Proyeksi Orthogonal
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi disebut proyektor. Selain proyektor tegak lurus terhadap bidang proyeksinya juga proyektor-proyektor tersebut sejajar satu sama lain.
Perpotongan di antara tiga bidang proyeksi akan membentuk sebuah ruangan yang disebut dengan ruang nyata. Bidang-bidang proyeksi tersebut adalah :
1. Bidang mendatar, disebut Bidang Proyeksi 1 (benda dilihat dari arah atas)
2. Bidang tegak, disebut Bidang Proyeksi 2 (benda dilihat dari arah depan)
3. Bidang samping, disebut Bidang Proyeksi 3 (benda dilihat dari arah samping)
Perhatikan gambar berikut ini!
Selanjutnya, dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa perpotongan tiga bidang proyeksi tersebut membentuk tiga buah sumbu, masing-masing adalah :
Perpotongan di antara tiga bidang proyeksi akan membentuk sebuah ruangan yang disebut dengan ruang nyata. Bidang-bidang proyeksi tersebut adalah :
1. Bidang mendatar, disebut Bidang Proyeksi 1 (benda dilihat dari arah atas)
2. Bidang tegak, disebut Bidang Proyeksi 2 (benda dilihat dari arah depan)
3. Bidang samping, disebut Bidang Proyeksi 3 (benda dilihat dari arah samping)
Perhatikan gambar berikut ini!
1. Sumbu o-x, sebagai perpotongan bidang P1 dan P2.
2. Sumbu o-y, sebagai perpotongan bidang P1 dan P3.
3. Sumbu o-z, sebagai perpotongan bidang P2 dan P3
Susunan bidang-bidang proyeksi seperti di atas yang membentuk ruang nyata disebut dengan bidang gambar proyeksi stereometri. Dalam gambar stereometri ini, di samping menampilkan gambar proyeksi 1, 2, dan 3 juga menampilkan gambar ruang objeknya. Dari bentuk gambar stereometri akan disederhanakan menjadi bentuk gambar proyeksinya saja.
Untuk mendapatkan bidang-bidang proyeksi yang datar, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Sumbu o-x dan o-z dianggap sebagai engsel, sedangkan sumbu o-y dianggap dapat dibagi menjadi dua bilah.
2. Bidang P1 diputar ke bawah hingga datar dengan bidang P2.
3. Bidang P3 diputar ke samping hingga datar dengan P3 (perhatikan Gambar. B).
Setelah memahami bagaimana terbentuknya bidang-bidang proyeksi dan sumbu-sumbu proyeksi, sekarang kita mulai membuat gambar proyeksi itu sendiri. Kita akan mempelajarinya secara bertahap, dimulai dari proyeksi sebuah titik, kemudian garis, bidang, baru selanjutnya memproyeksikan suatu benda (benda geometris tiga dimensi).
Contoh-contoh proyeksi ortogonal antara lain :
Paok
ReplyDeleteBjir
DeleteBjirr kwkwk
ReplyDelete