Tampak
Pengetahuan yang diperlukan seorang juru gambar dalam membuat gambar
tampak adalah sebagai berikut:
1. Menghitung besar
area gambar efektif dihitung dengan mempertimbangkan keberadaan kop dan garis
tepi.
2. Memahami ketebalan
garis untuk menunjukkan
posisi depan dan
belakang/Setback bangunan
(orientasi tampak bangunan) dipahami.
3. Membuat Indikasi
material sesuai standar, baik berupa simbol maupun legenda (seperti atap, kaca
pintu dan jendela, overhang, dan lain-lain)
4. Membuat garis tanah
pada tampak bangunan dengan jelas untuk melihat posisi bangunan pada tapak
5. Menetapkan skala
tampak dengan memperhatikan skala denah dan tampak.
6. Membuat kelengkapan
informasi seperti indikasi
material, elevasi bangunan, catatan dan legenda. Serta skala
gambar dibuat berdasarkan standar
7. Menetapkan besar
huruf untuk judul gambar dan keterangan skala ditetapkan sesuai standar.
Gambar Tampak Bangunan
Gambar tampak merupakan wujud bangunan secara dua dimensi yang
terlihat dari luar bangunan. Dengan kata lain gambar tampak adalah gambar proyeksi orthogonal, sehingga secara
grafis terlihat sebagai gambar dua dimensi yang datar.
Gambar tampak terdiri atas 4 (empat) sisi pandang, yaitu tampak muka,
samping kiri, samping kanan, dan belakang. Gambar tampak harus memperlihatkan:
·
Karakter dari bangunan itu sendiri.
·
Proporsi dan skala terhadap manusia
(pemakainya).
· Segi-segi lain yang menyangkut
perihal ekspresi keindahan serta hubungannya dengan gambar denah dan gambar potongan yang
memperlihatkan konstruksinya.
·
Fungsi gambar tampak antara lain untuk
menunjukkan:
- -
Dimensi bangunan
- - Proporsi
- - Gaya
arsitektur
- - Warna
& material
- - Estetika
Karena digambar secara dua dimensi, pada gambar tampak kemungkinan
akan ada beberapa bagian bangunan yang ukurannya menjadi tidak sesuai dengan
ukuran yang sebenarnya (sesuai skala), yakni garis atau bidang yang tidak
sejajar dengan bidang gambar.
Untuk arah pandang sendiri tidak tergantung pada suatu patokan yang
pasti. Bisa jadi gambar tampak dinamai sesuai dengan arah mata angin (tampak
utara, tampak timur, dll.) atau dinamai sesuai view tertentu seperti tampak
dari danau, tampak dari jalan raya dan sebagainya. Selain itu bisa juga diberi
nama tampak A, tampak B, dan seterusnya, sesuai keinginan dari sang arsitek
yang ditentukan pada denah.
Hasil gambar akan memperlihatkan bentuk atap, pintu dan jendela, model
bangunan ataupun tinggi rendahnya bangunan. Adapun skala gambar yang digunakan
biasanya sama dengan denah yaitu skla 1 : 100 atau 1 : 50 tergantung besar
gambar yang diinginkan atau kertas yang digunakan.
Gambar denah diproyeksikan secara orthogonal, sehingga menemukan
ketinggian dinding, atap dan bangunan secara keseluruhan.
Sumber :
PPPPTK BBL Medan, 2017, Menggambar Tampak BGN.GPG.004 A A BUKU INFORMASI, Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
Comments
Post a Comment