Alat Pelindung Diri (APD)
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangunan yang terdiri dari bagian-bagian struktur. Misal, Konstruksi Struktur Bangunan adalah bentuk/bangun secara keseluruhan dari struktur bangunan. contoh lain: Konstruksi Jalan Raya, Konstruksi Jembatan, Konstruksi Kapal, dan lain lain
Pekerjaan konstruksi banyak mengandung resiko, karena itu diperlukan sekali suatu ilmu dalam pengendaliannya, ilmu tersebut dinamakan Manajemen Resiko. Pada Manajemen Resiko yang harus dilakukan adalah identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendalian resiko.
Metoda pencegahan kecelakaan :
a. Eliminasi: modifikasi dari proses suatu metode atau material untuk menghilangkan bahaya seluruhnya.
b. Subsitusi: mengganti material, bahan atau proses dengan yang kurang berbahaya.
c. Pemisahan: menghindari bahaya dari pekerja dengan memakai pengaman, atau dengan memberi jarak dan jangka waktu.
d. Administrasi: mengatur waktu atau kondisi dari kemungkinan munculnya resiko
e. Pelatihan: meningkatkan keterampilan sehingga mengurangi bahaya bagi orang –orang yang terlibat.
f. Alat Pelindung Diri (APD): dirancang secara tepat dan peralatan dipasang dengan benar di mana kontrol lain dianggap tidak praktis.
Untuk keselamatan pekerja yang paling utama adalah dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD). Kontraktor berkewajiban untuk menyediakan APD dimana sebelumnya harus sudah dianggarkan dalam perencanaan proyek.
Alat-alat Pelindung Diri (APD)
Pelindung Kepala ( helm )
Pada proyek dapat ditemukan bermacam-macam warna helm tergantung penggunanya
1. Putih
Helm proyek warna kuning biasanya digunakan oleh pengawas, mandor, dan menejer.
2. Hijau
Helm ini digunakan oleh pengawas lingkungan.
3. Kuning
Helm proyek ini digunakan oleh pekerja umum dan operator.
4. Oranye
Helm proyek oranye, digunakan oleh tamu yang berkunjung ke lokasi proyek.
5. Biru
Helm proyek ini biasa digunakan oleh supervisor dan kontraktor teknis, seperti listrik.
6. Merah
Pekerja yang menggukan helm merah biasanya adalah tim keselamatan yang bertanggungjawab memeriksa sistem keselamatan lokasi proyek
Helm melindungi kepala dari benda-benda yang jatuh, terkena pipa batang, dan sengatan listrik. Helm yang digunakan harus sesuai dengan standar ANSI Z 89.1-1986.
Pelindung Kaki ( boot )
Boot melindungi kaki dari kejatuhan batang berat, benda benda tajam, permukaan yang basah, licin, dan sengatan listrik. Boot yang digunakan harus sesuai dengan standar ANSI Z 41.1-1991
Pelindung Tangan ( sarung tangan )
Contoh sarung tangan :
1. Kulit: Kanvas tahan panas
2. Katun: Melindungi dari abrasi, tahan kotor, anti selip
3. Karet: Tahan aliran listrik dan tahan kimia
Pelindung Pernapasan (Masker)
Penggunaan: Daerah kerja dengan tingkat kontaminasi yang tinggi mensyaratkan pelindung pernapasan dan harus memenuhi persyaratan ANSI Z 88.2.
Pelampung
Pelampung berfungsi melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau di permukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam dan atau mengatur keterapungan (buoyancy) pengguna agar dapat berada pada posisi tenggelam (negative buoyant) atau melayang (neutral buoyant) di dalam air.
Pelindung Pendengaran (ear plug)
1. Ear plug: menutupi lubang telinga waktu dipakai di luar sumber kebisingan
2. Ear muff: menutupi daun telinga untuk dipakai di sumber kebisingan.
Pemakaian pelindung telinga tergantung tingkat kebisingan dan waktu pemakaian. Standar: kebisingan 85 db untuk waktu 8 jam.
Jas Hujan (RainCoat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).
Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Jenis kacamata pengaman (safety glassess)
1. Goggles: melindungi terhadap impack
2. Masker las: melindungi sinar radiasi yang kuat dari pengelasan, percikan las dan harus Standard ANSI Z 87.1-1989
Pelindung Wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda).
Pelindung Bahaya Jatuh (Full Body Harness)
Contoh pelindung bahaya jatuh :
1. Safety belt
2. Safety harness
3. Safety net (jaring pengaman)
4. Catch platform
5. Jaket pelampung
6. Rompi pelampung
Pekerjaan konstruksi banyak mengandung resiko, karena itu diperlukan sekali suatu ilmu dalam pengendaliannya, ilmu tersebut dinamakan Manajemen Resiko. Pada Manajemen Resiko yang harus dilakukan adalah identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendalian resiko.
