Posts

Showing posts from July, 2019

Lingkup Pengerjaan Perencanaan Geometrik

Pekerjaan perencanaan geometrik jalan antar kota meliputi 5 tahapan yang berurutan sebagai berikut: 1. Melengkapan data dasar; 2. Identifikasi lokasi jalan; 3. Penetapan kriteria perencanaan; 4. Penetapan alinemen jalan yang optimal; dan 5. Pengambaran detail perencanaan geometrik jalan dan pekerjaan tanah. 1. Data dasar Data dasar yang perlu untuk suatu perencanaan geometrik adalah: a. Peta topografi berkontur yang akan menjadi peta dasar perencanaan jalan, dengan skala tidak lebih kecil dari 1:10.000 (skala yang lain misalnya 1:2.500 dan 1:5.000). Perbedaan tinggi setiap garis kontur disarankan tidak lebih 5 meter. b. Peta geologi yang memuat informasi daerah labil dan daerah stabil c. Peta tata guna lahan yang memuat informasi ruang peruntukan jalan. d. Peta jaringan jalan yang ada 2. Identifikasi lokasi jalan Berdasarkan data tersebut pada data dasar, ditetapkan :  a. Peta Kelas medan jalan; b. Titik awal dan akhir perencanaan; dan c. P

Simbol Bahan Bangunan

Image
    Simbol adalah gambar, bentuk, atau benda yang mewakili suatu gagasan, benda, ataupun jumlah dari suatu obyek tertentu. Simbol sangatlah dibutuhkan untuk kepentingan penghayatan akan nilai-nilai yang diwakilinya dan dapat digunakan untuk keperluan apa saja. Simbol dalam dunia konstruksi, yang terwujud dalam gambar teknik, telah menggunakan aturan-aturan gambar teknik secara universal.     Simbol dalam konstruksi bangunan digunakan untuk mencerminkan suatu material atau bahan konstruksi yang digunakan, laksana material atau bahan bangunan: kayu, batu bata, batu kali, besi, beton, plastik, maupun jenis material lainnya.      Selain dipakai untuk tanda material atau bahan tertentu, simbol pun dapat digunakan untuk mewakili tanda dari sebuah sistem instalasi, baik mekanikal maupun elektrikal. Beberapa misal material atau bahan konstruksi yang telah disimbolkan antara lain, kayu, batu, dinding pengisi, beton, dan lain sebagainya

Lapisan Perkerasan Jalan

Image
         Perkerasan  jalan  adalah  campuran antara agregat  dan  bahan  ikat  yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai antara lain adalah batu pecah, batu belah, batu kali dan hasil samping peleburan baja. Sedangkan bahan ikat yang dipakai antara lain adalah aspal, semen dan tanah liat. Berdasarkan bahan pengikatnya, konstruksi perkerasan jalan dapat dibedakan atas : 1. Konstruksi perkerasan lentur (Flexible Pavement), yaitu perkerasan yang menggunakan  aspal  sebagai  bahan  pengikatnya.  Lapisan-lapisan perkerasan bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar. 2. Konstruksi perkerasan kaku (Rigit Pavement), yaitu perkerasan yang menggunakan semen (Portland Cement) sebagai bahan pengikatnya. Pelat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan diatas tanah dasat dengan atau tanpa lapis pondasi bawah. Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh pelat beton. 3. Konstruksi perkerasan komposit (Composite Pavement), yaitu per

Drainase Jalan Raya

Image
         Drainase jalan mengandung pengertian membuang atau mengalirkan air (air hujan, air limbah, atau air tanah) ke tempat pembuangan yang telah ditentukan dengan cara gravitasi atau menggunakan sistem pemompaan. Secara umum dikenal adanya 2 (dua) sistem drainase yaitu : 1. Sistem drainase permukaan dan  2. Sistem drainase bawah permukaan .      Kedua sistem tersebut direncanakan dengan maksud untuk mengendalikan ”air” sebagai upaya memperkecil pengaruh buruk air terhadap perkerasan jalan maupun subgrade (tanah dasar)     Secara normatif yang disebut subgrade adalah lapisan tanah (yang dianggap mewakili subgrade adalah lapisan tanah setebal 1.00 m) yang disiapkan sebagai badan jalan, bisa berupa tanah asli yang sudah dipadatkan atau tanah timbunan yang didatangkan dari tempat lain kemudian dipadatkan atau tanah yang distabilisasi dengan kapur atau bahan lainnya     Dalam struktur perkerasan jalan, di atas subgrade ini kemudian diletakkan perkerasan jalan,

