Posts

Showing posts from September, 2019

Pondasi

Image
Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada suatu bangunan, yang berfungsi sebagai ”penahan seluruh beban ( hidup dan mati ) yang berada di atasnya dan gaya – gaya dari luar. Pada pondasi tidak boleh terjadi penurunan pondasi setempat ataupun penurunan pondasi merata melebihi dari batas – batas tertentu. Pondasi bangunan adalah struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah atau bagian bawah bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah yang memiliki fungsi memikul beban bangunan lainnya di atasnya. Pondasi bangunan harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap beratnya sendiri, beban-beban bangunan (beban isi bangunan), gaya-gaya luar seperti : tekanan angin, gempa bumi dan lain-lain. Pondasi adalah komponen/konstruksi suatu bangunan yang terletak paling bawah dari suatu bangunan, yang befungsi untuk menyalurkan seluruh beban-beban yang diterimanya ke tanah dasar tempat berpijaknya bangunan tersebut. Dalam pe

Manajemen Sumber Daya

Definisi Proyek Menurut Project management Body of knowledge dari Project Management Institute,manajement proyek adalah, “Aplikasi pengetahuan, keahlian, alat, dan teknik untuk aktivitas proyek guna memenuhi atau melampaui kebutuhan yang diharapkan stakeholder dari proyek tersebut” . Sedangkan proyek didefinisikan sebagai : “ usaha temporer yang dilakukan untuk menciptakan produk atau jasa ( service ) yang unik”. Menurut Departemen Pekerjaan Umum proyek adalah : “Kegiatan yg dibentuk (oleh menteri PU) untuk melakukan kegiatan investasi pembangunan di bidang prasarana dan atau sarana fisik bidang “pekerjaan umum” untuk mencapai sasaran/tujuan yang telah dirtetapkan sebelumnya, dalam batas waktu tertentu dan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku” Adapun ciri khas proyek antara lain : a. Merupakan alat perubahan b. Mempunyai awal dan akhir yg dapat dikenali dengan jelas c. Suatu proyek akan mempunyai tujuan yg spesifik d. Memerlukan biaya, sumber daya, dan w

Tangga

Image
Tangga merupakan jalur yang mempunyai undak-undak (trap) yang menghubungakan satu lantai dengan lantai diatasnya dan mempunyai fungsi sebagai jalan untuk naik dan turun antara lantai tingkat. Penempatan atau letak ruang tangga tersendiri mudah dilihat dan dicari orang, tidak berdekatan dengan ruang lain agar tidak menggangu aktifitas penghuni lain. Tangga juga mempunyai fungsi sebagai jalan darurat, direncanakan dekat dengan pintu keluar, sebagai antisipasi terhadap bencana kebakaran, gempa keruntuhan dan lain– lain. Yang menjadi bagian - bagian dari struktur tangga yaitu : a. Pondasi tangga Sebagai dasar tumpuan (landasan) agar tangga tidak mengalami penurunan, pergeseran. Pondasi tangga bisa dari pasangan batu kali, beton bertulang atau kombinasi dari kedua bahan dan pada dibawah pangkal tangga harus diberi balok anak sebagai pengaku pelat lantai, agar lantai tidak menahan beban terpusat yang besar. b. Ibu tangga Merupakan bagian dari tangga sebagai konstruksi pokok yang b

Pintu dan Jendela

Image
Tipe Pintu dan Jendela  Pintu dan jendela merupakan konstruksi yang dapat bergerak, bergeraknya pintu atau jendela dipengaruhi oleh peletakan/penempatan, efisiensi ruang dan fungsinya. Dalam merencanakan pintu dan jendela. Ada 4 hal yang harus dipertimbangkan yaitu 1) Arah sinar matahari, 2) Sumber penerangan, 3) Pemandangan (view) dan 4) Penampilan (estetika) a. Fungsi Pintu dan Jendela  Pintu berfungsi untuk jalan keluar masuknya orang atau barang dari kamar yang satu ke kamar yang lain disebut sebagai pintu dalam, dan keluar masuknya orang atau barang dari ruang dalam ke ruang luar disebut sebagai pintu luar. Pintu luar juga berfungsi membantu sirkulasi udara dan penerangan alam kedalam ruang. Sedangkan jendela berfungsi untuk memasukkan cahaya matahari kedalam ruangan dan membantu sirkulasi udara dalam ruang, sehingga ruangan menjadi nyaman. Dari fungsi tersebut jendela perlu ditempatkan pada dinding yang berhubungan dengan ruang luar. b. Ukuran Pintu dan Jen