Metoda pencegahan kecelakaan :
a. Eliminasi: modifikasi dari proses suatu metode atau material untuk menghilangkan bahaya seluruhnya.
b. Subsitusi: mengganti material, bahan atau proses dengan yang kurang berbahaya.
c. Pemisahan: menghindari bahaya dari pekerja dengan memakai pengaman, atau dengan memberi jarak dan jangka waktu.
d. Administrasi: mengatur waktu atau kondisi dari kemungkinan munculnya resiko
e. Pelatihan: meningkatkan keterampilan sehingga mengurangi bahaya bagi orang –orang yang terlibat.
f. Alat Pelindung Diri (APD): dirancang secara tepat dan peralatan dipasang dengan benar di mana kontrol lain dianggap tidak praktis.
Untuk keselamatan pekerja yang paling utama adalah dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD). Kontraktor berkewajiban untuk menyediakan APD dimana sebelumnya harus sudah dianggarkan dalam perencanaan proyek.
Alat-alat Pelindung Diri (APD)
Pelindung Kepala ( helm )
Pada proyek dapat ditemukan bermacam-macam warna helm tergantung penggunanya
1. Putih
Helm proyek warna kuning biasanya digunakan oleh pengawas, mandor, dan menejer.
2. Hijau
Helm ini digunakan oleh pengawas lingkungan.
3. Kuning
Helm proyek ini digunakan oleh pekerja umum dan operator.
4. Oranye
Helm proyek oranye, digunakan oleh tamu yang berkunjung ke lokasi proyek.
5. Biru
Helm proyek ini biasa digunakan oleh supervisor dan kontraktor teknis, seperti listrik.
6. Merah
Pekerja yang menggukan helm merah biasanya adalah tim keselamatan yang bertanggungjawab memeriksa sistem keselamatan lokasi proyek
Helm melindungi kepala dari benda-benda yang jatuh, terkena pipa batang, dan sengatan listrik. Helm yang digunakan harus sesuai dengan standar ANSI Z 89.1-1986.
Pelindung Kaki ( boot )
Boot melindungi kaki dari kejatuhan batang berat, benda benda tajam, permukaan yang basah, licin, dan sengatan listrik. Boot yang digunakan harus sesuai dengan standar ANSI Z 41.1-1991
Pelindung Tangan ( sarung tangan )
Contoh sarung tangan :
1. Kulit: Kanvas tahan panas
2. Katun: Melindungi dari abrasi, tahan kotor, anti selip
3. Karet: Tahan aliran listrik dan tahan kimia
Pelindung Pernapasan (Masker)
Penggunaan: Daerah kerja dengan tingkat kontaminasi yang tinggi mensyaratkan pelindung pernapasan dan harus memenuhi persyaratan ANSI Z 88.2.
Pelampung
Pelampung berfungsi melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau di permukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam dan atau mengatur keterapungan (buoyancy) pengguna agar dapat berada pada posisi tenggelam (negative buoyant) atau melayang (neutral buoyant) di dalam air.
Pelindung Pendengaran (ear plug)
1. Ear plug: menutupi lubang telinga waktu dipakai di luar sumber kebisingan
2. Ear muff: menutupi daun telinga untuk dipakai di sumber kebisingan.
Pemakaian pelindung telinga tergantung tingkat kebisingan dan waktu pemakaian. Standar: kebisingan 85 db untuk waktu 8 jam.
Jas Hujan (RainCoat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).
Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Jenis kacamata pengaman (safety glassess)
1. Goggles: melindungi terhadap impack
2. Masker las: melindungi sinar radiasi yang kuat dari pengelasan, percikan las dan harus Standard ANSI Z 87.1-1989
Pelindung Wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda).
Pelindung Bahaya Jatuh (Full Body Harness)
Contoh pelindung bahaya jatuh :
1. Safety belt
2. Safety harness
3. Safety net (jaring pengaman)
4. Catch platform
5. Jaket pelampung
Safety vest atau rompi keselamatan kerja
Merupakan salah satu Alat Pelindung Diri (APD) yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kontak / kecelakaan, sedikit berbeda dengan APD lain yang bermanfaat untuk mengurangi dampak bila terjadi kecelakaan akibat kontak dengan benda yang berbahaya.
Berikut beberapa fungsi rompi yang sangat berguna untuk keselamatan para pekerja saat di dalam area proyek:
1. Dapat terlihat dalam kondisi gelap.
Pita reflector pada safety vest memantulkan cahaya sehingga dapat terlihat dengan mudah saat bekerja di malam hari atau dalam kondisi gelap.
2. Membuat orang lain menjadi waspada.
Pemilihan warna safety vest seperti kuning dan oranye serta adanya pita reflector tersebut memudahkan orang lain untuk mendeteksi pemakai rompi dari kejauhan, sehingga orang lain menjadi lebih waspada dan dapat memperlambat kecepatan kendaraan.
Saya sudah membaca dan menyimak materi
ReplyDeleteSaya sudah menyimak materi ini
ReplyDeleteNama: Muh Rifki Mulyadi Pratama Watmas. Saya sudah menyimak materi ini
ReplyDeleteNama :Busri Apriandi
ReplyDeleteSaya telah membaca materi ini
Nama :Busrah Aprianda
ReplyDeleteSaya Sudah Membaca Materi ini
Nama; Kartini Eka Putri
ReplyDeleteSaya sudah membaca dan menyimak materi hari ini.
Nama : Muh Aulia Rahman Hamid
ReplyDeleteMateri diatas sudah saya baca dan sangat mudah untuk memahaminya