Prinsip Dasar Pengkondisian Udara
Untuk mencapai kenyamanan, kesehatan dan kesegaran hidup dalam rumah
tinggal atau bangunan – bangunan bertingkat, khususnya di daerah beriklim
tropis dengan udara yang panas dan tingkat kelembaban tinggi, diperlukan usaha
untuk mendapatkan udara segar baik udara segar dari alam dan aliran udaran
buatan. Udara yang nyaman mempunyai kecepatan tidak boleh lebih dari 5 km/jam
dengan suhu/ temperatur kurang dari 30°C dan banyak mengandung O2.
Daerah di Indonesia kebanyakan kurang memberikan kenyamanan karena
udaranya panas (23 -34°C), kotor (berdebu, berasap) dan angin tidak menentu,
khususnya pada bangunan tinggi dimana angin mempunyai kecepatan tinggi. Karena
keadaan alam yang demikian, maka diperlukan suatu cara untuk mendapatkan kenyamanan
dengan menggunakan alat penyegaran udara (air condition).
Pengkondisian udara adalah perlakuan terhadap udara untuk mengatur
suhu, kelembaban, kebersihan dan pendistribusiannya secara serentak guna
mencapai kondisi nyaman yang diperlukan oleh orang yang berada di dalam suatu
ruangan. Atau dapat didefinisikan suatu proses mendinginkan udara sehingga
mencapai temperatur dan kelembaban yang ideal.
Sistem pengkondisian udara pada
umumnya dibagi menjadi 2 golongan utama :
1) Pengkondisian
udara untuk kenyamanan kerja
2) Pengkondisian
udara untuk industri
Sistem pengkondisian udara untuk industri dirancang untuk memperoleh
suhu, kelembaban dan distribusi udara yang sesuai dengan yang dipersyaratkan
oleh proses serta peralatan yang dipergunakan di dalam ruangan. Dengan adanya
pengkondisian udara ini, diharapkan udara
menjadi segar sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik, pasien di
rumah sakit menjadi lebih nyaman dan penghuni rumah tinggal menjadi nyaman
Komponen sistem pengkondisian udara adalah:
1) Sistem
pembangkit kalor, mesin refrigerasi, menara pendingin dan ketel uap
2) Sistem
pipa: pipa air dan pipa refrigerasi dan pompa
3) Pengkondisian
udara: saringan udara, pendingin udara, pemanas udara dan pelembab udara
4) Sistem
saluran udara: kipas dan saluran udara
Komponen AC yang dilalui sirkulasi udara
1) Fan
(kipas udara) menggerakkan udara dari atau ke dalam ruangan. Udara yang
dialirkan fan dapat berupa udara luar, udara ruangan atau gabungan dari udara
luar dan udara ruangan. Jumlah aliran udara dan kecepatan udara harus diatur,
agar memperoleh sirkulasi udara yang baik
2) Supply
Duct (saluran udara keluar): untuk saluran udara dingin dari fan ke dalam
ruangan
3) Supply
out let (lubang keluar): untuk megatur arah aliran udara dari fan, sehingga
udara terdistribusi ke seluruh ruangan. Untuk kenyamanan, jumlah out let turut
menentukan
4) Ruangan
yang didinginkan: ruangan harus tertutup, sehingga udara dingin dalam ruangan
tidak terbuang keluar dan udara luar tidak masuk ke dalam ruangan.
Prinsip pengkondisian udara adalah kondisi udara dalam ruangan dapat
dalam keadaan sangat dingin, panas, lembab, kering, kecepatan udara tinggi atau
tidak ada gerakan udara. Udara dingin digerakkan oleh Fan masuk reducting
(saluran udara) dan melalui out let (lubang keluar) udara masuk ke dalam ruangan. Udara dari dalam ruangan
kembali ke return out let (grile/ lubang isap) masuk ke ducting return (saluran
kembali) dan melalui filter untuk pembersihan udara masuk melewati celah-celah/
permukaan coil evaporator (koil pendinginan) dan kembali digerakkan Fan (kipas
udara)
Rencana Pengkondisian Udara
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi pengkondisian udara adalah :
1) Colling load (Lokasi, kondisi udara ruangan, kondisi udara luar, material dan dimensi, fungsi bangunan, beban internal, beban ekternal, dan infiltrasi)
2) Jumlah udara yang diinginkan
3) Metode penghitungan ducting
4) Dimensi ducting dan pemilihan AHU
Dalam perencanaan sistem pengkondisian udara pada gedung perkantoran membutuhkan perhitungan laju aliran udara yang cermat, ini berguna untuk memperkirakan besarnya kapasitas yang diperlukan pada peralatan pengkondisian udara (AHU, FCU) untuk mempertahankan kondisi udara di dalam ruangan, sehingga nantinya dapat menghasilkan kondisi udara yang nyaman bagi penghuni atau pengguna bangunan dan juga berpengaruh terhadap efisiensi pada biaya pemasangan dan biaya perawatan.
