Posts

Showing posts with the label Konstruksi Jembatan

Jembatan Bentangan 6 meter

Image

Pondasi Jembatan

Image
Type Pondasi Jembatan Pondasi digolongkan dalam dua jenis, yaitu pondasi dalam dan pondasi dangkal. Perbedaan dari keduanya didasarkan pada sistem pemanfaatan daya dukung tanahnya. Pondasi dalam memanfaatkan tahanan gesek tanah pada dinding pondasi dan tahanan vertikal tanah  dibawah dasar pondasi, sedangkan pondasi dangkal hanya memanfaatkan tahanan vertikal tanah dibawah pondasi sebagai daya dukungnya. Pondasi juga digolongkan dalam pondasi langsung dan pondasi tidak langsung. Pondasi langsung adalah pondasi yang langsung menumpu tanah dasar sebagai pendukung pondasi, sedangkan pondasi tidak langsung adalah pondasi yang nrenggunakan perantara untuk menyalurkan beban ketanah pendukung. Perantaranya dapat berupa tiang pancang, tiang bor atau berupa sumuran. Pemilihan bentuk pondasi jembatan dipengaruhi oleh karakteristik kondisi tanah yang untuk dapat memberikan dukungan terhadap bangunan di atasnya. Bagian-Bagian Pondasi Jembatan 1. Pondasi langsung Pondasi langsung adalah

Kepala Jembatan

Image
Kepala jembatan adalah struktur penghubung antara jalan dengan jembatan dan sekaligus sebagai penopang struktur atas jembatan serta sebagai struktur penahan tanah dibelakang kepala jembatan. Penentuan Letak Kepala Jembatan Untuk menghindari kerusakan dan kegagalan yang mungkin terjadi pada kepala jembatan, maka sedapat mungkin kepala jembatan diletakkan pada:. • Lereng/dinding sungai yang stabil, agar tanah dasar kepala jembatan tidak mengalami scouring, dan lereng di kiri kanan kepala jembatan tidak longsor. • Alur sungai yang lurus, untuk menghindari tidak berfungsinya jembatan karena Perpindahan alur sungai, dan untuk menghindari longsomya kepala jembatan. Untuk mendapatkan struktur atas yang ekonomis. Maka sedapat mungkin kepala jembatan diletakkan pada bentang yang terpendek. Penentuan Bentang/jarak antar Kepala Jembatan Penentuan jarak antara dua kepala jembatan (L) didasarkan kepada jenis dan kondisi sungainya • Bantang (L) = (a+b) / 2 . untuk Kondisi

Pilar Jembatan

Image
Pilar jembatan dapat dibuat dari pasangan batu kali, beton bertulang atau baja. Pasangan batu kali biasanya digunakan untuk sungai yang kedalamannya kurang dari 5 m, dimana penggunaan batu kali masih memungkinkan dan lebih murah daripada beton. Beton bertulang sangat bebas penggunaannya. Baja biasanya digunakan pada daerah-daerah pegunungan dimana kecepatan air banjimya sangat besar. Dengan penggunaan baja diharapkan hambatan terhadap air lebih kecil. dan gaya tekanan air yang bekerja pada pilar pun lebih kecil. Penggunaan pilar baja pada daerah pegunungan lebih baik dari pada beton karena terkait dengan masalah kondisi lapangan dan pelaksanaan. Jenis - jenis pilar: • Pilar tunggal, terbuat dari pipa baja dan beton bertulang. • Pilar Perancah/portal , terbuat dari baja dan beton bertulang. • Pilar masif , terbuat dari pasangan batu kali dan beton bertulang. Pilar Jembatan Pasangan Batu Kali Pilar dari pasangan batu kali digunakan dalam kondisi: • Dalamnya s

Jembatan Baja

Image
Era jembatan besi dan baja sejalan dengan adanya Revolusi Industri. Untuk pertama kali konstruksi jembatan batu. Jembatan besi yang pertama kali dibangun adalah Jembatan Coalbrookdale yang melintasi Sungai Severn, Inggris tahun 1776 yang dibangun dengan bagian yang berbeda yang berbentuk setengah lingkaran. Sampai dengan saat ini jembatan ini masih tetap berdiri. Namun pada beberapa tahun baru-baru ini telah dilakukan renovasi perkuatan terhadap abutment dan konstruksi besi yang masih ada. Di zaman ini pertengahan ini jembatan besi yang dibangun masih menggunakan prinsip-prinsip bentuk lengkung (arch bridge) terutama untuk jembatan jalan raya. Walaupun jembatan yang dibangun menggunakan sistem kantilever, masih tetap memakai bentuk lengkung murni atau dengan beberapa perubahan, seperti pada Jembatan Fith of Forth di Skotlandia dan Jembatan Quebec di Kanada. Untuk jembatan jalan rel, beberapa ahli pada saat itu menggunakan jembatan bentuk pipa (tubular bridge), seperti jembatan

