Atap Genteng

Genteng tanah tradisional

Jenis bahan penutup atap genteng tradisional terbuat dari bahan dasar tanah liat melalui proses percetakan dan pembakaran sampai sempurn, ini disebabkan karena bahan ini mempunyai daya tolak panas, dingin , tahan lama, tidak memerlukan banyak perawatan serta harganya relatif murah. Genteng tanah liat tradisional  banyak digunakan pada bangunan-bangunan yang ada di daerah tropis maupun daerah yang berhawa lembab, di dsa desa di sekitar pulau Jawa jenis penutup atap genteng sudah popular sejak dahulu. Genteng jenis ini biasa sering disebut genteng S karena mempunyai penampang pelintang seperti huruf S. genteng S mempunyai ukuran :
1. Panjang :  28 – 36 cm
2. Lebar :  20 – 25 cm
3. Tebal :  0,8 – 1 cm
4. Dalam lengkungan : 4 – 5 cm

Genteng tanah liat membutuhkan rangka untuk pemasangannya, dalam ilmu konstruksi disebut dengan struktur rangka atap atau konstruksi rangka atap, pemasangan genteng ini dipasang pada atap miring.Genteng menerapkan sistem pemasangan  saling mengunci dan mengikat (inter-locking), dan biasanya pemasangan dimulai dari paling bawah. Warna dan penampilan genteng ini akan berubah seiring waktu yang berjalan. Biasanya akan tumbuh jamur di bagian badan genteng. 

Adapun keunggulan jenis penutup genteng tanah liat tradisional, antara lain adalah;
1. Mudah didapat
2. Kuat menahan air hujan
3. Murah harganya
4. Kedap air dan anti rayap

Kekurangan jenis penutup atap genteng tanah liat tradisional, yaitu;
1. Mudah ditumbuhi jamur dan lumut
2. Mudah retak
3. Dalam pemasangannya membutuhkan waktu yang lebih banyak karena bentuknya yang dicetak satu persatu.
4. Tidak cocok untuk bangunan didaerah yang bersalju

Genteng Keramik


Bahan dasarnya tetap keramik yang berasal dari tanah lia, namun genteng ini telah mengalami proses finishing yaitu lapisan glazur pada permukaannya. Lapisan ini dapat diberi warna yang beragam dan melindungi genteng dari lumut. Umurnya bisa 20 – 50 tahun.  Aplikasinya sangat cocok untuk hunian modern di perkotaan, dengan permainan atap genteng berbagai macam model/bentuk atap.

Adapun keunggulan jenis penutup Genteng Keramik, antara lain adalah;
1. Bentuknya sudah lebih modern
2. Kedap air dibandingkan atap tanah liat tradisional
3. Kuat dibandingkan genteng tanah liat tradisional karena telah melalui proses finshing, dan tahan lama 20-50 tahun
4. Mengkilat, karena bagian luarnya dicat. Sehingga rumah terlihat apik
5. Mudah didapatkan di pasaran
6. Sesuai di daerah panas maupun basah (hujan)
7. Ukurannya lebih besar dari genteng biasa sehingga bisa menghemat

Kekurangan jenis penutup atap Genteng Keramik, yaitu;
1. Dalam pemasangannya membutuhkan waktu yang lebih banyak karena bentuknya yang dicetak satu persatu.
2. Tidak cocok untuk bangunan didaerah bersalju
3. Terkadang cat yang digunakan untuk melapisi genteng terkelupas, sehingga pada bagian gentengnya ditumbuhi lumut.

Genteng Beton


Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya bahan dasarnya adalah campuran utama beton, yaitu campuran semen PC dan pasir, kemudian diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan kedap air.  Sebenarnya atap ini bisa bertahan dalam waktu yang sangat lama, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 tahun hingga 40tahun.

