Pondasi Batu Kali




Batu kali sangat cocok untuk digunakan sebagai bahan pondasi bangunan karena bila batu kali ditanam dalam tanah dalam waktu yang lama, kualitasnya tidak berubah. Sebagian struktur paling bawah dari bangunan, pondasi diharapkan memiliki umur panjang agar bangunan di atasnya juga dapat bertahan lama.


Pada umumnya penampang melintang pondasi batu kali dibuat trapesium dengan lebar bagian atas 5-10 cm lebih lebar dari kiri kanan dinding di atasnya. Jadi lebar bagian atas pondasi batu kali minimal 25 cm agar didapat siar spesi sambungan batu kali yang cukup,. Bila dibuat sama lebar dengan dinding, dikuatirkan dalam pelaksanaan pemasangan pondasi ada yang tidak tepat (dinding tidak lagi berada di atas permukaan badan pondasi) sehingga pondasi tidak sesuai lagi dengan fungsinya. Untuk daerah rawan gempa, lebar bagian atas pondasi disarankan tidak kurang dari 30 cm. Sedangkan untuk lebar bagian bawah trapesium tergantung perhitungan dari beban di atasnya, tetapi pada umumnya dapat dibuat sekitar 2-3 kali lebar bagian atas, atau 70 – 80 cm.

Galian tanah pondasi batu kali sebaiknya dibuat sama dalam, hanya lebarnya dapat berbeda tergantung tebal tembok yang akan dipikulnya (1/2 bata, 1 bata, dsb). Lebih baik menggunakan batu pecah sebagai bahan pondasi daripada batu bulat karena permukaannya lebih kasar/tajam sehingga saling mengunci dan tidak mudah tergelincir.
Batu kali yang dipasang sebagai bahan pondasi hendaknya sudah dibelah dahulu dengan ukuran 25-30 cm. Ukuran sebesar ini bertujuan agar tukang batu mudah mengatur dalam pemasangannya, di samping kalau mengangkat batu tukangnya tidak merasa berat, sehingga bentuk pasangan menjadi rapi dan kokoh. Untuk mengisi celah-celah antara pasangan batu besar dapat digunakan batu kali yang lebih kecil.

Bagian-bagian yang membentuk pondasi batu kali adalah:
a. Lapisan Pasir Urug
Pada dasar konstruksi pondasi batu kali diawali dengan lapisan pasir setebal 5 – 10 cm guna meratakan tanah dasar. Lapisan pasir dasar ini berfungsi sebagai drainase untuk mengeringkan air tanah yang terdapat di sekitar badan pondasi, juga agar pori-pori pada permukaan tanah dasar dan bidang bawah pondasi dapat tertutup rapat.

b. Pasangan Batu Kosong (Aanstamping)
Di atas lapisan pasir dasar ini kemudian dipasang batu kali dengan kedudukan berdiri/tegak tanpa spesi (pasangan batu kosong) dan rongga-rongganya diisi pasir secara penuh sehingga kedudukannya menjadi kokoh dan sanggup mendukung beban pondasi di atasnya. Pasir di rongga-rongga batu kali ini dipadatkan dengan cara disiram air lalu ditumbuk. Susunan batu kosong yang sering disebut aanstamping atau aanstampang ini dapat berfungsi sebagai drainase untuk mengeringkan air tanah yang terdapat di sekitar pondasi.
Lapisan aanstamping dibuat lebih lebar sekitar 10 cm di kiri dan kanan badan pondasi yang akan dibuat. Tujuannya sebagai lantai kerja agar tukang dapat berdiri dengan bebas saat memasang badan pondasi.
Bila pada lapisan dasar tanah untuk pondasi mengandung pasir atau cukup kering maka tidak diperlukan pasangan batu kosong tetapi cukup dengan lapisan pasir dasar yang dipadatkan dengan ketebalan ± 10 cm. Lapisan ini juga dapat berfungsi sebagai drainase agar lapisan tanah galian pondasi tetap kering.

c. Badan Pondasi
Badan pondasi dibuat dari pasangan batu kali dengan perekat  campuran 1 pc:3 ps. Untuk pondasi dinding luar bangunan, sejak ketinggian 10 cm di bawah halaman sampai ke atas, dipakai perekat/plesteran trasraam (kedap air) yaitu campuran 1 pc: 2 ps.

Menyusun/menggambar batu kali pada badan pondasi, tidak boleh terdapat siar segaris pada baris vertikal maupun horisontal. Untuk memudahkan pemasangannya, batu pada bagian tepi harus dibuat lebih tinggi daripada batu pada bagian tengah. Posisi ini juga akan mencegah campuran berapen melimpah terlalu banyak ke luar badan pondasi.

Jika keadaan tanah cukup keras, pondasi batu kali untuk bangunan 1 lantai dapat dibuat dengan ukuran sebagai berikut:
1. Lebar atas pondasi minimal 25 cm (untuk daerah rawan gempa: 30 cm).
2. Lebar bawah pondasi minimal 60 cm.
3. Ketinggian pondasi minimal 60 cm.

Comments

Popular posts from this blog

Pengenalan Gambar Teknik

Simbol Bahan Bangunan

Peralatan dan Perlengkapan Gambar