Alinemen

Image
Alinemen Horisontal Alinemen horizontal (horizontal alignment) adalah adalah proyeksi sumbu jalan untuk jalan tanpa median, atau proyeksi tepi perkerasan sebelah dalam untuk jalan dengan median. Alinemen horizontal sering disebut sebagai "situasi jalan" atau "trase jalan", terdiri dari garis lurus yang dihubungkan dengan garis-garis lengkung 1. Alinemen  horisontal  terdiri  atas  bagian  lurus  dan  bagian  lengkung  (disebut  juga tikungan). 2. Perencanaan geometri pada bagian lengkung dimaksudkan untuk mengimbangi gaya entrifugal yang diterima oleh kendaraan yang berjalan pada kecepatan VR. 3. Untuk keselamatan pemakai jalan, jarak pandang dan daerah bebas samping jalan harus diperhitungkan. 1. Panjang Bagian Lurus a. Dengan  mempertimbangkan  faktor  keselamatan  pemakai  jalan,  ditinjau  dari  segi kelelahan pengemudi, maka panjang maksimum bagian jalan yang lurus harus ditempuh dalam waktu tidak lebih dari 2,5 menit (sesuai VR). b. P

Keterangan Gambar

Image
    Keterangan gambar yang tepat diperlukan untuk menghasilkan gambar yang lengkap, sebagaimana garis, area dan arsir. Tingkat ketelitian dalam keterangan gambar dipilih sesuai dengan skala; keterangan gambar ada untuk mendukung gambar teknik (misalnya untuk menyatakan dimensi, jumlah ruangan, informasi mengenai material bangunan dan lain-lain).     Jenis huruf yang dipilih harus dapat dipahami tanpa ada keraguan, sehingga biasanya dipilih huruf standar. Jenis standar (juga disebut jenis ISO) adalah nama untuk jenis penjelasan gambar yang digunakan yang digunakan secara internasional yang menggunakan huruf besar dan huruf kecil. Jenis standar ini dibagi lagi atas 4 bentuk berdasarkan ukuran dan kemiringan huruf. Maka, pembedaan dibuat antara dua jenis huruf : 1. Bentuk huruf A – sempit, dengan lebar garis terhadap tinggi/14 2. Bentuk huruf B – menengah, dengan lebar garis terhadap tinggi/10 Dan dua jenis kemiringan huruf : 1. Kemiringan huruf v-vertikal, dimana huruf

Macam-macam Peta

    Peta yang digunakan sangat banyak jenisnya, tergantung pada tujuan pembuatan peta, jenis simbol dan skala yang digunakan, atau kecenderungan penonjolan bentuk fenomena yang akan digambarkan. Dari sekian banyak jenis peta, pada dasarnya dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu berdasarkan isi peta dan skala peta. Menurut isi peta A. Peta umum     Peta umum adalah peta yang menggambarkan seluruh penampakan yang ada di permukaan bumi. Penampakan tersebut dapat bersifat alamiah misalnya sungai, maupun yang bersifat budaya atau buatan manusia, misalnya jalan raya. Termasuk ke dalam jenis peta umum adalah: 1. Peta Dunia, menyajikan informasi tentang bentuk dan letak wilayah setiap negara di dunia. 2. Peta Korografi, menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang bercorak umum dan berskala kecil, seperti atlas. 3. Peta Topografi, menyajikan informasi tentang permukaan bumi dan reliefnya, ditambah penampakan lain seperti pengairan, fisik dan budaya

Bagian-bagian Peta

1. Judul Peta , diambil dari bagian terbesar wilayah yang tercantum dalam satu sheet peta . Biasanya terletak di bagian atas peta atau di samping untuk peta buatan badan koordinasi survai dan pemetaan nasional (BAKOSURTANAL). 2. Legenda Peta , penjelasan dari simbul simbul yang tercantum dalam peta. Bagian ini adalah komponen yang sangat vital karena kita akan jadi buta dalam membaca peta jika tidak ada legendanya. Legenda pada peta menerangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat pada peta. Legenda itu harus dipahami oleh si pembaca peta, agar tujuan pembuatan peta itu mencapai sasaran. Legenda biasanya diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain itu legenda peta dapat juga diletakkan pada bagian lain peta, sepanjang tidak mengganggu ketampakan peta secara keseluruhan. 3. Skala Peta, bagian yang menunjukan ukuran dalam lembar peta dengan medan sebenarnya. Skala ini ada dua jenis yaitu skala garis dan skala angka. Dalam peta topografi biasanya dicantumkan keduanya. Rumus perhitun

