Gambar prarencana bangunan merupakan tahapan dalam menampilkan desain awal dari tahapan pembangunan sebuah bangunan, sebelum gambar kerja dibuat dan disetujui oleh klien/ pengguna jasa. Pada tahap prarencana bangunan bangunan, gambar prarencana ini juga diperlukan untuk mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Prinsip Pembangunan (IPP) kepada Pemerintah daerah setempat. Tujuannya adalah agar dalam pengajuan IMB dan IPP dapat dilakukan terlebih dahulu agar tidak menimbulkan permasalahan dalam perizinan.
Gambar prarencana biasanya belum merupakan gambar belum lengkap, karena merupakan desain awal yang merupakan gagasan rancangan secara menyeluruh, komprehensif, tetapi belum detail, karena kemungkinan masih ada masukkan dari klien untuk perbaikan gambar, agar sesuai dengan permintaan pengguna jasa. Gambar prarencana biasanya terdiri dari gambar sketsa, gambar proyeksi ortogonal, perspektif, dan maket serta dilengkapi dengan gambar situasi, site plan, denah, tampak dan potongan. Pada tahap prarencana, bangunan juga harus dilengkapi dengan pehitungan estimasi anggaran biaya, kemudian segera berkoordinasi dengan konsultan atau tenaga ahli struktur, mekanikal, elektrikal, dan sebagainya yang akan mendukung keterlaksanaan prarencana bangunan tersebut, hal ini akan menjadi dasar dalam menentukan biaya antara perencana (konsultan perencana) dengan pengguna jasa.
Hasil penggabungan gambar-gambar pada tahap konseptual atau juga bisa disebut gambar-gambar prarancangan (preliminary design) dan merupakan gambar- gambar teknik yang secara garis besar telah dikonfirmasikan dan disetujui oleh pengguna jasa. Adapun hal-hal yang telah dikonfirmasikan antara lain:
1. Topografi lahan jika lahan berkontur;
2. Peraturan bangunan dan lingkungan di lokasi pembangunan;
3. Sistem struktur utama; dan
4. Sistem utilitas utama dan sekaligus dengan sistem pendukung lainnya.
Tahapan gambar prarencana bangunan gedung diantaranya:
1. Prarencana Tapak;
2. Prarencana Ruang;
3. Prarencana Massa Bangunan;
4. Prarencana Bentuk Bangunan;
5. Perizinan, KRK, RTBL;
6. Perkiraan Biaya;
7. Laporan Perencanaan; dan
8. Penyiapan Permohonan IMB.
Fungsi gambar prarencana antara lain sebagai berikut :
1. Sebagai acuan bagi pelaksana dilapangan
2. Menjelaskan desain rumah kepada owner
3. Untuk mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan dari pemerintah setempat atau dinas tata kota.
Jenis-jenis gambar prarencana gedung
Pada dasarnya ada tiga jenis gambar prarencana gedung yaitu ;
1. Gambar denah
2. Gambar tampak
3. Gambar Potongan.
Namun beberapa kontraktor atau konsultan menambahkan jenis gambar prarencana antara lain:
1. Gambar sanitasi
2. Gambar instalasi listrik
3. Gambar pondasi
4. Gambar struktur pembesian
1. Gambar denah
Denah adalah tampak atas bangunan yang terpotong secara horizontal setinggi 1m dari ketinggian 0.00 sebuah bangunan dengan bagian atas bangunan dibuang/dihilangkan.
Fungsi denah adalah sebagai penunjuk lokasi dan tata letak suatu ruangan. Hal ini agar memudahkan pembaca gambar menemukan dan mengetahui posisi suatu ruangan.
Selain itu, denah juga memberikan informasi mengenai dimensi atau ukuran ruangan, letak pintu atau jendela sebagai bukaan dan sirkulasi ruangan. Pada denah arsitektur juga kerapkali memberikan informasi penyusunan furnitur dan interior lainnya
Gambar denah terbagi atas 2 macam yaitu; gambar denah arsitektural dan denah struktural
A.Denah arsitektural yaitu denah yang menunjukan tata letak furniture, tata ruang interior dan meubel. Denah ini biasanya digunakan sebagai media presentasi maupun pemasaran untuk konsumen yang menonjolkan estetika suatu tampilan bangunan.
Dalam menggambar denah arsitektural, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut:
a. Simbol-simbol furniture yang akan digambar.
b. Ukuran dan keterangan nama gambar.
c. Simbol dinding arsitektural.
d. Luas bangunan dan luas ruang.
e. Skala gambar.
f. Proporsi gambar terhadap kertas.
g. Simbol-simbol arsitektural (kendaraan, pohon dan sebagainya)
h. Rendering (warna dan bayangan)
B. Denah stuktural yaitu denah yang menampilkan dimensi ukuran yang akurat. Biasanya digunakan sebagai gambar kerja pada saat proses pelaksaan bangunan karena adanya detail-detail gambar. Dalam menggambar denah struktural beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam denah struktural, antara lain:
a. Ukuran dan keterangan nama gambar
b. Simbol dinding struktural
c. Luas bangunan dan luas ruang
d. Skala gambar
e. Proporsi gambar terhadap kertas
f. Modul/grid ruang.
2. Gambar Tampak
Tampak adalah gambar proyeksi ortografik atau orthogonal bangunan yang menampilkan bagian muka bangunan dengan perspektif dari berbagai arah secara lengkap. Biasanya ditampilkan dalam bentuk dua dimensi (2D).
Gambar tampak akan memudahkan pembaca gambar membayangkan wujud bangunan secara keseluruhan. Fungsi gambar tampak untuk menunjukkan dimensi bangunan, proporsi, dan sisi arsitektural (warna, material dan estetika).
