Bahu Jalan


   

   Bahu jalan atau tepian jalan adalah bagian jalan yang terletak di antara tepi jalan lalu lintas dengan tepi saluran, parit, kreb atau lereng tepi (Clarkson H.Oglesby,1999). AASHTO menetapkan agar bahu jalan yang dapat digunakan harus dilapisi perkerasan atau permukaan lainyang cukup kuat untuk dilalui kendaraan dan menyarankan bahwa apabila jalur jalan dan bahu jalan dilapisi dengan bahan aspal, warna dan teksturnya harus dibedakan.
a.     Bahu Jalan adalah bagian jalan yang terletak di tepi jalur lalu lintas dan harus diperkeras.
b.     Fungsi bahu jalan adalah sebagai berikut:
    ·         Lajur  lalu  lintas  darurat,  tempat  berhenti  sementara,  dan  atau  tempat  parkir darurat;
    ·         Ruang bebas samping bagi lalu lintas; dan
    ·         Penyangga sampai untuk kestabilan perkerasan jalur lalu lintas.


c.     Kemiringan bahu jalan normal antara 3 - 5%. 
d.   Lebar bahu jalan dapat dilihat dalam Tabel 2.3.


Lebar bahu jalan 

Besarnya lebar bahu jalan dipengaruhi oleh :
a. Fungsi jalan; jalan arteri direncanakan untuk kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan jalan lokal. Dengan demikian jalan arteri membutuhkan kebebasan samping, keamanan, dan kenyamanan yang lebih besar, atau menuntut lebar bahu yang lebih besar dari jalan lokal.
b. Volume lalu lintas; volume lalu lintas yang tinggi membutuhkan lebar bahu yang lebih besar dibandingkan dengan volume lalu lintas yang lebih rendah.
c. Kegiatan  disekitar  jalan.;  Jalan  yang  melintasi  daerah  perkotaan,  pasar, sekolah, membutuhkan lebat bahu jalan yang lebih besar dari pada jalan yang melintasi daerah rural.
d. Ada atau tidaknya trotoar
e. Biaya yang tersedia;  sehubungan dengan biaya pembebasan tanah, dan biaya untuk konstruksi (Jotin Kisty, 2003).
Lebar bahu jalan 

   Fungsi  lereng  melintang  perkerasan  jalan  untuk  mengalirkan  air  hujan sangat ditentukan oleh kemiringan melintang bagian samping jalur perkerasan itu sendiri,  yaitu  kemiringan  melintang  bahu  jalan  (Sukirman,  1994).  
   Kemiringan melintang  bahu  yang  tidak  baik  ditambah  pula  dengan  bahu  dari  jenis  tidak diperkeras akan menyebabkan turunnya daya dukung lapisan perkerasan, lepasnya ikatan antara agregat dan aspal yang akhirnya dapat memperpendek umur pelayanan jalan. 
   Untuk itu, haruslah dibuat kemiringan bahu jalan yang sebesar – besarnya tetapi aman dan nyaman bagi pengemudi kendaraan. Kemiringan melintang jalur perkerasan jalan, yang dapat bervariasi sampai 6 % tergantung dari jenis permukaan bahu, intensitas hujan, dan kemungkinan penggunaan bahu jalan. Kemiringan bahu jalan normal antara 3 - 5%. dengan ketentuan seperti gambar di bawah ini.




Comments

Popular posts from this blog

Pengenalan Gambar Teknik

Simbol Bahan Bangunan

Peralatan dan Perlengkapan Gambar