Kertas, Kop & Tata Letak Gambar

Image
Posisi Kertas Gambar 1) Pada penggunaan posisi kertas gambar, dikenal dengan 2 posisi kertas yaitu LANDSCAPE dan PORTRAIT .  2) Sedangkan batas dari tepi gambar berubah, yang terpenting batas kiri kertas lebih lebar dibandingkan batas atas, kanan dan bawah kertas.  3) Untuk ukuran kertas A4 , posisi yang diperbolehkan hanyalah posisi TEGAK/PORTRAIT sedang untuk ukuran A3, A2, A1 dan A0 , diperbolehkan menggunakan kedua posisi kertas Batas Area Gambar 1) Pada saat kita akan melakukan penggambaran pada sebuah kertas gambar, kita harus mempunyai batas area kerja gambar (drawing area), yang dibatasi dengan garis tepi.  2) Batas garis tepi yang dibuat pada sisi kiri, kanan, atas dan bawah.  3) Ukuran batas garis tepi sisi kiri biasanya lebih lebar, ini dimaksudkan agar ketika gambar kerja tersebut berjumlah banyak, maka diperlukan suatu penjepitan gambar, sehingga ketika gambar tersebut dibundel atau dijilid, gambar yang dibuat tidak tertutup oleh jilidan t

Pekerjaan Persiapan

Image
   Setelah kita menghitung anggaran pekerjaan pembersihan lapangan, pembuatan bouplank dan pembuatan kantor dan gudang. Kita dapat menghitung total biaya untuk pekerjaan persiapan tersebut, dengan menjumlahkan semua item yang terdapat dapat pekerjaan persiapan. Total biaya untuk pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut :

Pekerjaan pembuatan Kantor/Gudang.

Image
    Kantor dan gudang ini dibangun sebagai tempat aktivitas pengawas proyek dan administrasi proyek dalam menjalankan kegiatan pelaksanaan pekerjaan disamping itu sebagai tempat penyimpanan material yang akan dipakai.     Satuan dalam pekerjaan pembuatan kantor dan gudang adalah Lump sum (Ls), selain juga dapat mentukan satuan berdasarkan ukuran kantor dan gudang yang akan dibuat. A.  Menghitung Volume Pekerjaan Volume pekerjaan pembuatan Kantor dan gudang adalah 1 jika menggunakan satuan LS B. Menghitung Analisa Biaya Pekerjaan    Analisa biaya pekerjaan pekerjaan pembuatan Kantor dan gudang besarnya dapat dihitung berdasarkan volume, material kantor/gudang yang akan dibuat. Selain itu dapat juga menggunakan analisa  A. 2.2.1.5. Pembuatan 1 m2 kantor sementara lantai plesteran  jika menggunakan satuan volume. C. Menghitung Besar Biaya Pekerjaan     Jika pembuatan kantor atau gudang yang dibuat seluas 10 M2, maka besar biaya pekerjaannya adalah :

Prinsip Dasar Pelelangan Proyek

Image
Dalam tender terdapat dua pihak terkait, yaitu: 1)  Pihak Owner sebagai pihak yang melelangkan. 2)  Kontraktor sebagai pihak yang mengikuti pelelangan atau tender. Proses pengadaan perusahan jasa konstruksi ini diatur oleh keputusan presiden terutama digunakan dilingkungan proyek pemerintah. Prinsip dasar pelelangan diharuskan diantaranya: 1)  Efisiensi Pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat – singkatnya dan dapat dipertanggung jawabkan. 2)  Efektif Pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar – besarnya sesuai sasaran yang ditetapkan. 3)  Terbuka dan Bersaing Pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dialakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan

Cara Pelelangan Proyek

Image
Pelelangan berdasarkan keputusan Presiden No.54 Tahun 2010, dibagi menjadi beberapa cara, antara lain: 1)  Pelelangan Umum Pelelangan Umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang atau Pekerjaan Konstruksi atau Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang atau Pekerjaan Konstruksi atau Jasa Lainnya yang memenuhi syarat. 2)  Pelelangan Terbatas Pelelangan terbatas adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk Pekerjaan Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks. 3)  Pelelangan Sederhana Pelelangan Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa Lainnya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). 4)  Pemilihan Langsung Pemilihan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). 5)  Penunjukan

Alat bantu pesawat Waterpass dan Theodolite

Image
Untuk menggunakan pesawat waterpass dan theodolite dalam pengukuran diperlukan alat-alat bantu. Alat-alat tersebut antara lain : 1. Statif (Kaki Tiga)     Statif (kaki tiga) berfungsi sebagai penyangga waterpass dengan ketiga kakinya dapat menyangga penempatan alat yang pada masing-masing ujungnya runcing, agar masuk ke dalam tanah. Ketiga kaki statif ini dapat diatur tinggi rendahnya sesuai dengan keadaan tanah tempat alat itu berdiri. Statif ini biasa juga disebut dengan Tripod. Bagian-bagian dari statif a. Bidang Level (Kepala Statif) berfungsi sebagai dudukan pesawat waterpass b. Sekrup Pengunci berfungsi untuk mengunci pesawat waterpass pada statif supaya tidak bergeser atau jatuh. c. Tali Pembawa berfungsi agar statif mudah diangkat pada saat dipindahkan. d.  Sekrup Penyetel berfungsi untuk mengunci kaki statif dan mengatur tinggi rendah pesawat. e.  Kaki Statif   berfungsi untuk menyangga statif, dibuat runcing agar dapat masuk kedalam tanah. 