Hal ini berguna untuk panduan kontraktor atau tukang yang akan memperkirakan ketinggian-ketinggian tertentu dari beberapa elemen di dalam tampilan bangunan dalam bentuk dua dimensi. Gambar tampak juga memuat beberapa elemen seperti letak jendela, kusen dan ventilasi.
Gambar tampak biasanya dibuat pada setiap sudut pandang. Terdiri dari gambar tampak depan, tampak belakang, tampak samping kanan dan kiri, serta tampak atas. Selain dalam format 2 dimensi, gambar tampak juga seringkali dibuat dengan format 3 dimensi. Hal ini akan lebih memberikan kemudahan pembaca agar membayangkan bangunannya.
Dalam menggambar tampak, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti:
a.Proporsi gambar terhadap kertas
b. Simbol arsitektural (orang, kendaraan dan pohon)
c. Rendering (Warna dan bayangan)
d. Keterangan nama gambar
e. Skala gambar
f. Arah penggambaran (Depan, belakang dan samping)
3. Gambar Potongan
Gambar potongan merupakan gambar yang menampilkan penampang vertikal bangunan yang dipotong dari atas ke bawah sehingga terlihat bagian detail bangunan.
Pada gambar denah telah diberi keterangan garis potongan. Biasanya terdiri dari potongan memanjang dan melintang. Hasil dari potongan inilah yang akan digambarkan menjadi gambar potongan.
Gambar potongan berfungsi untuk memperlihatkan struktur bangunan lebih detail dan dimensi tinggi ruang. Hal ini dapat sangat membantu dalam pemahaman suatu gambar pada saat pelaksanaan konstruksinya.
Gambar potongan biasanya mencakup ukuran antar dinding yang terlihat di dalam potongan serta ketinggian dari banyak elemen di dalam potongan tersebut. Gambar potongan pentimg untuk kontraktor atau tukang yang mengerjakan di lapangan agar mengetahui banyak aspek dari bangunan yang dibangun.
Secara garis besar, terdapat dua macam dari gambar potongan, yaitu gambar potongan arsitektural dan gambar potongan struktural.
A. Gambar potongan arsitektural
Gambar potongan arsitektural merupakan potongan yang memperlihatkan tata letak furniture atau tata ruang interiornya yang dilengkapi dengan situasi di dalam ruang. Dalam menggambar gambar potongan arsitektural, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
a. Simbol-simbol furniture yang akan digambar.
b. Ukuran dan keterangan nama gambar.
c. Simbol dinding arsitektural.
d. Luas bangunan dan luas ruang.
e. Skala gambar.
f. Proporsi gambar terhadap kertas.
g. Simbol-simbol arsitektural (kendaraan, pohon dan sebagainya)
h. Rendering (warna dan bayangan)
B. Gambar potongan struktural
Gambar potongan struktural adalah potongan yang memperlihatkan konstruksi dan struktural bangunan, mulai dari pondasi hingga ke atas, tanpa menampilkan tata letak furniture dan suasana di dalam ruang. Dalam menggambar gambar potongan struktural, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
a. Ukuran dan keterangan nama gambar
b. Simbol dinding struktural
c. Luas bangunan dan luas ruang
d. Skala gambar
e. Proporsi gambar terhadap kertas
f. Gambar pondasi yang terpotong
g. Gambar kuda-kuda (atap) yang terpotong
h Simbol modul/grid ruang
i. Galian tanah untuk pondasi.
4. Gambar Rencana Sanitasi
Gambar rencana sanitasi mencakup peralatan yang akan digunakan seperti letak septic tank, kloset, wastafel, sumber air bersih, sumur resapan, penampungan air bersih (tandon) serta jaringan pipa-pipa baik pipa air bersih maupun pipa air kotor.
Selain penggunaan peralatan, gambar rencana sanitasi juga mencakup perletakan perlatan sanitasi tersebut seperti, kloset, wastafel, avur lantai (floor drain).
Gambar rencana sanitasi dibedakan menjadi gambar rencana instalasi air bersih atau clean water dan gambar rencana instalasi air kotor atau grey and black water.
Grey water adalah aliran air kotor yang berasal dari saluran seperti dapur (kitchen sink), wastefel, dan air bekas dari kamar mandi.
Black water adalah aliran lumpur yang beasal dari kloset kamar mandi ke septic tank.
5. Gambar Pondasi
Gambar pondasi merupakan gambar yang menunjukkan pondasi yang akan dibuat dibawah bangunan. Selain itu, gambar pondasi juga menunjukkan hubungan antara konstruksi pondasi dengan kolom atau konstruksi yang ada diatasnya. Jadi kita dapat membayangkan hubungan antara pondasi yang menerima beban dari kolom dan meneruskan ke tanah. Rencana pondasi biasanya dilengkapi dengan gambar detail pondasi untuk melihat ukuran pondasi yang digunakan.
6. Gambar Rencana Instalasi Listrik
Gambar rencana instalasi listrik menunjukkan rencana penempatan atau perletakan semua peralatan listrik yang akan dipasang, seperti titik lampu, saklar lampu, stop kontak hingga MCB atau (Miniature Circuit Breaker). Dengan kata lain gambar rencana instalasi listrik merupakan rencana penyambungan peralatan listrik dengan alat pelayanannya, seperti antara lampu dengan saklar.
7. Gambar Rencana Atap.
Gambar rencana atap merupakan gambar untuk memperlihatkan bentuk dan konstruksi atap. Tampak atas suatu bangunan memperlihatkan gambar dua dimensi dari atap sehingga terlihat bagian-bagiannya, bahkan ada yang melengkapi dengan material yang akan digunakan. Gambar rencana atap yang lebih detail akan mencakup bagian-bagian dari atap seperti rangka kuda-kuda dan bagian penutup atap.
Comments
Post a Comment