Plafon

Langit-langit atau plafon atau ceiling, adalah bagian bangunan yang terletak di atas lantai, mempunyai jarak tertentu dari lantai. Untuk bangunan bertingkat, langit-langit terletak di bawah struktur lantai yang berada di atasnya.
Fungsi langit-langit atau plafon
1. Estetika, untuk menutup ruang sebelah atas lantai (bangunan tidak bertingkat), agar konstruksi atap (rangka atap), termasuk balok, tidak tampak.
2. Sebagai pembatas ruang sebelah atas.
3. Teknis, untuk meletakkan instalasi listrik (kabel listrik), instalasi air (pipa air) atau instalasi yang lain (untuk bangunan bertingkat ada pemipaan untuk sprinkler dan penghawaan/ AC), menggantung-kan bola lampu.
4. Akustik, akan berfungsi sebagai peredam suara, baik suara dari luar bangunan atau suara dari dalam bangunan/ruang, meredam suara air hujan yang jatuh dari atap (terutama atap dari logam).
Konstruksi plafon terdiri dari dua bagian, yaitu :
1. Konstruksi rangka plafon, yang terdiri dari rangka dan penggantungnya.
2. Penutup plafon.

Bahan Penutup Plafon, Rangka Dan Letak Dalam Ruangan

1. Ada beberapa jenis bahan bangunan yang dapat digunakan untuk langit-langit/plafon, antara lain:
a. Kayu lapis (Tripleks atau Multipleks). Tripleks/Mullipleks dapat dibentuk sesuai ukuran yang diinginkan (dirancang), karma bahan bangunan ini mempunyai ukuran yang cukup besar. Kerugiannya bahan ini dibanding bahan yang lain, tidak tahan air (akan mengelupas), make tidak sesuai bila dipakai di sisi bagian luar dari bangunan. Untuk digunakan di do-lam bangunan atau ruang, sebaiknya diberi lapisan yang tahan air. Penyelesaiannya (finishingnya), yang umum adalah dicat.


b. Serat semen atau eternit. Pada umumnya mempunyai ukuran tertentu, yaitu 1000 x 1000 mm dan 1000 x 2000 mm (jarang ada di pasaran), dan mempunyai ketebalan 6 mm. Eternit ini lebih tahan terhadap air dan bila terkena air dan air menjadi kering dan tidak meninggalkan bekas. Untuk pemakaian, ukuran dapat diperkecil menjadi 500x 1000 mm atau 500 x 500 mm pemakaian dan jarak dapat disesuaikan (misalnya rangka kayu atau alumunium).


c. Papan gipsum. Pada saat banyak digunakan di bangunan-bangunan yang ada, baik bangunan tidak bertingkat maupun bangunan bertingkat banyak (bangunan tinggi). Ukuran yang ada adalah panjang 2440 mm, lebar 1220 mm dan tebal 9 – 12 mm. Pemakaian untuk langit-langit lebih fleksibel di banding dengan penutup langit-langit lain yang berukuran kedi, karena sambungan papas gipsum akan ditutup/diisi dengan bubur gipsum, sehingga setelah selesai ditutup dengan dicat, maka tidak akan tampak satuan-satuan papannya. Rangka dapat memakai kayu atau alumunium. Deegan jarak maksimal 600 x 600 mm, untuk mencegah pelengkungan.


d. Papan kayu, akan memberikan kesan yang berlainan. Kayu yang dipilih biasanya kayu ramin, karena mempunyai warna yang terang. Bentuk dan ukuran tebal 10 – 14 mm dengan lebar 200 – 300 mm sedangkan panjangnya rata-rata < 4000 mm. Untuk pemakaian kayu sebagai penutup langit-langit, mempunyai pekerjaan finishing yang cukup lama, karena kayu harus dirapikan dulu (diserut, diamplas dan seterusnya sesuai tahapan jenis enis finishing yang digunakan).


e. Bambu, sering dipakai sebagai bahan langit-larigit/plafon pada bangunan di pedesaan. Bambu yang dipakai sudah dianyam dengan berbagai motif dan ukuran anyaman, sedangkan ukurannya dapat disesuaikan dengan lugs ruang. Bilah-bilah bambu ada yang dari kulit bambu atau dari bagian dalamnya.



f. Papan akustik, terbuat dari soft board, dengan ukuran 300 x 600 x 10 mm atau 500 x 1000 x 10 cm. Papan akustik ini sudah diberi lapisan (finishing), sehingga tidak perlu dicat lagi dan berfungsi sebagai penyerap suara.

g. Bahan yang lain, misalnya kaca atau alumunium/metal serta bahan yang lain.


Comments

Popular posts from this blog

Pengenalan Gambar Teknik

Simbol Bahan Bangunan

Peralatan dan Perlengkapan Gambar