Menggambar Garis Lengkung Dengan Menggunakan Mal lengkung

Image
Langkah Kerja : Untuk membuat garis lengkung dengan mal lengkung harus memperhatikan titik mana yang akan dihubungkan agar kelengkungan tidak kelihatan janggal atau tak sesuai. Usahakan penarikan garis melalui 3 titik penghubung, bila terpaksa menghubungkan hanya dengan 2 titik harus dilihat kebenaran lengkungannya. • Tentukan titik sembarang A, B, C, D dan E. • Gunakan mal lengkung yang sesuai dengan lengkungan 3 titik A, B dan C. • Cari mal yang sesuai untuk lengkungan C, D dan E. • Jika ternyata garis lengkungan A, B, C, D dan E ternyata tidak selaras, maka sebaiknya digunakan 2 titik saja.

Menggambar Garis Lengkung Dengan Menggunakan Jangka

Image
Langkah Kerja : Untuk membuat garis lengkung menggunakan jangka maka harus ditentukan dahulu jari-jari lingkaran atau pusat putaran lingkaran.  Misalnya jari-jari lingkaran pusat M1 lebih besar dari jari-jari lingkaran pusat M2. • Buat garis horisontal AB. • Pada garis AB tentukan titik pusat lingkaran 1 yaitu M1 dan titik pusat lingkaran 2 adalah M2. • Jarak dari titik A ke M1 merupakan jari-jari lingkaran besar.  • Tentukan titik C pada garis AB antara titik M1 dengan M2. Panjang A-M1 = M1-C.  • Jarak dari C ke M2 merupakan jari-jari lingkaran 2. • Tentukan titik D pada garis AB antara titik M2 dengan B. Panjang C-M2 = M2-D. • Buat garis tegak lurus yang merupakan garis sumbu sebagai pusat putaran lengkungan M1 dan M2. • Buat setengah lingkaran dengan jangka dengan pusat M1, putar jangka dari titik A ke titik C. • Buat setengah lingkaran dengan jangka dengan pusat M2, putar jangka dari titik C ke titik D.

Menggambar Garis Sejajar (Garis sejajar 45 derajat)

Image
Langkah kerja • Buat garis AB 45 o . • Letakkan sisi miring segitiga 45 o /45 o  berhimpit dengan garis AB (lihat gambar). • Letakkan sisi miring segitiga 30 o /60 o  berhimpit dengan sisi tegak segitiga 45 o /45 o . Pegang dan tahan segitiga tersebut. • Selanjutnya geser segitiga 45 o /45 o  sesuai dengan jarak yang dikehendaki kemudian tarik garis CD maka garis CD akan sejajar dengan garis AB.

Pengantar Survai dan Pemetaan

Image
llmu ukur tanah merupakan bagian rendah dari ilmu yang lebih luas yang dinamakan Ilmu Geodesi  Ilmu Geodesi mempunyai dua maksud : a. Maksud ilmiah : menentukan bentuk permukaan bumi. b. Maksud praktis : membuat bayangan yang dinamakan peta dari sebagian besar atau sebagian kecil permukaan bumi..  Pengukuran dan pemetaan pada dasarnya dapat dibagi 2, yaitu : a. Geodetic Surveying : pengukuran untuk menggambarkan permukaan bumi pada bidang melengkung/ellipsoida/bola. b. Plan Surveying : pengukuran tanpa mempertimbangkan bentuk bumi, dianggap sebagai bidang datar horisontal, biasanya untuk wilayah yang tidak terlalu luas (<= 55 Km). Ilmu ukur tanah pada dasarnya terdiri dari tiga bagian besar yaitu : a.  Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal (KDV) Pengukuran-pengukuran tegak guna mendapat hubungan tegak antara titik-titik yang diukur. b. Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal (KDH) Pengukuran yang mendatar untuk mendapat hubungan titik-titik yang diuk

Membuat Garis 15 derajat

Image
Langkah Kerja • Buat garis horisontal AB. • Letakkan sisi tegak segitiga 45 o /45 o  berhimpit dengan garis AB (lihat gambar) Pegang dan tahan segitiga tersebut. • Letakkan sisi pendek segitiga 30 o /60 o  berhimpit dengan sisi miring segitiga 45 o /45 o . Pegang dan tahan segitiga tersebut. • Geser segitiga 45 o /45 o  ke arah bawah (lihat anak panah), kemudian tahan segitiga tersebut. • Geser segitiga 30 o /60 o  ke arah bawah (lihat anak panah), kemudian tahan segitiga tersebut. • Tarik garis CD pada sisi miring segitiga 30 o /60 o . • Maka garis CD akan sudut 15o terhadap garis AB