Menghitung kebutuhan material dan tenaga kerja pekerjaan pemasangan bouwplank

Image
Berdasarkan gambar kerja berikut ini : Volume pekerjaan pemasangan Bouwplank adalah sebesar = 46 M’ Analisa pekerjaan yang digunakan adalah : Berdasarkan volume pekerjaan dan analisa pekerjaan, diperoleh total volume untuk tenaga dan bahan adalah sebagai berikut : Total biaya upah dan bahan  dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut : Menghitung kebutuhan tenaga kerja dapat dihitung dengan cara sebagai berikut : Jumlah Tenaga kerja harus bulat, jika diperoleh jumlah tenaga 0,xxx maka dibulatkan menjadi 1, begitupun seterusnya, dengan pertimbangan jika : Angka dibelakang koma lebih kecil dari 4, maka dilakukan pembulatan kebawah Angka dibelakang koma lebih besar dari 4, maka dilakukan pembulatan keatas. Hal ini tidak berlaku jika nilai yang diperoleh lebih kecil dari 1. Sehingga diperoleh kebutuhan tenaga kerja sebagai berikut :

Pondasi Jembatan

Image
Type Pondasi Jembatan Pondasi digolongkan dalam dua jenis, yaitu pondasi dalam dan pondasi dangkal. Perbedaan dari keduanya didasarkan pada sistem pemanfaatan daya dukung tanahnya. Pondasi dalam memanfaatkan tahanan gesek tanah pada dinding pondasi dan tahanan vertikal tanah  dibawah dasar pondasi, sedangkan pondasi dangkal hanya memanfaatkan tahanan vertikal tanah dibawah pondasi sebagai daya dukungnya. Pondasi juga digolongkan dalam pondasi langsung dan pondasi tidak langsung. Pondasi langsung adalah pondasi yang langsung menumpu tanah dasar sebagai pendukung pondasi, sedangkan pondasi tidak langsung adalah pondasi yang nrenggunakan perantara untuk menyalurkan beban ketanah pendukung. Perantaranya dapat berupa tiang pancang, tiang bor atau berupa sumuran. Pemilihan bentuk pondasi jembatan dipengaruhi oleh karakteristik kondisi tanah yang untuk dapat memberikan dukungan terhadap bangunan di atasnya. Bagian-Bagian Pondasi Jembatan 1. Pondasi langsung Pondasi langsung adalah

Kepala Jembatan

Image
Kepala jembatan adalah struktur penghubung antara jalan dengan jembatan dan sekaligus sebagai penopang struktur atas jembatan serta sebagai struktur penahan tanah dibelakang kepala jembatan. Penentuan Letak Kepala Jembatan Untuk menghindari kerusakan dan kegagalan yang mungkin terjadi pada kepala jembatan, maka sedapat mungkin kepala jembatan diletakkan pada:. • Lereng/dinding sungai yang stabil, agar tanah dasar kepala jembatan tidak mengalami scouring, dan lereng di kiri kanan kepala jembatan tidak longsor. • Alur sungai yang lurus, untuk menghindari tidak berfungsinya jembatan karena Perpindahan alur sungai, dan untuk menghindari longsomya kepala jembatan. Untuk mendapatkan struktur atas yang ekonomis. Maka sedapat mungkin kepala jembatan diletakkan pada bentang yang terpendek. Penentuan Bentang/jarak antar Kepala Jembatan Penentuan jarak antara dua kepala jembatan (L) didasarkan kepada jenis dan kondisi sungainya • Bantang (L) = (a+b) / 2 . untuk Kondisi

Pilar Jembatan

Image
Pilar jembatan dapat dibuat dari pasangan batu kali, beton bertulang atau baja. Pasangan batu kali biasanya digunakan untuk sungai yang kedalamannya kurang dari 5 m, dimana penggunaan batu kali masih memungkinkan dan lebih murah daripada beton. Beton bertulang sangat bebas penggunaannya. Baja biasanya digunakan pada daerah-daerah pegunungan dimana kecepatan air banjimya sangat besar. Dengan penggunaan baja diharapkan hambatan terhadap air lebih kecil. dan gaya tekanan air yang bekerja pada pilar pun lebih kecil. Penggunaan pilar baja pada daerah pegunungan lebih baik dari pada beton karena terkait dengan masalah kondisi lapangan dan pelaksanaan. Jenis - jenis pilar: • Pilar tunggal, terbuat dari pipa baja dan beton bertulang. • Pilar Perancah/portal , terbuat dari baja dan beton bertulang. • Pilar masif , terbuat dari pasangan batu kali dan beton bertulang. Pilar Jembatan Pasangan Batu Kali Pilar dari pasangan batu kali digunakan dalam kondisi: • Dalamnya s