Klasifikasi Jembatan
1. Klasifikasi menurut kegunaanya :
• Jembatan Jalan Raya. (highway bridge),
• Jembatan Kereta Api. (railway bridge),
• Jembatan Jalan Air.
• Jembatan Jalan Pipa.
• Jembatan Militer
• Jembatan Penyeberangan. (pedestrian bridge).
2. Klasifikasi menurut jenis statika :
• Jembatan sederhana : Jembatan diatas dua tumpuan; statis tertentu
• Jembatan menerus : Jembatan diatas lebih dari dua tumpuan; statis tak tentu
3. Klasifikasi menurut jenis material :
• Jembatan bambu
• Jembatan kayu.
• Jembatan baja terdiri dari jembatan pelengkung baja, jembatan rangka batang (truss), jembatan gantung (suspension) dan jembatan kabel (cable-stayed bridge)
• Jembatan Beton terdiri atas jembatan slab, jembatan balok T, jembatan Gelagar I dan Kotak (I-Girder and Box Girder) dan jembatan beton pratekan.
4. Klasifikasi menurut letak lantai jembatan :
• Jembatan lantai kendaraan di bawah. (Deck Bridges)
• Jembatan lantai kendaraan di atas. (Through Bridges)
• Jembatan lantai kendaraan di tengah. (Semi Thorugh Bridges)
• Jembatan lantai kendaraan diatas dan dibawah (double deck bridge).
• Jembatan yang lantai kendaraannya bebas dari muka air banjir tertinggi. (Non Submersible Bridge)
• Jembatan yang lantai kendaraannya tidak selalu bebas dari muka air tertinggi sungai (Submersible Bridge)
5. Klasifikasi menurut bentuk struktur secara umum
• Jembatan gelagar (girder bridge)
• Jembatan pelengkung busur (arch bridge)
• Jembatan rangka (truss bridge)
• Jembatan portal (rigid frame bridge)
• Jembatan gantung (suspension bridge)
• Jembatan kabel (cable-stayed bridge)
6. Klasifikasi menurut kelas jembatan
• Jembatan Kelas Standar (A/I) : Beban: 100 % muatan “T” dan 100 % muatan “D”. Lebar jembatan: (1,00 + 7,00 + 1,00) meter.
• Jembatan Kelas Sub Standar (B/II) : Beban: 70 % muatan “T” dan 70 % muatan “D”. Lebar jembatan: ( 0,50 + 6,00 + 0,50 ) meter.
• Jembatan Kelas Low Standar (C/III) : Beban: 50 % muatan “T” dan 50 % muatan “D”. Lebar jembatan: (0,50 + 3,50 + 0,50) meter
Comments
Post a Comment