Pengukuran Beda Tinggi Cara Polar


Salah satu metode pengukuran sipat datar adalah pengukuran sipat datar metode polar. Pengukuran sipat datar cara polar ini sangat cocok untuk mendapatkan perbedaan ketinggian daerah yang luas dan beda tingginya tidak terlalu menyolok/relatif datar. Prinsip kerja mengukur beda tinggi metode polar yaitu menghitung tinggi alat dan benang tengah di tiap-tiap titik yang akan dibidik
Dari data yang diperoleh yang sudah diadakan analisa dan hitungan serta penggambaran dapat digunakan untuk perencanaan pekerjaan tanah berupa galian atau timbunan.
Daerah yang akan diukur dipecah / dibagi-bagi menjadi banyak bujur sangkar dengan ukuran tertentu dimana dalam pengukurannya menggunakan pita ukur dan jalon, misalnya sebagai berikut.
Setiap bujur sangkar diberi nomor atau kode misalnya kearah timur –barat dengan kode A, B, C, dan seterusnya, sedang pada arah utara – selatan diberi kode angka 1, 2, 3, dan seterusnya. Pesawat waterpass atau penyipat datar didirikan / diusahakan di tengah- tengah daerah pengukuran sehingga dapat menjangkau sebanyak mungkin titik-titik grid tersebut. Untuk acuan tinggi dapat ditentukan pada salah satu titik dengan duga tertentu asal diperhitungkan / dipertimbangkan titik paling rendah untuk menghindari tinggi titik yang negatif. Misal hasil pembacaan benang tengah rambu ukur di A = Bt (A1) dari pembacaan rambu ukur di B1 = Bt (B1), maka tinggi titik B1 = tinggi A + Bt (A1) – Bt (B1).

Demikian seterusnya perhitungan tinggi titik-titik lainnya, disamping itu dapat dihitung pula volume galian dan timbunan daerah tersebut akan diratakan semua titik mempunyai ketinggian tertentu.


• Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian kerja lapangan dan topi pelindung kepala.
2. Hindarkan alat dari kemungkinan hilang.
3. Pusatkan perhatian pada pekerjaan.
4. Ikuti nasehat/petunjuk guru pembimbing.
5. Lindung pesawat dengan payung, untuk memaksimalkan hasil pengukuran.
6. Tidak bercanda saat sedang dalam pekerjaan.

• Peralatan yang digunakan

• Langkah-langkah kerja.
1. Siapkan peralatan yang diperlukan.
2. Pasang patok pada lokasi yang telah ditentukan dan beri tanda A, B, C dan seterusnya secara melingkar (polar/poligon). Lalu ukur jarak antar patok, catat hasil pengukuran kedalam tabel.
3. Dirikan statif ditengah-tengah poligon yang telah dibuat. Titik pesawat ini merupakan titik I.
4. Pasang pesawat waterpass pada kepala statif, lalu kencangkan dengan sekrup pengunci secukupnya.
5. Pasang unting-unting dibawah alat waterpass.
6. Atur nivo kotak pesawat sampai pesawat benar-benar rata dan siap digunakan.
7. Atur lingkaran busur horisontal pesawat posisi 0o pada posisi arah utara dengan menggunakan kompas
8. Ukur tinggi pesawat (mulai dari muka tanah sampai tengah-tengah lensa okuler).
9. Pasang rambu ukur pada patok A, rambu ukur dipasang secara tegak dengan mengontrol melalui nivo kotak rambu.
10. Arahkan pesawat pada rambu ukur dengan menggunakan visir.
11. Putar lensa okuler sehingga benang diafragma tampak jelas.
12. Putar sekrup diafragma sehingga bayangan rambu tampak jelas.
13. Gerakkkan pesawat dengan menggunakan sekrup penggerak harus horisontal sehingga bayangan rambu pada lensa terlihat garis tegak (Benang vertikal) diafragma jatuh berhimpitan dengan rambu.
14. Lakukan pembacaan benang atas (BA), benang tengah (BT) dan benang bawah (BB) pada patok A.
15. Catat hasil pengukuran ke dalam tabel yang telah disiapkan
16. Cek ulang hasil pembacaan dan pengukuran agar tidak terjadi kekeliruan.
17. Pindahkan rambu ukur ke patok B, lalu lakukan pembacaan rambu BA, BT, dan BB.
18. Setelah selesai pindahkan rambu ke patok-patok berikutnya sampai selesai.
19. Simpan kembali peralatan setelah selesai digunakan.
20. Lakukan pengolahan data hasil pengukuran dan laporkan kepada guru pembimbing.

• Pengolahan Data Hasil Pengukuran. 
Dari hasil pengukuran diperoleh data sebagai berikut

Gambar sketsa hasil pengukuran


Tabel hasil pengukuran









Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengenalan Gambar Teknik

Gambar Pra Rencana

Peralatan dan Perlengkapan Gambar