Bentuk atap beton, hampir sama dengan bentuk genteng pada umumnya, hanya saja berbagai produsen memproduksi genteng beton dengan model/tipe dengan karakteristik masing-masing, baik itu bentuk, warna dan spesifikasinya. Untuk aspek komersil, produsen genteng beton membuat cirri dan keunggulan khusus, seperti dirancang khusus dengan bobot yang relatif ringan, warna yang menarik, model atau tipe genteng, seperti tipe S, M, atau tipe plat vertical, plat batu, dan lain lain tergantung produsen yang member nama sesuai dengan karakteristik masing-masing produksi.. Berbagai cara guna menarik dan merangsang konsumen agar membeli genteng beton yang di variasi dengan model cekungan, warna, atau kemudahan pemasangan.

Perlu dipahami, bahwa setiap genteng memiliki kelebihan dan kekurangan, begitupun dengan genteng beton, beberapa karakteristik genteng beton yang dapat menjadi panduan pemeriksaan visual, yaitu:
1. Bobot; Genteng beton lebih berat dibandingkan genteng keramik;
2. Presisi; Genteng Beton memiliki tingkat presisi yang lebih baik, dikarenakan proses pembuatan genteng beton tidak mengalami pembakaran sehingga kemungkinan deformasi pada genteng sangat kecil, selain itu desain genteng ini memungkinan proses pemasangan lebih cepat.
3. Harga; Harga genteng beton relatif lebih murah dibandingkan dengan genteng keramik, karena isi/m2 genteng beton lebih sedikit dibandingkan genteng keramik
4. Warna; Warna genteng beton mungkin tidak sekuat warna genteng keramik berglazur, karena genteng beton umumnya mengalami pewarnaan dengan menggunakan cat minyak atau coating, tetapi beberapa produsen ada yang mengklaim dapat menghasilkan coating yang tahan lama. Perbedaan harga karena perbedaan warna genteng hampir tidak ada, hanya kualitas coating/cat yang mebedakan harga dari genteng beton, jadi kita dapat lebih fleksibel menyesuaikan warna dengan selera kita tanpa mengganggu budget awal.
5. Daya serap air; Genteng beton juga lebih mudah/rentan terhadap rembesan untuk pemakaian jangka panjang, apalagi jika coating/cat nya sudah terkelupas, hal ini akan berpengaruh pada beban atap pada saat hujan karena pada kondisi ini daya serap genteng terhadap air sangat tinggi.
6. Model; Model banyak tipe, khususnya model flat lebih cocok dengan desain minimalis, hal ini dikarenakan bentuk dan desain genteng ini murni flat dan lebih presisi.

Selain dari karakteristik diatas kita dapat melihat dari sisi proses pembuatan genteng itu sendiri, pada genteng beton yang memiliki bahan dasar campuran beton. yang proses pengeringannya bergantung pada persenyawaan antara semen sebagai perekat dengan campuran beton. ditambah dengan press mesin pada saat pencetakan yang menjadi faktor utama kepadatan beton dari pada genteng itu sendiri.

Beberapa kelemahan, jenis penutup Genteng beton, antara lain adalah;
1. Tidak memiliki proteksi jadi jika terkena hujan dan panas lebih cepat berjamur dan lumut
2. Harganya lumayan mahal
3. Untuk menyusun genteng beton lebih lama
4. Tidak cocok di daerah yang bersalju
5. Bobot, berat sehingga memerlukan rangka atap yang kuat

Genteng Aspal (Bitumen)

Bahan meterial yang satu ini terbuat dari campuran lembaran bitumen  yaitu turunan aspal dan bahan kimia lain, di pasaran sering juga genteng jenis ini disebut dengan genteng bitumen atau atap bitumen.
Bahan aspal dikenal sebagai bahan atau material yang bersifat viskos atau padat, berwarna hitam atau coklat, yang mempunyai daya lekat (adhesif), dan mengandung hidokarbon yang dihasilkan dari minyak bumi (aspal alam) dan terlarut dalam karbondisulfida.  Aspal telah digunakan selama ribuan tahun sebagai bahan waterproofing karena sifatnya yang mampu menyesuaikan terhadap fluktuasi suhu, dan  dapat bersifat sebagai perekat, sebagai filter karna sifat yang cair pada suhu tertentu dapat mengisi rongga yang kosong dan bersifat kedap air (waterproof). 

