Posts

Showing posts with the label Gambar Teknik

Proyeksi Orthogonal

Image
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi disebut proyektor. Selain proyektor tegak lurus terhadap bidang proyeksinya juga proyektor-proyektor tersebut sejajar satu sama lain. Perpotongan di antara tiga bidang proyeksi akan membentuk sebuah ruangan yang disebut dengan ruang nyata. Bidang-bidang proyeksi tersebut adalah : 1. Bidang mendatar, disebut Bidang Proyeksi 1 (benda dilihat dari arah atas) 2. Bidang tegak, disebut Bidang Proyeksi 2 (benda dilihat dari arah depan) 3. Bidang samping, disebut Bidang Proyeksi 3 (benda dilihat dari arah samping) Perhatikan gambar berikut ini!  Selanjutnya, dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa perpotongan tiga bidang proyeksi tersebut membentuk tiga buah sumbu, masing-masing adalah : 1. Sumbu o-x, sebagai perpotongan bidang P1 dan P2. 2. Sumbu o-y, sebagai perpotongan bidang P1 dan P3.

Proyeksi Pandangan

Image
Di dalam teknik cara untuk menggambarkan suatu objek adalah dengan cara proyeksi. Jadi, di sini untuk menggambar suatu objek kita menempatkan bidang proyeksi atau bidang gambar di antara mata dan objek (cara Amerika). Ada pula yang membuat cara gambar dengan menempatkan bidang proyeksi di belakang objek (cara Eropa). Garis-garis proyeksi selalu I bidang proyeksi dan salah satu bidang benda diletakkan sejajar dengan bidang proyeksi. Hanya terlihat satu muka (dua dimensi) untuk setiap gambar proyeksi. Diperlukan minimal tiga gambar proyeksi untuk menggambarkan suatu objek/benda. Proyeksi tegak disebut juga gambar pandangan majemuk. Dalam teknik sipil, proyeksi ortogonal selalu dipakai untuk menggambarkan suatu objek, sedangkan proyeksi miring hanya digunakan untuk memperjelas suatu gambar. Gambar proyeksi ini memberikan informasi yang lengkap dan tepat dari suatu objek tiga dimensi karena bentuk dan ukurannya tepat seperti bendanya. Di sini objeknya diletakkan dengan bidan

Proyeksi Piktorial

Image
Untuk mendapatkan sedikit gambaran mengenai bentuk benda yang sebenarnya pada umumnya dibuat gambar isometri, dimetri dan trimetri, dari proyeksi aksonometrinya. Aksonometri adalah sebuah sebutan umum untuk pandangan yang dihasilkan oleh garis-garis proyeksi suatu benda. Dalam penggambaran ini garis-garis pemroyeksi ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi. Aksonometri merupakan salah satu modifikasi penggambaran satu bentuk yang berskala. Gambar aksonometri berguna untuk dapat lebih menjelaskan bentuk suatu bangunan, baik itu bentuk bangunan seutuhnya, potongan bangunan yang memperlihatkan struktur atau interiornya, detai bagian bangunan atau sampai menunjukkan skema utilitas suatu bangunan. Kelemahan dari gambar aksonometri adalah agak tidak enak dipandang dikarenakan bagian belakan benda terlihat seolah-olah lebih besar dari bagian depannya (terjadi distorsi). Pada proyeksi aksonometri tidak terdapat panjang sisi yang sebenarnya dari benda yang bersangkutan. Oleh ka

Pengenalan Gambar Proyeksi

Image
Untuk mengetahui arti proyeksi, ingat saja kata proyektor yaitu alat untuk memproyeksikan gambar pada suatu layar. Arti proyeksi adalah memindahkan suatu bentuk dari suatu pandangan tertentu pada suatu ruang gambar. Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Berdasarkan paparan diatas, dalam gambar teknik gambar proyeksi terdiri atas gambar tiga dimensi (piktorial) dan gambar dua dimensi (ortogonal). Secara umum proyeksi dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Proyeksi Orthogonal Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi disebut proyektor. Proyeksi Pandangan Di dalam teknik cara untuk menggambarkan suatu objek adalah dengan cara proyeksi. Jadi, di sini untuk menggambar suatu objek kita menempatkan bidang proyeksi atau bidang gambar di antara m

