Fungsi Lapis Perkerasan Jalan

Lapis susunan bahan perkerasan harus mempunyai daya dukung dan keawetan yang memadai, tetapi tetap ekonomis, maka perkerasan jalan raya dibuat berlapis-lapis.Lapis paling atas disebut sebagai lapis permukaan, merupakan lapisan yang paling baik mutunya. Di bawahnya terdapat lapis antara, pondasi base dan sub base, yang diletakkan di atas tanah dasar yang telah dipadatkan
1. Lapis Permukaan (LP) atau Surface Course : Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas.
2. Struktural : Ikut mendukung dan menyebarkan beban kendaraan yang diterima oleh perkerasan, baik beban vertikal maupun beban horizontal (gaya geser). Untuk persyaratan lapisan memiliki kuat, kokoh, dan stabil.
3. Non Struktural, dalam hal ini mencakup :
a. Lapis kedap air, mencegah masuknya air ke dalam lapisan perkerasan yang ada di bawahnya.
b. Menyediakan permukaan yang tetap rata, agar kendaraan dapat berjalan dan memperoleh kenyamanan yang cukup.
c. Membentuk permukaan yang tidak licin, sehingga tersedia koefisien gerak (skid resistance) yang cukup untuk menjamin tersedianya keamanan lalu lintas.
d. Sebagai lapisan aus, yaitu lapis yang dapat aus yang selanjutnya dapat diganti lagi dengan yang baru

Lapis permukaan aus masih bisa dibagi lagi menjadi dua lapisan lagi, yaitu:
1). Lapis Aus (Wearing Course)
Lapis aus (wearing course) merupakan bagian dari lapis permukaan yang terletak di atas lapis antara (binder course).

Fungsi dari lapis aus menurut ( kerb, 1979) : 
a) Mengamankan perkerasan dari pengaruh air. 
b) Menyediakan permukaan yang rata dan tidak licin/ halus. 
c) Menyediakan permukaan aus yang kesat memiliki daya cengkram dari material pembeban. Lapisan permukaan adalah lapisan yang bersentuhan langsung dengan beban roda kendaraan.

Lapisan permukaan ini berfungsi sebagai : 
1) Lapisan yang langsung menahan akibat beban roda kendaraan.
2) Lapisan yang langsung menahan gesekan akibat rem kendaraan.
3) Lapisan yang mencegah air hujan yang jatuh di atasnya tidak meresap ke lapisan bawahnya dan melemahkan lapisan tersebut.
4) Lapisan yang menyebarkan beban ke lapisan pondasi bawah (base), sehingga dapat dipikul oleh lapisan di bawahnya.
Lapisan aus juga dipasang suatu lapis penutup / lapis aus (wearing course) di atas lapis permukaan aus. Tebal nominal minimum campuran beraspal pada Tabel dibawah ini.


2) Lapis Antara (Binder Course)
Lapis antara (bindercourse) merupakan bagian dari lapis permukaan yang terletak di antara lapis pondasi atas (basecourse) dengan lapis aus (Wearing course). 
Fungsi dari lapis aus antara lain: 
a) Mengurangi tegangan tekanan akibat reaksi beban kendaraan.
b) Menahan beban akibat beban lalu lintas sehingga harus mempunyai kekuatan yang cukup.
c) mutu material baik.
d) lapisan perata sebelum lapis aus dihambarkan.

3) Lapis Pondasi Atas (LPA) atau (Base Course)
Lapis pondasi atas adalah bagian dari perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dan lapis pondasi bawah atau dengan tanah apabila tidak menggunakan lapis pondasi bawah. 
Fungsi lapis ini adalah : 
a) Lapis pendukung bagi lapis permukaan.
b) Pemikul beban horizontal dan vertikal.
c) Meneruskan distribusi beba ke lapis perkerasan bagi pondasi bawah.
sebagai bahan pendalaman jenis pengujian yang dilakukan dengan dasar metode AASHTO, ASTM, dan SNI yang berlaku, meliputi analisa pembagian butiran, Atterberg Limit, Modified Proctor, dan CBR Lab. Test.

4) Lapis Pondasi Bawah (LPB) atau (Subbase -Course)
Lapis Pondasi Bawah (sub Base) adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi lapisan ini antara lain, adalah :
a. Penyebar beban roda kedalam luasan tanah dasar,
b. Lapis peresapan dan penghantaran air agar air tidak berkumpul di lapisan pondasi bawah.
c. Lapis pencegah masuknya tanah dasar ke lapis pondasi atas ( base). Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat (akibat lemahnya daya dukung tanah dasar) pada awal-awal pelaksanaan pekerjaan.
d. Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama hujan.
e. Lapis bagian bawah pada pembuatan susunan perkerasan.

5) Tanah Dasar (Sub Grade)
Tanah dasar (subgrade) adalah permukaan tanah yang sudah di kondisi dalam pelaksanaan sebagai konstruksi badan jalan, permukaan tanah sebagai badan jalan dilakukan melalui penggalian tanah atau penimbunan tanah pada permukaan tanah yang melalui proses penghamparan dan dipadatkan dan merupakan permukaan tanah dasar untuk perletakan bagian-bagian susunan perkerasan dan konstruksi yang lain.

Comments

Popular posts from this blog

Pengenalan Gambar Teknik

Simbol Bahan Bangunan

Peralatan dan Perlengkapan Gambar