Berbeda dengan genteng yang dikenal umum, seperti genteng beton atau tanah liat, genteng aspal masih belum banyak dikenal orang, dan di pasaran juga masih jarang, dan pengguna juga masih sedikit. Genteng ini terbuat dari campuran bubuk kertas, serat organik, resin, dan aspal, genteng ini memiliki bobot lebih ringan dibandingkan dengan genteng tanah liat, beton, atau keramik, bobotnya sekitar 4 kg/m2, tentu lebih ringan dibandingkan dengan atap genteng yang berat satuannya bisa mencapai 4 kg-8 kg. Bobot yang ringan ini dapat menjadi salah satu keunggulan genteng aspal, dengan bobot yang ringan, konstruksi atap pun dihemat.  Selain itu genteng ini sangat lentur dan tahan air, karena kita ketahui bahwa spal berfungsi sebagai waterproofing hingga membuat atap tahan bocor.

Teknik pemasangan genteng ini sama seperti memasang sirap pada umumnya, genteng aspal ini adalah sirap versi modern, pemasangannya sama dari bawah ke atas. Bentuk genteng aspal atau atap bitumen bermacam-macam, tergantung pabrik yang produksi, di pasaran ditemui berbagi bentuk atap bitumen, yaitu;
1. Atap Bergelombang, bentuknya seperti seng gelombang;
2. Atap Datar, bentuknya seperti atap sirap, atau berbentuk lembaran;
3. Atap Genteng, bentuknya seperti atap genteng.

Berbagai pabrik di Indonesia telah memproduksi genteng jenis ini, dengan model, ukuran serta warna yang beragam. Genteng aspal bitumen ada yang dikombinasi dengan bahan berbagai macam yang tujuannya memperkuat serta memperindah tampilan, seperti kombinasi material fiber dan aspal, dan  kombinasi dengan batuan berwarna yang menghasilkan paduan warna serasi. Prodk genteng seperti ini, menghasilkan genteng yang  flexible, dapat  dipasang dalam berbagai bentuk dan ragam motif. Pemasangan atap dapat dipasang dalam kondisi kemiringan yang ekstrim.Kemudian ada berbagai model juga yang diproduksi oleh pabrikan, seperti model datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka, multipelks dan rangka dikaitkan dengan bantuan sekrup. Ada juga model genteng aspal yang dilem ke papan, untuk jenis kedua, model bergelombang, ia cukup disekrup pada balok gording.

Adapun keunggulan jenis penutup Genteng Aspal (bitumen), antara lain adalah;
1. Kekuatan; Tahan terhadap api, air, suhu dan rayap;
2. Pemasangan; Kemiringan pemasangan dapat dipasang pada kemiringan yang landai 22,5° sampai 90°, mudah dan praktis pemsngannya;
3. Warna; Memiliki warna yang beragam, serta terlindungai anti pudar dan anti jamur;
4. Bobot; Bobot ringan dibanding genteng keramik dan beton.

Beberapa kelemahan, jenis penutup Genteng Aspal (bitumen), antara lain adalah;
1. Harga mahal;
2. Sulit didapat di setiap toko;
3. Tidak cocok digunakan didaerah panas

Genteng Metal

Genteng metal terbuat dari lembaran metal yang diproses degan bahan pelapis, pada permukaan bagian atas dilapisi dengan butiran pasir dan aspal yang direkatkan, kemudian difinishing dengan cat,  dan dibentuk seperti  genteng, dengan ukuran tertentu.