Simbol Bahan Bangunan

Image
    Simbol adalah gambar, bentuk, atau benda yang mewakili suatu gagasan, benda, ataupun jumlah dari suatu obyek tertentu. Simbol sangatlah dibutuhkan untuk kepentingan penghayatan akan nilai-nilai yang diwakilinya dan dapat digunakan untuk keperluan apa saja. Simbol dalam dunia konstruksi, yang terwujud dalam gambar teknik, telah menggunakan aturan-aturan gambar teknik secara universal.     Simbol dalam konstruksi bangunan digunakan untuk mencerminkan suatu material atau bahan konstruksi yang digunakan, laksana material atau bahan bangunan: kayu, batu bata, batu kali, besi, beton, plastik, maupun jenis material lainnya.      Selain dipakai untuk tanda material atau bahan tertentu, simbol pun dapat digunakan untuk mewakili tanda dari sebuah sistem instalasi, baik mekanikal maupun elektrikal. Beberapa misal material atau bahan konstruksi yang telah disimbolkan antara lain, kayu, batu, dinding pengisi, beton, dan lain sebagainya

Keterangan Gambar

Image
    Keterangan gambar yang tepat diperlukan untuk menghasilkan gambar yang lengkap, sebagaimana garis, area dan arsir. Tingkat ketelitian dalam keterangan gambar dipilih sesuai dengan skala; keterangan gambar ada untuk mendukung gambar teknik (misalnya untuk menyatakan dimensi, jumlah ruangan, informasi mengenai material bangunan dan lain-lain).     Jenis huruf yang dipilih harus dapat dipahami tanpa ada keraguan, sehingga biasanya dipilih huruf standar. Jenis standar (juga disebut jenis ISO) adalah nama untuk jenis penjelasan gambar yang digunakan yang digunakan secara internasional yang menggunakan huruf besar dan huruf kecil. Jenis standar ini dibagi lagi atas 4 bentuk berdasarkan ukuran dan kemiringan huruf. Maka, pembedaan dibuat antara dua jenis huruf : 1. Bentuk huruf A – sempit, dengan lebar garis terhadap tinggi/14 2. Bentuk huruf B – menengah, dengan lebar garis terhadap tinggi/10 Dan dua jenis kemiringan huruf : 1. Kemiringan huruf v-vertikal, dimana huruf

Kertas, Kop & Tata Letak Gambar

Image
Posisi Kertas Gambar 1) Pada penggunaan posisi kertas gambar, dikenal dengan 2 posisi kertas yaitu LANDSCAPE dan PORTRAIT .  2) Sedangkan batas dari tepi gambar berubah, yang terpenting batas kiri kertas lebih lebar dibandingkan batas atas, kanan dan bawah kertas.  3) Untuk ukuran kertas A4 , posisi yang diperbolehkan hanyalah posisi TEGAK/PORTRAIT sedang untuk ukuran A3, A2, A1 dan A0 , diperbolehkan menggunakan kedua posisi kertas Batas Area Gambar 1) Pada saat kita akan melakukan penggambaran pada sebuah kertas gambar, kita harus mempunyai batas area kerja gambar (drawing area), yang dibatasi dengan garis tepi.  2) Batas garis tepi yang dibuat pada sisi kiri, kanan, atas dan bawah.  3) Ukuran batas garis tepi sisi kiri biasanya lebih lebar, ini dimaksudkan agar ketika gambar kerja tersebut berjumlah banyak, maka diperlukan suatu penjepitan gambar, sehingga ketika gambar tersebut dibundel atau dijilid, gambar yang dibuat tidak tertutup oleh jilidan t

Menggambar Garis Lengkung Dengan Menggunakan Mal lengkung

Image
Langkah Kerja : Untuk membuat garis lengkung dengan mal lengkung harus memperhatikan titik mana yang akan dihubungkan agar kelengkungan tidak kelihatan janggal atau tak sesuai. Usahakan penarikan garis melalui 3 titik penghubung, bila terpaksa menghubungkan hanya dengan 2 titik harus dilihat kebenaran lengkungannya. • Tentukan titik sembarang A, B, C, D dan E. • Gunakan mal lengkung yang sesuai dengan lengkungan 3 titik A, B dan C. • Cari mal yang sesuai untuk lengkungan C, D dan E. • Jika ternyata garis lengkungan A, B, C, D dan E ternyata tidak selaras, maka sebaiknya digunakan 2 titik saja.

Menggambar Garis Lengkung Dengan Menggunakan Jangka

Image
Langkah Kerja : Untuk membuat garis lengkung menggunakan jangka maka harus ditentukan dahulu jari-jari lingkaran atau pusat putaran lingkaran.  Misalnya jari-jari lingkaran pusat M1 lebih besar dari jari-jari lingkaran pusat M2. • Buat garis horisontal AB. • Pada garis AB tentukan titik pusat lingkaran 1 yaitu M1 dan titik pusat lingkaran 2 adalah M2. • Jarak dari titik A ke M1 merupakan jari-jari lingkaran besar.  • Tentukan titik C pada garis AB antara titik M1 dengan M2. Panjang A-M1 = M1-C.  • Jarak dari C ke M2 merupakan jari-jari lingkaran 2. • Tentukan titik D pada garis AB antara titik M2 dengan B. Panjang C-M2 = M2-D. • Buat garis tegak lurus yang merupakan garis sumbu sebagai pusat putaran lengkungan M1 dan M2. • Buat setengah lingkaran dengan jangka dengan pusat M1, putar jangka dari titik A ke titik C. • Buat setengah lingkaran dengan jangka dengan pusat M2, putar jangka dari titik C ke titik D.