Struktur Jembatan Baja Komposit

Image
Sumber:  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid-DjFCLnej3Bk9z7toNtywm6BvjkI7auNeXwkU8m-6YxDr3ULTxT1pb-vD6rTdxVEmtRPmsn-KtS9OYfJS2oxeiNjUUyoRaYLjQi1-ToCFd9Ulu6udq1OYSax4dwEbCdrbMrKXZzR7dI/s1600/Multi+Girder+Bridge.jpg Konstruksi komposit adalah sebuah konstruksi yang bahan-bahannya merupakan perpaduan dari dua jenis material yang berbeda sifat, yang disatukan sedemikian rupa, sehingga bekerja sama dalam memikul beban. Konstruksi seperti ini ditemukan pada struktur jembatan, yaitu gambungan antara pelat lantai dari bahan beton dan gelagar dari bahan baja. Gabungan kedua elemen struktur ini dapat memikul beban lentur (momen) secara bersama-sama. Dalam bentuk lain adalah struktur tiang/kolom dimana lapis luar tiang/kolom digunakan besi hollow dari baja, dan didalamnya diisi dengan material beton. Konstruksi komposit bisa merupakan perpaduan antara baja dengan beton, kayu dengan beton, dan lain-lain. Konstruksi komposit dibuat sedemikian rupa dengan mem

Kontur

Image
              Salah satu unsur yang penting pada suatu peta topografi adalah informasi tentang tinggi suatu tempat terhadap rujukan tertentu. Untuk menyajikan variasi ketinggian suatu tempat pada peta topografi, umumnya digunakan garis kontur (contour-line). Garis kontur adalah garis yang menghubungkan  titik-titik  dengan  ketinggian  sama. Nama lain  garis  kontur  adalah  garis tranches, garis tinggi dan garis lengkung horisontal.     Garis kontur +25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama +25 m terhadap referensi tinggi tertentu. Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka bentuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.     Garis-garis kontur merupakan cara yang banyak dilakukan unutk melukiskan bentuk permukaan tanah dan ketinggian pada peta,

Macam-macam Peta

    Peta yang digunakan sangat banyak jenisnya, tergantung pada tujuan pembuatan peta, jenis simbol dan skala yang digunakan, atau kecenderungan penonjolan bentuk fenomena yang akan digambarkan. Dari sekian banyak jenis peta, pada dasarnya dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu berdasarkan isi peta dan skala peta. Menurut isi peta A. Peta umum     Peta umum adalah peta yang menggambarkan seluruh penampakan yang ada di permukaan bumi. Penampakan tersebut dapat bersifat alamiah misalnya sungai, maupun yang bersifat budaya atau buatan manusia, misalnya jalan raya. Termasuk ke dalam jenis peta umum adalah: 1. Peta Dunia, menyajikan informasi tentang bentuk dan letak wilayah setiap negara di dunia. 2. Peta Korografi, menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang bercorak umum dan berskala kecil, seperti atlas. 3. Peta Topografi, menyajikan informasi tentang permukaan bumi dan reliefnya, ditambah penampakan lain seperti pengairan, fisik dan budaya

Bagian-bagian Peta

1. Judul Peta , diambil dari bagian terbesar wilayah yang tercantum dalam satu sheet peta . Biasanya terletak di bagian atas peta atau di samping untuk peta buatan badan koordinasi survai dan pemetaan nasional (BAKOSURTANAL). 2. Legenda Peta , penjelasan dari simbul simbul yang tercantum dalam peta. Bagian ini adalah komponen yang sangat vital karena kita akan jadi buta dalam membaca peta jika tidak ada legendanya. Legenda pada peta menerangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat pada peta. Legenda itu harus dipahami oleh si pembaca peta, agar tujuan pembuatan peta itu mencapai sasaran. Legenda biasanya diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain itu legenda peta dapat juga diletakkan pada bagian lain peta, sepanjang tidak mengganggu ketampakan peta secara keseluruhan. 3. Skala Peta, bagian yang menunjukan ukuran dalam lembar peta dengan medan sebenarnya. Skala ini ada dua jenis yaitu skala garis dan skala angka. Dalam peta topografi biasanya dicantumkan keduanya. Rumus perhitun

Peta

Image
          

Struktur Jembatan.

