Alinemen

Alinemen Horisontal


Alinemen horizontal (horizontal alignment) adalah adalah proyeksi sumbu jalan untuk jalan tanpa median, atau proyeksi tepi perkerasan sebelah dalam untuk jalan dengan median. Alinemen horizontal sering disebut sebagai "situasi jalan" atau "trase jalan", terdiri dari garis lurus yang dihubungkan dengan garis-garis lengkung

1. Alinemen  horisontal  terdiri  atas  bagian  lurus  dan  bagian  lengkung  (disebut  juga tikungan).
2. Perencanaan geometri pada bagian lengkung dimaksudkan untuk mengimbangi gaya entrifugal yang diterima oleh kendaraan yang berjalan pada kecepatan VR.
3. Untuk keselamatan pemakai jalan, jarak pandang dan daerah bebas samping jalan harus diperhitungkan.

1. Panjang Bagian Lurus
a. Dengan  mempertimbangkan  faktor  keselamatan  pemakai  jalan,  ditinjau  dari  segi kelelahan pengemudi, maka panjang maksimum bagian jalan yang lurus harus ditempuh dalam waktu tidak lebih dari 2,5 menit (sesuai VR).
b. Panjang bagian lurus dapat ditetapkan dari Tabel 6.3

2. Tikungan
a. Bentuk bagian lengkung dapat berupa: 
• Spiral-Circle-Spiral (SCS);
• Full Circle (fC); dan
• Spiral-Spiral (SS).

b. Superelevasi
• Superelevasi adalah suatu kemiringan melintang di tikungan yang berfungsi mengimbangi gaya sentrifugal yang diterima kendaraan pada saat berjalan melalui tikungan pads kecepatan VR.
• Nilai superelevasi maksimum ditetapkan 10%.


Alinemen Vertikal


Alinyemen vertikal adalah perpotongan bidang vertikal dengan bidang permukaan perkerasan jalan melalui sumbu jalan untuk jalan 2 lajur 2 arah atau melalui tepi dalam masing-masing perkerasan untuk jalan dengan median. Alinyemen vertikal disebut juga penampang memanjang atau profil jalan. Pada gambar alinyemen vertikal dapat dilihat elevasi muka tanah asli, elevasi muka jalan, dan bangunan pelengkap seperti jembatan, dan gorong-gorong.


1. Alinemen vertikal terdiri atas bagian landai vertikal dan bagian lengkung vertikal.
2. Ditinjau dari titik awal perencanaan, bagian landai vertikal dapat berupa landai positif (tanjakan), atau landai negatif (turunan), atau landai nol (datar)
3. Bagian lengkung vertikal dapat berupa lengkung cekung atau lengkung cembung.

1. Landai Maksimum

a. Kelandaian   maksimum    dimaksudkan   untuk    memungkinkan   kendaraan bergerak terus tanpa kehilangan kecepatan yang berarti.
b. Kelandaian maksimum didasarkan pada kecepatan truk yang bermuatan penuh yang mampu  bergerak dengan  penurunan kecepatan tidak  lebih  dari  separuh  kecepatan semula tanpa harus menggunakan gigi rendah.
c. Kelandaian maksimum untuk berbagai VR ditetapkan dapat dilihat dalam Tabel 6.7

2. Lengkung Vertikal
a. Lengkung vertikal harus disediakan pada setiap lokasi yang mengalami perubahan kelandaian dengan tujuan :
(1) Mengurangi goncangan akibat perubahan kelandaian; dan
(2) Menyediakan jarak pandang henti.
b. Lengkung vertikal dalam tata cara ini ditetapkan berbentuk parabola sederhana.
c. Panjang lengkung vertikal bisa ditentukan langsung sesuai Tabel 6.8 vang didasarkan pada penampilan, kenyamanan, dan jarak pandang. Untuk jelasnya lihat Gambar II.27 dan Gambar II.28.




Comments

Popular posts from this blog

Pengenalan Gambar Teknik

Simbol Bahan Bangunan

Peralatan dan Perlengkapan Gambar