Menggambar Garis Sejajar (Garis sejajar 45 derajat)

Image
Langkah kerja • Buat garis AB 45 o . • Letakkan sisi miring segitiga 45 o /45 o  berhimpit dengan garis AB (lihat gambar). • Letakkan sisi miring segitiga 30 o /60 o  berhimpit dengan sisi tegak segitiga 45 o /45 o . Pegang dan tahan segitiga tersebut. • Selanjutnya geser segitiga 45 o /45 o  sesuai dengan jarak yang dikehendaki kemudian tarik garis CD maka garis CD akan sejajar dengan garis AB.

Membuat Garis 15 derajat

Image
Langkah Kerja • Buat garis horisontal AB. • Letakkan sisi tegak segitiga 45 o /45 o  berhimpit dengan garis AB (lihat gambar) Pegang dan tahan segitiga tersebut. • Letakkan sisi pendek segitiga 30 o /60 o  berhimpit dengan sisi miring segitiga 45 o /45 o . Pegang dan tahan segitiga tersebut. • Geser segitiga 45 o /45 o  ke arah bawah (lihat anak panah), kemudian tahan segitiga tersebut. • Geser segitiga 30 o /60 o  ke arah bawah (lihat anak panah), kemudian tahan segitiga tersebut. • Tarik garis CD pada sisi miring segitiga 30 o /60 o . • Maka garis CD akan sudut 15o terhadap garis AB

Membuat Garis Miring 75 derajat

Image
Langkah Kerja • Buat garis horisontal AB • Letakkan sisi tegak segitiga 45 o /45 o  berhimpit dengan garis AB (lihat gambar) Pegang dan tahan segitiga tersebut. • Letakkan sisi miring segitiga 30 o /60 o  berhimpit dengan sisi miring segitiga 45o/45o. • Tarik garis CD pada sisi panjang segitiga 30 o /60 o . • Maka garis CD akan membentuk sudut 75 o  terhadap garis AB.

Membuat garis miring 60 derajat

Image
Langkah Kerja • Letakkan sisi miring segitiga 45 o /45 o  (lihat gambar) secara horisontal. Pegang dan tahan segitiga tersebut. • Tarik garis AB. • Letakkan sisi pendek segitiga 30 o /60 o  berhimpit dengan sisi miring segitiga 45o/45o. • Tarik garis CD pada sisi miring segitiga 30 o /60 o . • Maka garis CD akan membentuk sudut 60 o  terhadap garis AB

Membuat Garis Tegak Lurus (Horisontal-Vertikal)

Image
Langkah kerja • Buat garis horisontal AB • Letakkan sisi miring segitiga 45 o /45 o  (lihat gambar) sedemikian hingga berimpit dengan garis AB yang diketahui dan bagian bawah ditahan oleh segitiga yang lain (segitiga 30 o /60 o ). Pegang dan tahan segitiga 30 o /60 o .  • Putar segitiga 45 o /45 o  sebesar 90 o  (lihat anak panah X) maka sisi miringnya akan tegak lurus garis AB. Geser segitiga 45 o /45 o   (lihat anak panah Y) bila perlu. • Tarik garis CD. Maka garis CD akan tegak lurus terhadap garis AB

Membuat garis miring 30 derajat

Image
Langkah Kerja • Letakkan sisi miring segitiga 45 o /45 o  (lihat gambar) secara horisontal. Pegang dan tahan segitiga tersebut. • Tarik garis AB. • Letakkan sisi panjang segitiga 30 o /60 o  berhimpit dengan sisi miring segitiga 45 o /45 o . • Tarik garis CD pada sisi miring segitiga 30 o /60 o . • Maka garis CD akan membentuk sudut 30 o  terhadap garis AB

Membuat garis tegak lurus (Garis 45 derajat)

Image
Langkah kerja : • Letakkan sisi miring segitiga 30 o /60 o  (lihat gambar) secara horisontal. Pegang dan tahan segitiga tersebut. • Letakkan sisi miring segitiga 45 /45 berhimpit dengan sisi miring segitiga 30 o /60 o • Tarik garis AB. • Geser segitiga 45 o  /45 o  (lihat anak panah). • Tarik garis CD. Maka garis CD akan tegak lurus terhadap garis AB

