Alat bantu pesawat Waterpass dan Theodolite

Untuk menggunakan pesawat waterpass dan theodolite dalam pengukuran diperlukan alat-alat bantu. Alat-alat tersebut antara lain :

1. Statif (Kaki Tiga)


    Statif (kaki tiga) berfungsi sebagai penyangga waterpass dengan ketiga kakinya dapat menyangga penempatan alat yang pada masing-masing ujungnya runcing, agar masuk ke dalam tanah. Ketiga kaki statif ini dapat diatur tinggi rendahnya sesuai dengan keadaan tanah tempat alat itu berdiri. Statif ini biasa juga disebut dengan Tripod.

Bagian-bagian dari statif
a. Bidang Level (Kepala Statif) berfungsi sebagai dudukan pesawat waterpass
b. Sekrup Pengunci berfungsi untuk mengunci pesawat waterpass pada statif supaya tidak bergeser atau jatuh.
c. Tali Pembawa berfungsi agar statif mudah diangkat pada saat dipindahkan.
d. Sekrup Penyetel berfungsi untuk mengunci kaki statif dan mengatur tinggi rendah pesawat.
e. Kaki Statif  berfungsi untuk menyangga statif, dibuat runcing agar dapat masuk kedalam tanah. 

2. Rambu ukur

    Alat ini terbuat dari kayu atau bahan aluminium, pada sisi depannya terdapat skala pembacaan, digunakan untuk memberi tanda titik sementara dilapangan pada saat pengukuran. Rambu ukur berpenampang segi empat berukuran ± 2 cm x ±4 cm dan panjang 3 sampai 5 meter. Bagian depannya dilengkapi dengan ukuran skala sentimeter. Pada setiap 1 meternya diberi cat yang berbeda dan mencolok. Umumnya dicat dengan warna merah, putih, hitam, kuning.


    Selain waterpass, ada juga rambu ukur yang dilengkapi dengan nivo yang berfungsi untuk mendapatkan sipatan mendatar dari kedudukan alat dan unting-unting untuk mendapatkan kedudukan alat tersebut di atas titik yang bersangkutan. Kedua alat ini digunakan bersamaan dalam pengukuran sipat datar. 
    Rambu ukur yang penjangnya 5 meter dapat distel dalam pemakaian di lapangan Kedudukan alat ini harus benar – benar tegak/vertikal. Kegunaan pokok alat ini adalah untuk pembacaan data pada pengukuran sipat datar maupun sipat ruang (untuk bantuan mengukur jarak optis, sudut miring dan beda tinggi). Rambu ukur diperlukan untuk mempermudah/membantu mengukur beda tinggi antara garis bidik dengan permukaan tanah.

Cara Pemasangan Bak Ukur/Rambu Ukur :
• Atur ketinggian rambu ukur dengan menarik batangnya sesuai dengan kebutuhan, kemudian kunci.
• Letakkan dasar rambu ukur tepat diatas tengah-tengah patok (titik) yang akan dibidik.
• Usahakan rambu ukur tersebut tidak miring/condong (depan, belakang, kiri dan kanan), karena bisa mempengaruhi hasil pembacaan.
• Agar rambu ukur tidak miring, gunakan nivo kotak.
• Arahkan lensa pada teropong pesawat.

3. Unting-unting


    Unting-unting ini melekat dibawah penyetel kaki statif, unting-unting ini berfungsi sebagai tolak ukur apakah waterpass tersebut sudah berada tepat di atas patok

4. Rol Meter

   Alat-alat ukur jarak ini digunakan pada pengukuran dilapangan untuk menentukan jarak antar patok dimana patok tersebut tempat rambu ukur akan ditempatkan.

5. Patok

    Alat ini terbuat dari kayu atau bambu, yang digunakan untuk memberi tanda batas yang bersifat sementara pada saat pengukuran

6. Payung


    Payung digunakan untuk melindungi pesawat dari sinar matahari langsung maupun hujan karena lensa teropong pada pesawat sangat peka terhadap sinar matahari.

7. Kompas
    
    Kompas digunakan untuk menentukan arah utara dalam pengukuran sehingga dijadikan patokan utama dalam pengukuran yang biasa di sebut sudut azimut. 

Comments

Popular posts from this blog

Pengenalan Gambar Teknik

Simbol Bahan Bangunan

Peralatan dan Perlengkapan Gambar