Ukuran genteng metal, bervariasi,  ada yang dibuat lebih besar dari genteng tradisonalt, yakni sekitar 60–120 cm, dengan ketebalan 0,3 mm. Pemasangan genteng ini tidak jauh beda dengan genteng dari tanah liat, karena memiliki ukuran yang lebih lebar maka dapat mempercepat waktu pemasangan pada sebuah bangunan. Genteng jenis ini biasanya memerlukan sekrup untuk pemasangannya agar tidak mudah terbawa angin karena bobotnya yang ringan. Pilihan warna genteng metal yang tersedia sangat variatif dan menarik, kombinasi warna atap dan dinding bangunan dapat menciptakan estetika  dan  arsitektur yang indah

Teknik pemasangan genteng metal pada prinsipnya sam dengan pemasangan genteng tradisonal atau genteng keramik, bedanya terdapat pada perekatan/pemakuan, dimana biasanya dilekatkan menggunakan sekrup, paku, atau pengunci khusus. Bentuknya lembaran, mirip seng, genteng ini ditanam pada balok gording rangka atap, menggunakan sekrup. Bentuk lain berupa genteng lembaran.  
Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng tanah liat hanya ukurannya saja yang lebih besar. Ukuran yang tersedia bervariasi, 60-120cm (lebar), dengan ketebalan 0.3mm dan panjang antara 1.2-12 m. Karena ukurannya lebih lebar dan ber variasi, tentu letak dan kedudukan konstruksi pendukung, seperti reng akan berbeda jaraknya, misalnya untuk ukuran lebar 80 cm dan panjang 77 cm akan menyesuaikan. Pemasangan akan lebih cepat, karena lembaran yang lebih luas, teknik penempelan dilakukan dengan cara menempatkan genteng di atas reng yang telah disiapkan, kemudian tempelkan menggunakan paku. Ada pemasangan  genteng jenis ini yang lebih praktis,  karena pabrik sudah melengkapi dengan pengunci khusus atau paku, di samping ukurannya yang lebar dan panjang sesuai produk/pesanan, akan mempercepat proses pengerjaan. 
Pada pemasangan genteng metal yang harus diperhatikan adalah bagian atas dan bawah genteng tidak sama, sehingga perlu diperhatikan posisinya.  Sehingga perlu diperhatikan pemasangan lembaran pada sayap kanan dengan pemasangan lembaran pada sayap kiri. Cara pemotongan genteng metal hanya dapat dilakukan dengan memakai gunting besi, dan lihat posisi yang dipotong untuk bagian atas genteng dimana gording terpasang.

 
Berikut beberapa keunggulan menggunakan genteng metal pada bangunan, yaitu;
1. Kekuatan; Dilapisi bahan anti karat, pasir dan tahan terhadap api, air, suhu dan rayap;
2. Pemasangan; mudah dan praktis pemasangannya karena berbentuk lembaran perpaduan seng dengan genteng;
3. Warna; Memiliki warna yang beragam dan tahan lama;
4. Bobot; Bobot ringan dibanding genteng tradisonal, keramik dan beton;
5. Teknologi baru yang membuat genteng tidak menimbulkan panas dan tidak mudah terbakar.
6. Dilapisi bahan anti lumut sehingga tidak perlu khawatir untuk mengecet ulang yang tentunya memerlukan biaya tambahan

Berikut beberapa kekurangan menggunakan genteng metal pada bangunan, yaitu;
1. Mahal bila dibandingkan dengan bahan genteng tradisonal dan seng;
2. Pemasangan tidak rapi akan menimbulkan efek tambal dan tidak indah dilihat;
3. Kemampuan insulasi panas dan kebisingan yang ditimbulkan pada waktu hujan, masih belum sebaik genteng keramik dan genteng beton;
4. Menyerap panas.


 


Comments

Popular posts from this blog

Pengenalan Gambar Teknik

Gambar Pra Rencana

Peralatan dan Perlengkapan Gambar