Pemeriksaan kondisi peralatan ukur.



Pemeriksaan kondisi peralatan ukur selama digunakan diproyek secara rutin harus diperiksa sehingga kalau ada penyimpangan cepat diketahui kalau ada penyimpangan dari peralatan ukur segera diadakan perbaikan/kalibrasi atau diganti.

A. Pemeriksaan total station.
Persyaratan-persyaratan total station :
1. Sekrup-sekrup penyetel A, B dan C serta ukuran harus berfungsi dengan baik.
2. Sumbu pertama dalam keadaan vertikal.
3. Sumbu kedua dalam keadaan mendatar.
4. Garis bidik tegak lurus sumbu kedua
5. Sumbu kedua tegak lurus sumbu pertama.
6. Ketelitian bacaan sudut horizontal.
7. Ketelitian bacaan sudut vertikal.
8. Ketelitian bacaan jarak horizontal dan vertikal.
9. Kemampuan software untuk menghasilkan hitungan koordinat dan beda tinggi.
10. Garis jurusan nivo dalam keadaan mendatar.
11. Kejernihan lensa atau kaca pada teropong harus benar-benar dalam kondisi baik dan normal.
12. Tampilan bacaan (display) harus jelas.

B. Pemeriksaan theodolite.
Persyaratan-persyaratan theodolite :
1. Sekrup-sekrup penyetel A, B, C dan klem harus berfungsi dengan baik.
2. Sumbu pertama dalam keadaan vertikal.
3. Sumbu kedua dalam keadaan mendatar dan tegak lurus sumbu pertama.
4. Garis bidik tegak lurus sumbu kedua.
5. Garis jurusan nivo dalam keadaan mendatar.
6. Index bacaan sudut vertikal dan horizontal harus menunjukan 0.

C. Pemeriksaan waterpass.
Persyaratan-persyaratan waterpass :
1. Sumbu pertama dalam keadaaan vertikal.
2. Sumbu kedua dalam keadaan mendatar dan tegak lurus sumbu pertama.
3. Garis bidik tegak lurus sumbu kedua.
4. Lensa-lensa dalam keadaan terang sehingga jelas pembacaannya.
5. Garis visir mendatar sejajar garis bidik.

D. Perlengkapan pendukung.
Peralatan pendukung lengkap dan dalam keadaan layak pakai sesuai dengan standar pengukuran.

E. Laporan kondisi peralatan.
Kondisi peralatan-peralatan yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi juga perlu dibuatkan laporannya, hal ini menyangkut pertanggungjawaban seorang juru ukur terhadap penggunaan peralatan ukur. Selama kurun waktu pelaksanaan pekerjaan, tidak tertutup kemungkinan akan terjadi perubahan-perubahan kondisi dari peralatan ukur yang digunakan. Hal ini kemungkinan dikarenakan faktor kecelakaan ataupun faktor pengoperasian yang tidak sesuai dengan standar. 

Laporan kondisi peralatan segera mungkin, sehingga perlu antisipasi bila terjadi perubahan-perubahan kondisi peralatan agar pekerjaan pengukuran tidak terganggu yang mengakibatkan hasil pengukuran tidak akurat. Kondisi dari peralatan ukur tersebut yang mengetahui secara jelas adalah juru ukur yang mengoperasikan, sehingga kejadian-kejadian yang dialami oleh seorang juru ukur yang berkaitan dengan peralatan ukur perlu dicatat dan dibuatkan laporannya. 

Laporan ini secara berkala atau sesuai dengan tingkat kejadiannya secara bersama dengan bagian peralatan atau gudang ditandatangani sebagai langkah legalisasi terhadap laporan tersebut serta dilaporkan kepada atasan langsung untuk mendapatkan pengesahan dan tindak lanjut.

Dengan adanya laporan kondisi peralatan selama pekerjaan berlangsung maka dapat diketahui siapa yang bertanggung jawab terhadap perubahan-perubahan kondisi peralatan-peralatan ukur tersebut. Disamping itu dengan laporan ini pula dapat dilakukan pengambilan keputusan untuk menentukan apakah peralatan tersebut masih layak untuk digunakan perlu diganti agar pekerjaan tidak mengalami hambatan.

Comments

Popular posts from this blog

Pengenalan Gambar Teknik

Simbol Bahan Bangunan

Peralatan dan Perlengkapan Gambar