Posts

Kontur

Image
              Salah satu unsur yang penting pada suatu peta topografi adalah informasi tentang tinggi suatu tempat terhadap rujukan tertentu. Untuk menyajikan variasi ketinggian suatu tempat pada peta topografi, umumnya digunakan garis kontur (contour-line). Garis kontur adalah garis yang menghubungkan  titik-titik  dengan  ketinggian  sama. Nama lain  garis  kontur  adalah  garis tranches, garis tinggi dan garis lengkung horisontal.     Garis kontur +25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama +25 m terhadap referensi tinggi tertentu. Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka bentuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.     Garis-garis kontur merupakan cara yang banyak dilakukan unutk melukiskan bentuk permukaan tanah dan ketinggian pada peta,

Utilitas

Utilitas dan Lingkungan Sebelum memahami ilmu utilitas perlu dipahami adanya penghematan segala sesuatu yang berhubungan antara kelengkapan bangunan dan lingkungan. Kelengkapan utama dalam suatu bangunan terdiri dari 3 unsur pokok yaitu : 1. Air Air bersih yang semakin langka saat ini diupayakan agar dapat digunakan sehemat mungkin. Begitu pula sisa-sia air pembuangan yang tampak tidak berharga juga harus dimanfaatkan kembali semaksimal mungkin. Dengan demikian, kebutuhan air dalam lingkungan bangunan tidak akan berkurang 2. Matahari/Cahaya Matahari Indonesia yang beriklim tropis sangat kaya akan sinar matahari. Oleh karena itu, sedapat mungkin cahaya matahari dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga penggunaan cahaya buatan yang membuutuhkan energi tambahan dapat dikurangi. 3. Udara/Angin. Selama angin/udara segar di luar bangunan masih dapat digunakan di dalam perancangan bangunan, sumber daya tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga memberikan suatu lingk

Lingkup Pengerjaan Perencanaan Geometrik

Pekerjaan perencanaan geometrik jalan antar kota meliputi 5 tahapan yang berurutan sebagai berikut: 1. Melengkapan data dasar; 2. Identifikasi lokasi jalan; 3. Penetapan kriteria perencanaan; 4. Penetapan alinemen jalan yang optimal; dan 5. Pengambaran detail perencanaan geometrik jalan dan pekerjaan tanah. 1. Data dasar Data dasar yang perlu untuk suatu perencanaan geometrik adalah: a. Peta topografi berkontur yang akan menjadi peta dasar perencanaan jalan, dengan skala tidak lebih kecil dari 1:10.000 (skala yang lain misalnya 1:2.500 dan 1:5.000). Perbedaan tinggi setiap garis kontur disarankan tidak lebih 5 meter. b. Peta geologi yang memuat informasi daerah labil dan daerah stabil c. Peta tata guna lahan yang memuat informasi ruang peruntukan jalan. d. Peta jaringan jalan yang ada 2. Identifikasi lokasi jalan Berdasarkan data tersebut pada data dasar, ditetapkan :  a. Peta Kelas medan jalan; b. Titik awal dan akhir perencanaan; dan c. P

Simbol Bahan Bangunan

Image
    Simbol adalah gambar, bentuk, atau benda yang mewakili suatu gagasan, benda, ataupun jumlah dari suatu obyek tertentu. Simbol sangatlah dibutuhkan untuk kepentingan penghayatan akan nilai-nilai yang diwakilinya dan dapat digunakan untuk keperluan apa saja. Simbol dalam dunia konstruksi, yang terwujud dalam gambar teknik, telah menggunakan aturan-aturan gambar teknik secara universal.     Simbol dalam konstruksi bangunan digunakan untuk mencerminkan suatu material atau bahan konstruksi yang digunakan, laksana material atau bahan bangunan: kayu, batu bata, batu kali, besi, beton, plastik, maupun jenis material lainnya.      Selain dipakai untuk tanda material atau bahan tertentu, simbol pun dapat digunakan untuk mewakili tanda dari sebuah sistem instalasi, baik mekanikal maupun elektrikal. Beberapa misal material atau bahan konstruksi yang telah disimbolkan antara lain, kayu, batu, dinding pengisi, beton, dan lain sebagainya

Lapisan Perkerasan Jalan

Image
         Perkerasan  jalan  adalah  campuran antara agregat  dan  bahan  ikat  yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai antara lain adalah batu pecah, batu belah, batu kali dan hasil samping peleburan baja. Sedangkan bahan ikat yang dipakai antara lain adalah aspal, semen dan tanah liat. Berdasarkan bahan pengikatnya, konstruksi perkerasan jalan dapat dibedakan atas : 1. Konstruksi perkerasan lentur (Flexible Pavement), yaitu perkerasan yang menggunakan  aspal  sebagai  bahan  pengikatnya.  Lapisan-lapisan perkerasan bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar. 2. Konstruksi perkerasan kaku (Rigit Pavement), yaitu perkerasan yang menggunakan semen (Portland Cement) sebagai bahan pengikatnya. Pelat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan diatas tanah dasat dengan atau tanpa lapis pondasi bawah. Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh pelat beton. 3. Konstruksi perkerasan komposit (Composite Pavement), yaitu per

Drainase Jalan Raya

Image
         Drainase jalan mengandung pengertian membuang atau mengalirkan air (air hujan, air limbah, atau air tanah) ke tempat pembuangan yang telah ditentukan dengan cara gravitasi atau menggunakan sistem pemompaan. Secara umum dikenal adanya 2 (dua) sistem drainase yaitu : 1. Sistem drainase permukaan dan  2. Sistem drainase bawah permukaan .      Kedua sistem tersebut direncanakan dengan maksud untuk mengendalikan ”air” sebagai upaya memperkecil pengaruh buruk air terhadap perkerasan jalan maupun subgrade (tanah dasar)     Secara normatif yang disebut subgrade adalah lapisan tanah (yang dianggap mewakili subgrade adalah lapisan tanah setebal 1.00 m) yang disiapkan sebagai badan jalan, bisa berupa tanah asli yang sudah dipadatkan atau tanah timbunan yang didatangkan dari tempat lain kemudian dipadatkan atau tanah yang distabilisasi dengan kapur atau bahan lainnya     Dalam struktur perkerasan jalan, di atas subgrade ini kemudian diletakkan perkerasan jalan,

Alinemen

Image
Alinemen Horisontal Alinemen horizontal (horizontal alignment) adalah adalah proyeksi sumbu jalan untuk jalan tanpa median, atau proyeksi tepi perkerasan sebelah dalam untuk jalan dengan median. Alinemen horizontal sering disebut sebagai "situasi jalan" atau "trase jalan", terdiri dari garis lurus yang dihubungkan dengan garis-garis lengkung 1. Alinemen  horisontal  terdiri  atas  bagian  lurus  dan  bagian  lengkung  (disebut  juga tikungan). 2. Perencanaan geometri pada bagian lengkung dimaksudkan untuk mengimbangi gaya entrifugal yang diterima oleh kendaraan yang berjalan pada kecepatan VR. 3. Untuk keselamatan pemakai jalan, jarak pandang dan daerah bebas samping jalan harus diperhitungkan. 1. Panjang Bagian Lurus a. Dengan  mempertimbangkan  faktor  keselamatan  pemakai  jalan,  ditinjau  dari  segi kelelahan pengemudi, maka panjang maksimum bagian jalan yang lurus harus ditempuh dalam waktu tidak lebih dari 2,5 menit (sesuai VR). b. P