Menyiapkan Alat pemadan api ringan (APAR)
a. Kelaikan alat pemadam api ringan (APAR).
Perlu diperhatikan dalam kelaikan alat pemadam api ringan (APAR) yang pertama harus memperhatikan komponen spare part APAR, apakah bekerja dengan baik seperti:
1) Valve
2) Handle
3) Pin
4) Hose
5) Nozzle
6) Sabuk
7) Cartridge / Pressure Geuge
8) Tabung
9) Box Fire
Semua harus memenuhi syarat dan dapat bekerja dengan baik. Tidak diperkenankan memindahkan APAR, kecuali sedang digunakan. harus sering di kontrol terhadap masa berlakunya APAR tersebut dapat digunakan secara efektif.
b. Cara memilih dan memilah alat pemadam api ringan (APAR).
Merencanakan type atau jenis dan jumlah APAR yang akan digunakan sesuai Risk control pada prosedur HIRAC yang sudah dibuat.
Cara memilih dan memilah APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dengan memperhatikan daya guna untuk memadamkan api pada lokasi kerjanya, dimana APAR dibagi 2 macam yaitu:
1) Cartridge System adalah tabung apar yang medianya atau isi apar terpisah dengan gas pendorongnya, gas pendorongnya disebut Co2 (Carbon Dioxide)
2) Stored Pressure System adalah tabung Apar yang medianya atau isi apar bercampur dengan gas pendorongnya, gas pendorongnya disebut N2 (angin kering).
Alat pemadam kebakaran yang berisi chlorinated hydrocarbon atau tetroclorida tidak boleh digunakan didalam ruangan atau tempat yang terbatas (confined space).
Personil yang terlatih dan tahu cara menggunakan APAR harus selalu siap di tempat selama jam kerja.
Media Apar atau isi Apar dibagi menjadi 4 macam:
1) Dry Chemical Powder (Serbuk Kimia Kering)
2) Co2 (Carbon Dioxide)
3) Foam AFFF (Aqueoues Film Forming Foam)
4) Gas Pengganti Hallon (Clean Agent)
c. Pelaksanaan memilih dan memilah APAR sesuai dengan prosedur K3.
Pelaksanaan memilih dan memilah APAR dengan melakukan prosedur sebagai berikut:
a) Pilihlah Tabung Apar yang berkualitas, tidak rentan bocor, pilih tabung seamless (tidak ada las).
b) Pilihlah Tabung Pemadam Api yang bergaransi, menentukan kualitas tabung serta media atau isi apar tersebut.
c) Direkomendasikan untuk memilih Apar dengan system stored pressure, dikarenakan mudah dalam pengececakan serta pengontrolan.
d) Tempatkan Apar pada tempat yang mudah dijangkau, tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Ikuti standar Dinas Pemadam Kebakaran.
e) Tempatkan apar di area yang mudah terlihat, tidak terhalang suatu apapun.
f) Pasanglah stiker service, serta pasang stiker penunjuk arah panah guna memudahkan dalam pencarian lokasi titik apar.
g) Mintalah Sertifikat Apar kepada vendor, untuk menghindari terjadinya masalah dikemudian hari.
h) Pilihlah Vendor Tabung Apar yang mempunyai surat izin suplier dari Dinas Damkar.
d. Prosedur menyiapkan APAR sesuai dengan prosedur K3.
Prosedur menyiapkan APAR harus di sesuaikan dengan kebutuhan dan jenis APAR yang cocok untuk menanggulangi bahaya kebakaran di lokasi kerja dan menggunakan APAR adalah sebagai berikut:
a) Tarik kunci pengaman.
b) Berdiri pada jarak 2 – 3 m dari api.
c) Arahkan penyembur pada pusat api.
d) Tekan pemicu APAR.
Alat pemadam api ringan (APAR) adalah pemadam api ringan,arti bisa dioperasikan seorang diri dan tidak mempunyai beban yang berat.
APAR digunakan pada awal terjadi kebakaran atau pada saat api masih kecil dan tidak efektif saat kebakaran telah besar.
Klasifikasi Kebakaran mempunya 4 klasifikasi, gunanya untuk membedakan bahan-bahan atau jenis-jenis kebakaran.
