Perencanaan Sistem Instalasi Air Bersih


“Tanpa Air, tidak ada kehidupan”. Karena Air merupakan kebutuhan aktivitas kehidupan. Oleh sebab itu kualitas air harus benar-benar memenuhi syarat yang ada.

Dalam perencanaan sistem instalasi air bersih harus memenuhi keempat kriteria yaitu :
1. Jumlah yang cukup
2. Hygienis
3. Teknis yang optimal
4. Ekonomis

Konsep Perencanaan ini dibuat dalam langkah untuk mencapai keempat kriteria tersebut, yang mana nantinya penyediaan air bersih memenuhi jumlah air yang cukup dengan kualitas air sesuai standart (hygienis), menggunakan teknis yang baik dan benar (aman untuk keselamatan dan aman untuk pipa jaringan) serta ekonomis.

Sistem pembagian air bersih

Pada prinsipnya sistem pembagian air bersih di dalam rumah/ bangunan ada dua yaitu :

A. Sistem sambungan langsung
Dalam sistem ini pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa utama penyediaan air bersih. Dan biasanya pipa utama selalu di bawah jalan dengan terbatasnya tekanan dalam pipa utama dan dibatasinya ukuran pipa cabang dari pipa utama tersebut. Maka sistem ini terutama diterapkan untuk perumahan dan gedung-gedung kecil dan rendah.

B. Sistem sambungan tidak langsung
Dalam sistem ini, pipa distribusi di dalam rumah tidak langsung dihubungkan dengan pipa utama penyediaan air bersih. Air ditampung lebih dahulu dalam tangki kemudian dialirkan / dipompakan untuk didistribusikan di dalam gedung untuk kebutuhan akan air bersih.

1. Sistem tangki atap



Pada sistem ini, air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah (dipasang pada lantai terendah bangunan atau di bawah muka tanah), kemudian dipompakan kesuatu tangki atas yang biasanya dipasang di atas atap atau di atas lantai tertinggi bangunan.

Alasan-alasan menggunakan sistem tangki atap :
a. Selama airnya digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat plambing hampir tidak berarti.
b. Perubahan tekanan ini hanyalah akibat perubahan muka air dalam tangki atap.
c. Sistem pompa yang menaikan air ke tangki atap bekerja secara otomatik.
d. Perawatan tangki atap sangat sederhana dibandingkan dengan tangki tekan.

2. Sistem tangki tekan




Sistem tangki tekan diterapkan dalam keadaan dimana oleh karena sesuatu alasan tidak dapat digunakan sistem sambungan langsung. Sistem ini sering dipergunakan untuk perumahan dan hanya dalam kasus yang istimewa diterapkan pada bangunan pemakaian air basar ( bangunan parkir bawah tanah, toserba, stasiun, gedung olah raga dan sebagainya ).

a. Prinsip Kerja
1. Air yang telah ditampung dalam tangki bawah, di pompakan dalam suatu bejana ( tangki ) tertutup sehingga udara di dalamnya terkompresi.
2. Air dari tangki tersebut dialirkan ke dalam sistem distribusi bangunan.
3. Pompa bekerja secara otomatis yang diatur oleh suatu ditektor tekanan yang menutup / membuka saklar motor listrik penggerak pompa. Beda tekanan antara posisi ON/OFF 2 kg/cm2

b. Keuntungan
1. Dari segi estetika karena tidak terlalu menyolok dibandingkan dengan tangki atap.
2. Mudah perawatannya karena dapat dipasang dalam ruang mesin bersama pompa-pompa lainya .
3. Harga awal lebih rendah dibandingkan dengan tangki yang harus dipasang di atas menara.

c. Kekurangan
1. Daerah fluktuasi tekanan sebesar 1,0 kg/cm2 sangat besar dibanding dengan sistem tangki atap yang hampir tidak ada fluktuasi tekanan. Hal ini dapat menimbulkan aliran yang cukup berarti pada alat plambing dan pada alat pemanas gas dapat menghasilkan air dengan temperatur yang berubah-ubah.
2. Sistem tangki tekan hanya sebagai sistem pengatur otomatik pompa penyediaan air saja dan bukan sebagai sistem penyimpanan air seperti tangki atap.
3. Dengan berkurangnya udara dalam tangki tekan, maka setiap beberapa hari sekali harus ditambahkan udara dengan kompresor atau dengan menguras seluruh air dari dalam tangki tekan.

3. Sistem tanpa tangki ( booster system )
Dalam sistem ini tidak digunakan tangki apapun, baik tangki bawah, tangki tekan ataupun atap. Air dipompakan langsung ke sistem distribusi bangunan dan pompa menghisap air langsung dari utama, misalnya pipa utama Perusahaan Air Minum.
Sistem ini sebenarnya dilarang di Indonesia, baik oleh Perusahaan air Minum.


Kelebihannya.
a. Mengurangi kemungkinan pencemaran air minum karena menghilangkan tangki bawah maupun tangki atas.
b. Mengurangi kemungkinan terjadinya karat karena kontak air dengan udara relatif singkat.
c. Kalau cara ini di terapkan pada bangunan pencakar langit akan mengurangi beban struktur bangunan.
d. Dapat menggantikan menara air

Kekurangannya
a. Penyediaan air sepenuhnya bergantung pada sumber daya.
b. Pemakaian daya besar dibandingkan dengan sistem tangki atap.
c. Harga awal tinggi karena sistem pengaturannya.

Sumber :
Materi pelatihan Instrukur MTU Bidang Plumbing, Edisi 1 2016, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Balai Material dan Peralatan Konstruksi

Comments

Popular posts from this blog

Pengenalan Gambar Teknik

Simbol Bahan Bangunan

Peralatan dan Perlengkapan Gambar