Beberapa jenis mesin penyegaran udara telah dikembangkan untuk mendapatkan pengaturan pengkondisian udara ruangan yang baik dalam pertimbangan teknis maupun ekonomi.
Udara dari Air Handling Unit (AHU) dan ducting harus didistribusikan ke seluruh ruangan secara merata, sehingga tidak ada satu daerah didalam ruangan lebih dingin dan di daerah lain lebih panas.
Pada umumnya untuk ruangan yang besar, dari ducting dimasukkan kedalam ruangan melalui lubang-lubang keluaran (diffuser) yang diletakkan di atas bidang hunian atau di tempat lain yang sesuai)
Jumlah letak dan jenis diffuser ini harus ditentukan dengan beberapa pertimbangan, antara lain :
Dapat memberikan distribusi udara yang merata
Tidak menimbulkan noise (bising) yang berlebihan
Sesuai dengan interior ruangan.
Udara didalam ruangan ditarik kembali melalui lubang-lubang isap (grille) dan disalurkan melalui ducting kembali masuk kembali ke Air Handling Unit (AHU). Letak dari inlet ini umumnya pada daerah-daerah dimana sumber kalor masuk, misalnya di dekat jendela atau pintu.
Rencana Pengkondisian Udara
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi pengkondisian udara adalah :
1) Colling load (Lokasi, kondisi udara ruangan, kondisi udara luar, material dan dimensi, fungsi bangunan, beban internal, beban ekternal, dan infiltrasi)
2) Jumlah udara yang diinginkan
3) Metode penghitungan ducting
4) Dimensi ducting dan pemilihan AHU
Dalam perencanaan sistem pengkondisian udara pada gedung perkantoran membutuhkan perhitungan laju aliran udara yang cermat, ini berguna untuk memperkirakan besarnya kapasitas yang diperlukan pada peralatan pengkondisian udara (AHU, FCU) untuk mempertahankan kondisi udara di dalam ruangan, sehingga nantinya dapat menghasilkan kondisi udara yang nyaman bagi penghuni atau pengguna bangunan dan juga berpengaruh terhadap efisiensi pada biaya pemasangan dan biaya perawatan.
Beberapa jenis mesin penyegaran udara telah dikembangkan untuk mendapatkan pengaturan pengkondisian udara ruangan yang baik dalam pertimbangan teknis maupun ekonomi.
Udara dari Air Handling Unit (AHU) dan ducting harus didistribusikan ke seluruh ruangan secara merata, sehingga tidak ada satu daerah didalam ruangan lebih dingin dan di daerah lain lebih panas.
Pada umumnya untuk ruangan yang besar, dari ducting dimasukkan kedalam ruangan melalui lubang-lubang keluaran (diffuser) yang diletakkan di atas bidang hunian atau di tempat lain yang sesuai)
Jumlah letak dan jenis diffuser ini harus ditentukan dengan beberapa pertimbangan, antara lain :
Dapat memberikan distribusi udara yang merata
Tidak menimbulkan noise (bising) yang berlebihan
Sesuai dengan interior ruangan.
Udara didalam ruangan ditarik kembali melalui lubang-lubang isap (grille) dan disalurkan melalui ducting kembali masuk kembali ke Air Handling Unit (AHU). Letak dari inlet ini umumnya pada daerah-daerah dimana sumber kalor masuk, misalnya di dekat jendela atau pintu.
Comments
Post a Comment