• Klasifikasi A : Kebakaran yang dikarenakan bahan-bahan yang mudah terbakar. Seperti : kayu, kain dll.
• Klasifikasi B : Kebakaran yang dikarenakan oleh bahan bakar minyak. Seperti : bensin , oli, minyak tanah, dll.
• Klasifikasi C : Kebakaran yang dikarenakan oleh listrik.
• Klasifikasi D : Kebakaran yang dikarenakan logam.
Jenis-Jenis APAR :
APAR terdiri dari 4 jenis,dan satu sama lain gunanya berbeda menurut tergantung dari klasifikasi kebakarannya.
(1) APAR jenis dry chemical powder (tepung kimia kering) berguna untuk kebakaran klasifikasi A, B dan C.
(2) APAR jenis foam (busa) berguna untuk kebakaran dengan klasifikasi B.
(3) APAR jenis CO2 (Karbon Dioksida) berguna untuk kebakaran klasifikasi C.
(4) APAR jenis hallon berguna untuk kebakaran dengan klasifikasi D.
Yang paling efesien dan efektif serta banyak digunakan oleh masyarakat adalah jenis APAR Dry Chemical Powder [tepung kimia powder], karena dapat digunakan segala jenis kebakaran. Baik kebakaran karena bahan-bahan yang mudah terbakar atau kebakaran karena bahan-bahan minyak, maupun kebakaran yang disebabkan oleh arus listrik.
Untuk kebakaran yang dikarenakan arus listrik,anda dilarang untuk menyiram dengan air,karena air merupakan penghantar arus listrik yang baik jadi dapat membahayakan diri anda.selain APAR,pasir pun dapat menjadi alat pemadam api,karena pasir dapat memutuskan segitiga terjadinya api,yaitu bahan bakar,panas dan oksigen.Proses terjadinya api adalah karena adanya bahan bakar,panas dan oksigen,kita dapat memadamkan api dengan cara memutuskan salah satunya dan pasir memutuskan oksigen didalam proses terjadinya api.
APAR harus selalu dijaga dan dirawat dengan baik agar tetap berfungsi.
Perlu diperhatikan dalam kelaikan alat pemadam api ringan (APAR) yang pertama harus memperhatikan komponen spare part APAR, apakah bekerja dengan baik seperti:
1) Valve
2) Handle
3) Pin
4) Hose
5) Nozzle
6) Sabuk
7) Cartridge / Pressure Geuge
8) Tabung
9) Box Fire
Semua harus memenuhi syarat dan dapat bekerja dengan baik. Tidak diperkenankan memindahkan APAR, kecuali sedang digunakan. harus sering di kontrol terhadap masa berlakunya APAR tersebut dapat digunakan secara efektif.
b. Cara memilih dan memilah alat pemadam api ringan (APAR).
Merencanakan type atau jenis dan jumlah APAR yang akan digunakan sesuai Risk control pada prosedur HIRAC yang sudah dibuat.
Cara memilih dan memilah APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dengan memperhatikan daya guna untuk memadamkan api pada lokasi kerjanya, dimana APAR dibagi 2 macam yaitu:
1) Cartridge System adalah tabung apar yang medianya atau isi apar terpisah dengan gas pendorongnya, gas pendorongnya disebut Co2 (Carbon Dioxide)
2) Stored Pressure System adalah tabung Apar yang medianya atau isi apar bercampur dengan gas pendorongnya, gas pendorongnya disebut N2 (angin kering).
Alat pemadam kebakaran yang berisi chlorinated hydrocarbon atau tetroclorida tidak boleh digunakan didalam ruangan atau tempat yang terbatas (confined space).
Personil yang terlatih dan tahu cara menggunakan APAR harus selalu siap di tempat selama jam kerja.
Media Apar atau isi Apar dibagi menjadi 4 macam:
1) Dry Chemical Powder (Serbuk Kimia Kering)
2) Co2 (Carbon Dioxide)
3) Foam AFFF (Aqueoues Film Forming Foam)
4) Gas Pengganti Hallon (Clean Agent)
c. Pelaksanaan memilih dan memilah APAR sesuai dengan prosedur K3.
