 2 jalur dengan 2 arah.

Dengan pertimbangan biaya yang tersedia, lebar 5 m pun masih diperkenankan.Jalan arteri yang direncanakan untuk kecepatan tinggi, mempunyai lebar lajur lalu lintas lebih besar dari 3,25 m sebaiknya 3,50 m.

a. Lajur adalah bagian jalur lalu lintas yang memanjang, dibatasi oleh marka lajur jalan, memiliki lebar yang cukup untuk dilewati suatu kendaraan bermotor sesuai kendaraan rencana.
b. Lebar lajur tergantung pada kecepatan dan kendaraan rencana, yang dalam hal ini dinyatakan dengan fungsi dan kelas jalan seperti ditetapkan dalam Tabel 4
c. Jumlah lajur ditetapkan dengan mengacu kepada MKJI berdasarkan tingkat kinerja yang direncanakan, di mana untuk suatu ruas jalan dinyatakan oleh nilai rasio antara volume terhadap kapasitas yang nilainya tidak lebih dari 0.80.
d. Untuk kelancaran drainase permukaan, lajur lalu lintas pada alinemen lurus memerlukan kemiringan melintang normal sebagai berikut (lihat Gambar 5):
• 2-3% untuk perkerasan aspal dan perkerasan beton
• 4-5% untuk perkerasan kerikil





Comments

Popular posts from this blog

Pengenalan Gambar Teknik

Gambar Pra Rencana

Peralatan dan Perlengkapan Gambar