Media Gambar

Image
1. KERTAS GAMBAR       Ada berbagai jenis kertas gambar yang beredar di pasaran, masing-masing dengan jenis, ukuran dan fungsi yang berbeda-beda. Misalnya saja kertas gambar putih, kertas kalkir, film gambar, dan sebagainya     Kertas gambar memiliki ukuran panjang dan lebar. Sebagai ukuran pokok   dari   kertas   gambar adalah ukuran A0 dengan panjang 1189 mm dan   lebarnya 841 mm. Sedangkan untuk mendapatkan   ukuran   kertas gambar lainnya tinggal dibagi dua     Kertas gambar yang digunakan untuk penyajian gambar teknik telah mempunyai ukuran yang sudah distandarkan, ukuran yang banyak di gunakan adalah seri A. Ukuran ini mempunyai mempunyai ukuran standar yang dinyatakan dengan angka nol di belakang huruf A (A0). Ukuran standar kertas gambar 2. KERTAS KALKIR Dalam dunia desain kita mengenal beberapa kertas yang biasa digunakan para desainer untuk merancang desain atau gambar mereka, salah satunya yaitu kertas kalkir. Dengan adanya kertas kal

Menggambar segi lima beraturan dengan menentukan salah satu sisinya.

Image
Langkah kerja : a. Buat garis lurus AB yang merupakan sisi dari segi lima beraturan dengan panjang sembarang. b. Buat busur lingkaran dari titik A dan B dengan jari-jari sama dengan AB. c. Hubungkan titik potong busur lingkaran tersebut dan memotong garis AB di titik C. d. Buat busur lingkaran dengan titik A sebagai pusat yang jari-jarinya sama dengan AC. e. Dari titik A buat garis tegak lurus dan memotong busur lingkaran di titik D. f. Dari titik B tarik garis lurus memotong titik D. g. Buat busur lingkaran dengan jari-jari DA dan sebagai pusatnya di titik D dan memotong garis BD dititik E. h. Buat busur lingkaran dengan titik pusat di A dan B yang jari-jarinya sama dengan BE, kedua busur tersebut berpotongan di titik F yang merupakan titik puncak segi lima. i. Buat busur di titik F dengan jari jari AB dan memotong dititik G dan H. j. Hubungkan titik A, G, F, H dan B dengan garis lurus sehingga membentuk segi lima beraturan. http://bit.ly/Menggambar_Konstruksi_Bidang

Menggambar segi lima beraturan dengan menentukan lingkaran luar.

Image
Langkah kerja : a. Buat lingkaran dengan jari-jari sembarang dengan titik M sebagai pusat. b. Buat garis AB dan CD saling tegak lurus di pusat lingkaran M. c. Buat busur lingkaran dengan jari-jari yang sama, dengan titik M dan B sebagai pusat lingkaran. d. Tarik garis lurus perpotongan busur tersebut, hingga memotong garis MB di titik E. e. Buat busur dengan  titik E sebagai pusat lingkaran dengan memotong titik D dan garis AM di titik F. f. Garis DF merupakan sisi segi lima beraturan. g. Buat busur lingkaran dengan titik pusat D dan memotong busur M, perpotongan busur D dan M merupakan titik G. h. Seterusnya dengan melingkarkan sisi tersebut pada keliling lingkaran akan membentuk segi lima beraturan. http://bit.ly/Menggambar_Konstruksi_Bidang

Membagi keliling lingkaran menjadi 8 bagian sama besar.

Image
Langkah kerja : a. Buat sebuah lingkaran dengan jari-jari sembarang dengan titik M sebagai pusat lingkaran. b. Buat garis AB melalui pusat lingkaran dan saling tegak lurus memotong lingkaran yang telah dibuat. c. Buat busur lingkaran dengan titik A dan B sebagai pusat lingkaran dengan jari-jari lebih besar dari ½  panjang garis AB. d. Tarik garis lurus pada perpotongan busur A dan B memotong busur M. perpotongan garis dengan busur M merupakan titik C dan D. e. Buat busur dengan titik pusat A dan C dengan jari-jari AC. Perpotongan busur A dan C merupakan titik E. f. Buat garis yang menghubungkan titik E dan M hingga memotong busur lingkaran M di titik F. g. Buat busur dengan titik pusat B dan C dengan jari-jari BC. Perpotongan busur B dan C merupakan titik G. h. Buat garis yang menghubungkan titik G dan M hingga memotong busur lingkaran M di titik H. i. Keliling lingkaran sudah dibagi menjadi 8 bagian sama besar, yaitu AE, CE, CG, GB, BF, FD, DH, dan HA. http://bit.ly/Ko