Image
Secara umum struktur jembatan terbagi menjadi 3 (tiga) bagian utama yaitu : • Struktur atas (superstructures), • Struktur bawah (substructures) dan • Pondasi. Struktur Atas. Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima beban langsung yang meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati tambahan, beban lalu-lintas kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki, dan lain-lain. Struktur atas jembatan umumnya meliputi : 1. Trotoar :        •  Sandaran dan tiang sandaran,        •  Peninggian trotoar (Kerb),        •  Slab lantai trotoar. 2. Slab lantai kendaraan, 3. Gelagar (Girder), 4. Balok diafragma, 5. Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan melintang), 6. Tumpuan (Bearing). Struktur Bawah. Struktur bawah jembatan berfungsi memikul seluruh beban struktur atas dan beban lain yang ditumbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dan hanyutan, tumbukan, gesekan pada tumpuan dan sebagainya untuk kemudian disalurkan ke pondasi. Selanjutnya beban-beban tersebut dis

Klasifikasi Jembatan

Image
1. Klasifikasi menurut kegunaanya : • Jembatan Jalan Raya. (highway bridge), • Jembatan Kereta Api. (railway bridge), • Jembatan Jalan Air. • Jembatan Jalan Pipa. • Jembatan Militer • Jembatan Penyeberangan. (pedestrian bridge). 2. Klasifikasi menurut jenis statika : • Jembatan sederhana : Jembatan diatas dua tumpuan; statis tertentu • Jembatan menerus : Jembatan diatas lebih dari dua tumpuan; statis tak tentu  3. Klasifikasi menurut jenis material : • Jembatan bambu • Jembatan kayu. • Jembatan baja terdiri dari jembatan pelengkung baja, jembatan rangka batang (truss), jembatan gantung (suspension) dan jembatan kabel (cable-stayed bridge) • Jembatan Beton terdiri atas jembatan slab, jembatan balok T, jembatan Gelagar I dan Kotak (I-Girder and Box Girder) dan jembatan beton pratekan. 4. Klasifikasi menurut letak lantai jembatan : • Jembatan lantai kendaraan di bawah. (Deck Bridges) • Jembatan lantai kendaraan di atas. (Thro

Perkembangan Jembatan

Image
Jembatan dapat dikatakan sebagai salah satu ,Peralatan yang tertua didalam peradaban manusia.Pada zaman dahulu, jembatan mula-mula dibuat untuk menyeberangi sungai kecil dengan menggunakan balok-balok kayu atau batang-batang pohon yang cukup besar dan kuat. Menurut Degrand, jembatan yang pertama sekali tercatat pernah dibangun di sungai Nil oleh Raja Manes dari Mesir pada tahun 2650 SM, tetapi detail Ianjut tidak diketahui. Diodorns Siculus pernah menyusun suatu diskripsi jembatan kayu yang dibangun oleh Ratu Semirawis dari Babilonis melintas sungai Efhrat pada tahun 783 SM. Jembatan ini berlantai kayu, dan bertumpu pada pier-pier dari batu. Lantai kayu ini dapat dipindahkan/digeser pada malam hari untuk mencegah pencuri-pencuri jangan memasuki kota. Jembatan terapung, rangkaian perahu-perahu untuk menyeberangkan tentara pada masa-masa perang pernah dibangun oleh Raja Alexander dan Cyprus pada tahun 556 SM. Jembatan kayu telah digunakan cukup lama, disebabkan karena materia

Istilah-istilah dalam konstruksi Jembatan

Image
·         Jembatan adalah suatu struktur yang memungkinkan rute transportasi melintasi sungai, danau, kali, jalan   raya, jalan Kereta Api dan lain-lain. Rute Transportasi berupa, jalan kereta api jalan trem, pejalan kaki, rentetan kendaraan dan lain-lain. Jembatan yang melintasi diatas jalan biasanya disebut viaduct. ·        Bangunan Atas : Sesuai dengan istilahnya berada pada bagian atas suatu jembatan, berfungsi menampung beban-beban yang ditimbulkan oleh lalu lintas orang, kendaraan dan lain-lain dan kemudian menyalurkannya kepada bangunan bawah. ·         Landasan :  Bagian ujung bawah dari suatu bangunan atas yang berfungsi menyalurkan gaya-gaya reaksi dari bangunan alas kepada bangunan bawah. Menurut fungsinya dibedakan landasan-sendi (fixed bearing) dan landasan gerak (movable bearing). ·   Bangunan-bawah : Bangunan-bawah pada umumnya terletak disebelah bawah bangunan atas.Fungsinya menerima / memikul beban-beban yang diberikan bangunan atas dan kemu