Merencanakan Pondasi
Secara umum seluruh beban yang disalurkan memenuhi persyaratan terhadap tegangan tanah (Sigma Tanah) yang diizinkan tidak terlampaui, di dalam rumus dinyatakan sebagai berikut :
Dalam perencanaan pondasi harus selalu dipertimbangkan tiga aspek yaitu :
1. Sifat-sifat tanah.
2. Beban yang bekerja pada pondasi.
3. Bahan bangunan pondasi.
Sifat-sifat Tanah
Untuk memperoleh data megenai sifat-sifat tanah yang akan digunakan perencanaan pondasi, perlu dilakukan penyelidikan tanah.
Pada bangunan-bangunan sederhana, cara yang memuaskan untuk melihat lapisan tanah secara alami ialah dengan menggali sekurang-kurangnya tiga parit untuk menguji suatu lokasi tapak bangunan, sehingga kemiringan lapisannya dapat diketahui.
Untuk penyelidikan sifat-sifat tanah yang lebih detail dapat dilakukan dengan cara pengujian Sondir/Dutch Cone Penetration.
Dari hasil penyelidikan tersebut kita harus mampu memilih, apakah akan digunakan pondasi dangkal atau akan digunakan pondasi dalam
Contoh perhitungan pondasi :
Direncanakan sebuah pondasi lajur (seperti gambar) yang diatasnya berdiri sebuah tembok ½ batu dan diikat dengan Ringbalk beton 15 x 20 untuk menahan atap genteng. Plafon yang digunakan Eternit. Diatas lantai terdapat beban hidup sebesar 500 kg/m2, sedangkan pondasi diperkuat dengan sloof beton 15 x 20.
Apakah dimensi pondasi cukup kuat untuk menerima beban yang ada ?
Kesimpulan :
1 Daya dukung tanah cukup untuk menerima beban yang terjadi.
2 Dimensi pondasi yang direncanakan cukup kuat menerima sejumlah beban diatasnya.
Comments
Post a Comment