Pelaksanaan memilih dan memilah APAR dengan melakukan prosedur sebagai berikut:
a) Pilihlah Tabung Apar yang berkualitas, tidak rentan bocor, pilih tabung seamless (tidak ada las).
b) Pilihlah Tabung Pemadam Api yang bergaransi, menentukan kualitas tabung serta media atau isi apar tersebut.
c) Direkomendasikan untuk memilih Apar dengan system stored pressure, dikarenakan mudah dalam pengececakan serta pengontrolan.
d) Tempatkan Apar pada tempat yang mudah dijangkau, tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Ikuti standar Dinas Pemadam Kebakaran.
e) Tempatkan apar di area yang mudah terlihat, tidak terhalang suatu apapun.
f) Pasanglah stiker service, serta pasang stiker penunjuk arah panah guna memudahkan dalam pencarian lokasi titik apar.
g) Mintalah Sertifikat Apar kepada vendor, untuk menghindari terjadinya masalah dikemudian hari.
h) Pilihlah Vendor Tabung Apar yang mempunyai surat izin suplier dari Dinas Damkar.
d. Prosedur menyiapkan APAR sesuai dengan prosedur K3.
Prosedur menyiapkan APAR harus di sesuaikan dengan kebutuhan dan jenis APAR yang cocok untuk menanggulangi bahaya kebakaran di lokasi kerja dan menggunakan APAR adalah sebagai berikut:
a) Tarik kunci pengaman.
b) Berdiri pada jarak 2 – 3 m dari api.
c) Arahkan penyembur pada pusat api.
d) Tekan pemicu APAR.
Alat pemadam api ringan (APAR) adalah pemadam api ringan,arti bisa dioperasikan seorang diri dan tidak mempunyai beban yang berat.
APAR digunakan pada awal terjadi kebakaran atau pada saat api masih kecil dan tidak efektif saat kebakaran telah besar.
Klasifikasi Kebakaran mempunya 4 klasifikasi, gunanya untuk membedakan bahan-bahan atau jenis-jenis kebakaran.
• Klasifikasi A : Kebakaran yang dikarenakan bahan-bahan yang mudah terbakar. Seperti : kayu, kain dll.
• Klasifikasi B : Kebakaran yang dikarenakan oleh bahan bakar minyak. Seperti : bensin , oli, minyak tanah, dll.
• Klasifikasi C : Kebakaran yang dikarenakan oleh listrik.
• Klasifikasi D : Kebakaran yang dikarenakan logam.
Jenis-Jenis APAR :
APAR terdiri dari 4 jenis,dan satu sama lain gunanya berbeda menurut tergantung dari klasifikasi kebakarannya.
(1) APAR jenis dry chemical powder (tepung kimia kering) berguna untuk kebakaran klasifikasi A, B dan C.
(2) APAR jenis foam (busa) berguna untuk kebakaran dengan klasifikasi B.
(3) APAR jenis CO2 (Karbon Dioksida) berguna untuk kebakaran klasifikasi C.
(4) APAR jenis hallon berguna untuk kebakaran dengan klasifikasi D.
Yang paling efesien dan efektif serta banyak digunakan oleh masyarakat adalah jenis APAR Dry Chemical Powder [tepung kimia powder], karena dapat digunakan segala jenis kebakaran. Baik kebakaran karena bahan-bahan yang mudah terbakar atau kebakaran karena bahan-bahan minyak, maupun kebakaran yang disebabkan oleh arus listrik.
Untuk kebakaran yang dikarenakan arus listrik,anda dilarang untuk menyiram dengan air,karena air merupakan penghantar arus listrik yang baik jadi dapat membahayakan diri anda.selain APAR,pasir pun dapat menjadi alat pemadam api,karena pasir dapat memutuskan segitiga terjadinya api,yaitu bahan bakar,panas dan oksigen.Proses terjadinya api adalah karena adanya bahan bakar,panas dan oksigen,kita dapat memadamkan api dengan cara memutuskan salah satunya dan pasir memutuskan oksigen didalam proses terjadinya api.
APAR harus selalu dijaga dan dirawat dengan baik agar tetap berfungsi.
Comments
Post a Comment